PART 18

51 5 0
                                    

Happy Reading


Setelah selesai makan siang bara benar-benar langsung mengantarkan Sifa pulang . Saat sedang berjalan menuju mobil tiba-tiba ada dua orang remaja perempuan yang memakai seragam SMA sedang berlari sambil bercanda . Tepat didepan Sifa salah satu dari mereka menabrak Sifa karena tidak fokus pada sekitar .

Byurrr
Minuman yang dia pegang tumpah ke baju Sifa . Sifa menahan marah saat baju nya basah dan kotor karena tumpahan minuman yang berwarna coklat . Gadis yang menumpahkan minuman itu kaget sekaligus takut pada Sifa .

"Maaf kak aku gak sengaja " ucap anak itu dengan muka sedihnya .

Baru saja Sifa akan marah tiba-tiba bara angkat bicara .
"Udah gpp dek lain kali kalo jalan itu liat-liat yaa jangan sambil becanda kan kasian nih baju kakaknya jadi kotor" kata bara dengan suara lembut.

Sifa menatap bara kaget , bisa-bisanya dia bersikap lembut sedangkan yang jadi korban disini itu Sifa dan baju nya sekarang sudah sangat kotor.

Setelah meminta maaf anak itu pergi , bara melihat kearah Sifa yang masih menahan kesal . Bara tersenyum lembut lalu menarik tangan Sifa menuju mobil . Didalam mobil bara mengambil tisu dan mulai membersihkan baju Sifa yang kotor .

"Udah jangan nahan kesel gitu , anak itu kan gak sengaja lagian dia juga udah minta maaf , gak baik kalo marah-marah karena masalah sepele . Aku tau baju kamu jadi kotor tapi dengan kamu marah juga gak bisa balikin baju kamu jadi bersih lagi kan? Baju masih bisa dicuci , kamu lagi belajar jadi perempuan yang lebih baik lagi kan? Yaa salah satunya kamu juga harus sabar dan menahan emosi kamu" ucap bara sangat lembut membuat Sifa kagum padanya , bara orang yang baik pada siapapun tidak heran kalo banyak cewek yang mengharapkan nya kecuali Sifa .

Baju Sifa sedikit terlihat bersih meskipun berbekas coklat namun tak separah tadi . Sifa tersenyum melihat perlakuan bara . "Makasih yaa kak udah ngingetin aku , kalo gak ada kak bara mungkin tadi aku udah marah-marah , aku gak nyangka ternyata kak bara sebaik dan selembut itu sama perempuan" ucap Sifa disertai senyum

"Aku anak satu-satunya dirumah , dulu aku pengen banget punya adik cewek biar gak sepi dirumah . Aku punya mamah yang sangat lembut , dia gak pernah berkata kasar pada siapapun , dan aku juga gak mau ada orang yang bersikap kasar sama mamah makanya aku gak pernah bisa marah sama perempuan karena aku selalu inget sama mamah" ucap bara

Sifa tersenyum matanya berkaca-kaca mendengar ucapan bara , dia benar-benar tidak menyangka seniornya ini seorang anak yang sangat menyayangi orang tuanya . Sifa kagum sangat kagum.

"Kak bara baik" ucap Sifa tiba-tiba

Bara terkekeh mendengar ucapan Sifa "kamu juga" kata bara

"Apa?" Sifa bingung

"Kamu juga cantik" goda bara

"Ihh kak bara apaan sih" kata Sifa sambil memukul lengan bara dan bara mulai menjalankan mobil nya .

Mobil bara sampai didepan gerbang rumah Sifa . Sifa segera turun sebelum masuk Sifa mengucapkan terima kasih pada bara .
"Makasih yaa kak udah ditraktir dan dianter pulang " kata Sifa

"Sama-sama yaudah sana cepet masuk" ucap bara

"Yaudah aku masuk kak bara hati-hati yaa" kata Sifa lalu masuk kedalam rumah nya . Bara yang mendengar kata-kata Sifa tak henti-hentinya tersenyum.

