Ngga papa deh punya temen kaya gini, bobrok.
Daripada kaya gitu, munafik.
🌸___________________________________🌸
Seorang perempuan yang memakai seragam sekolah putih abu-abu tengah berdiri disebuah halte, dimana itu merupakan tempat menunggu sebuah angkutan umum. Rambut hitam panjangnya yang sebatas punggung, yang tadinya tergerai kini dia ikat menjadi ekor kuda. Nampaknya dia sedikit tidak nyaman dan gerah, sebab tadi dia buru-buru waktu berangkat ke halte bis.Singkat cerita tadi dia bangun kesiangan sehingga dia harus berlari ke halte bis itu. Untungnya jarak rumahnya dengan halte bis tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 10 menit jika dia berjalan kaki dan karena dia tadi kesiangan makanya dia harus menghemat waktunya. Jadilah dia berlari, supaya waktunya tidak terbuang dan cepat sampai.
Sedari tadi sebenarnya dia cemas, takut nanti pintu gerbang sekolahnya sudah tutup dan pada akhirnya dia akan mendapat hukuman. Ya walaupun sesekali dia pernah berada diposisi itu, tapi tetap saja hal itu membuatnya cemas. Mana tidak ada anak yang memakai seragam yang sama dengan sekolahnya, hanya ada 2 anak laki- laki yang memakai seragam sekolah putih biru. Khas pakaian anak SMP.
Setelah menunggu selama 5 menit, akhirnya bis yang dari tadi dia tunggu datang. Perempuan itu langsung masuk kedalam bis disusul 2 anak laki-laki berseragam SMP tadi. Melihat kesekitar tempat duduk ternyata sudah terisi semua oleh para penumpang, akhirnya diapun tetap berdiri. Tangannya dia letakan pada besi panjang yang dibuat khusus untuk berpegangan bagi penumpang bis yang tidak kebagian tempat duduk.
Netra matanya kini menjelajahi para penumpang yang berada di dalam bis itu lagi. Lalu beralih ke jam tangannya yang dia pakai pada pergelangan tangan kirinya. Menghela nafas secara kasar setelah melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 7 kurang 15 menit. Itu artinya 30 menit lagi pintu gerbang akan ditutup.
Mengingat perjalanan ke sekolahnya itu membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit juga, belum lagi nanti terjadi kemacetan yang kadang tidak terduga dan tidak bisa dihindari. Belum lagi tadi dia tidak melihat seseorangpun yang memakai seragam sekolah yang sama dengan dirinya. Iya. Tadi netra matanya itu menjelajahi area dalam bis itu untuk menemukan seseorang yang sekolahnya sama dengan dirinya. Tapi ternyata tidak ada.
Bis yang dia tumpangi berhenti, 2 anak laki-laki berseragam SMP yang tadi menunggu di halte yang sama dengan dirinya pun turun. Karena tempat yang mereka tuju sudah sampai. Digantikan dengan 3 orang yang masuk kedalam bis, netra matanya jatuh pada salah satu orang yang baru masuk itu. Seseorang laki-laki yang berseragam sama seperti dirinya.
Seketika dia pun tersenyum, dalam hati dia bersyukur dan berterimakasih kepada yang di atas. Setidaknya ada seseorang yang bernasib sama jika nanti dia terlambat dan mendapat hukuman, pikirnya. Astaga pemikirannya, aneh memang.
"kenapa?" tanya laki-laki itu tiba-tiba.
"Hah?" perempuan itu pun mengerjapkan matanya. Kaget. Kenapa tiba-tiba laki-laki yang berseragam sama dengan dirinya sudah ada di sebelahnya. Entah sejak kapan pula. Perasaan tadi bukan dia yang disebelahnya.
"Kenapa lihatin gue sambil senyum?" tanya laki-laki itu lagi, memperjelas pertanyaannya yang sebelumnya.
"Terpesona sama ketampanan gue ya?" lanjutnya disertai kekehannya.
Wahhh lihat. Percaya diri sekali laki-laki ini. Tapi kalo dilihat-lihat memang iya sih, laki-laki disebelahnya ini mempunyai wajah yang sedikit tampan. Ingat lho ya sedikit. Tapi ya itu menurutku sih. Karena tingkat ketampanan atau kecantikan orang kan menurut orang beda-beda.
"Hah?" kaget perempuan itu lagi, karena mendengar ucapan yang keluar dari mulut laki-laki itu dengan nada percaya dirinya dan menatapnya dengan seringaian jahilnya pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDIWARAkah?
RomanceJangan terlalu percaya apa yang kamu lihat dan apa yang kamu dengar. Apalagi percaya dengan senyum atau tawanya yang terlihat bahagia. Sifatnya yang terlalu baik bahkan disaat dia terluka dan disakiti sekalipun atau sikapanya yang kadang acuh tak ac...