1. LELAYU LAYU
Aku tlah mati dalam pusara hati
HatimuAku tlah debu mengembara ke sepi asing
Sepi asing sesak pengap abu jiwamuAku pulang, tlah kembali memasuki mimpi
Mimpi jagad bocahku lagiCinta bukan rasa bukan terasa rasa lagi?
Perasaan tlah terkunci di dalam peti mati
Sunyimu mati
Lenyap dalam gelombang asap nyawaMatiku adalah mimpi
Mimpiku adalah usia tidur ngelindurPemakaman tlah tersedia rapi
Setiap degup jantung riang bersama darah
Setiap nafas menculik aneka kuman dari sendu paruDan pelayatnya adalah segala kenangan tersisa
Dalam dentang hampaPahit bumi yang tlah mati
Beku langit yang tlah rontokJatuh di ceruk pusarmu
Tlah
Jasad(Lelayu, 04.13 wib
Tanggal...)2. KUBU KUBUR
Bila rencak raga dengan parang
Hilanglah sayang
Nungging telanjang di rumputan malam
Orong-orong heran ada gulat ngos-ngosanItu dulu, ketika raga menumbuhkan bara
Itu dulu, ketika nafas tiupkan geli gila
Tanpa celana cinta merasuki rahasia
Asal muasal ada-tiada, ujud insan tersisaBerapa lama residu rindu akrab karatan
Segala kata jari menuding angkuh?
Berapa peta lorong hisak jadi jalan pulang
Bila rambu-rambu suara telah keruh lepuh?Kini, hanya ada kubu beku rasa
Terkubur wedalan dalamnya waktu beku
Pada Kubu Kubur apa yang bisa diucapkan
Selain kenangan yang telah terpetakan(NDESO, saat hujan
Tanpa kungkong telanjang.)3. BERSIH MAKAM
Ia protes dengan alasan kasihan almarhum
Mengapa makam ditumbuhi sampah daun?Oh, ini nanti ditutup dengan tanah subur
Biar makam tampil bersih bunga tafakurAda human, sudah mati disumbang kasihan
Ketika dulu hidup dianggap nyleneh edanDan di gundukan timbunam tanah itu
Terkubur riwayat insan pecah kalbuYang disampahkan...
(ketika usai kerja bakti di makam,
tahu susur dan cabai tlah ludes dimakan...)4. MIMPI ATAU FIRASAT APAKAH
Yang barusan datang
Pinjam sabit, sapu lidi, dan
Minta air putih untuk diminum
Ia semalam bermimpi si Mati berkunjungBersih tanah kubur apakah melindur
Setelah sekian tahun ingat leluhur
Hidup kian jerit terjepit covid
Apa hening diri bangkit dari gagal melejit?Yang berkunjung ke kuburan diam saja
Tentu saja, ia samadi di tanah sunyi senja
Bagaikan yang mati itu misteri kebangkitan
Beri restu sakti kalbu fajar kekuatanMalam kian larut bersama burung hantu
Udara kian dingin bersama hening
Yang samadi malam di makam kian sendu
Ah, terserahlah, esok keruh atau bening(orangnya kutinggal pergi ke warung kuliner
malam pun beraromi kopi dan éntog slenget)5. AKU PESAN PADAMU BAHWA JIKA TLAH TIBA SAATNYA JASADKU INI, TOLONG DIKUBUR BERDIRI SAJA
Mengapa?
katamu heranTanah pusara tlah penuh bangunan tinggi
cor semen permanen tak tergeserkan lagiDi saat hidup terbiasa egois
Di saat mati simbol egoisTempat kubur untuk diri sendiri
Tak da tempat bagi yang kemudian hari matiDulu dengan kijing susun batu bisa digeser
Kerangka tua bisa rukun seliang jasad baruKini dengan nisan semen beton besi?
Jasad digeser ke celah ruang antar nisan?Bila tak lagi ada celah ruang antar nisan?
Terimalah kejadian, mayat dikubur berdiri!(para pelayat nyengir mayat, kaum muda milenial tertawa merdeka menggusur suara ratapan renjana keluarga jenasah baru)
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI-PUISI NDESO
PoetryBanyak hal yang bisa direnungkan dengan aneka percikan dinamika kehidupan di dusun, yang bisa dicatat oleh hati nurani dan diunggah di wattpad menjadi ragam puisi. Entah itu Budaya Unik Khas Setempat, Entah itu Fauna-Flora yang bertahan hidup, Ent...