Saat masuk kedalam rumah uminya sudah menyambut diruang tamu . "Ehh anak umi baru pulang , tumben pulang nya sore nak? Baju kamu kenapa kok kotor?" Tanya umi

"Maaf umi tadi Sifa diajak makan dulu sama temen terus pas mau pulang ada anak sekolah yang nabrak Sifa terus numpahin minuman nya ke baju Sifa jadi kotor deh" jelas Sifa

"Ohh temen kamu yang tadi nganter pake mobil itu?" Tanya umi menggoda.

"Hehehe iyaa umi" ucap Sifa sambil nyengir.

"Cowok baru yaa?" Kata umi sambil tertawa

"Bukan umi itu senior aku dikampus , Sifa gak mau pacaran dulu" jawab Sifa.

Umi hanya tersenyum jahil mendengar jawaban Sifa . Sifa yakin kalo uminya itu gak akan percaya sama kata-katanya kali ini . Akhirnya Sifa pamit masuk kamar daripada ditanya terus-menerus sama uminya .

Sampai dikamar Sifa langsung mandi karena sudah tidak betah dengan bajunya yang kotor , setelah itu dia langsung solat ashar . Selesai solat Sifa baru turun kebawah mencari uminya .

Sifa mendapatkan uminya yang sedang membaca buku diruang keluarga , Sifa menghampiri dan ikut duduk disebelah nya sambil memainkan ponsel nya . Uminya melirik Sifa lalu menutup bukunya .

"Sifa , dari dulu kok umi gak pernah liat ada cowok yang kamu bawa kerumah? Mentok-mentok cuma nganter depan gerbang itupun nganter nya sama rindu , emang nya anak umi ini gak pernah suka sama cowok?" Tanya umi sambil mengusap rambut Sifa.

Sifa mematikan hp nya dan menatap uminya . "Umi untuk apa Sifa bawa cowok kerumah? Sifa gak punya pacar dan lagi gak mau pacaran". Jawab Sifa lembut.

"Tapi umi masih penasaran sama laki-laki yang kamu ceritain , cowok yang buat kamu ingin berubah menjadi lebih baik lagi" ucap umi

Sifa menghembuskan nafas nya kasar , sebenarnya Sifa ingin memberitahu siapa laki-laki itu namun ia masih ragu mungkin ini waktu yang tepat untuk memberitahu pada uminya . Kemudian ia menyalakan ponsel nya dan membuka Instagram , mencari nama tetangga nya dan membuka fotonya .

Diberikan ponsel nya pada umi saat layar ponsel nya sudah menampilkan foto tetangganya itu. Umi mengerutkan keningnya bingung.

"Ini laki-laki yang Sifa ceritain umi , mungkin umi gak nyangka kalo ternyata laki-laki itu adalah tetangga kita sendiri tapi itu kenyataan nya . Sifa juga bingung kenapa Sifa jadi suka sama dia . Sejak pertemuan kita beberapa waktu lalu saat laki-laki itu baru pulang dari pesantren , sejak saat itu setiap Sifa melihatnya jantung Sifa berdetak lebih cepat . Awalnya Sifa hanya mengagumi paras nya , tapi saat mendengar suara nya , melihat senyumnya Sifa mulai memiliki rasa pada dia namun Sifa sadar diri kalo Sifa gak pantas untuk laki-laki sesempurna dia tapi Sifa gak bisa menghilangkan perasaan Sifa akhirnya Sifa memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik lagi agar nantinya Sifa pantas untuk seorang laki-laki seperti dia" ungkap Sifa panjang lebar .

Umi hanya terdiam mendengar ucapan anaknya. Siapa sangka anaknya itu ternyata mencintai tetangganya yang merupakan teman kecil nya sendiri.

"Umi kaget denger nya sayang , tapi gak ada yang tau perasaan orang , kita juga gak bisa milih untuk jatuh hati pada siapa . Ali orang yang baik , umi senang kamu memiliki pilihan seperti dia . Jika benar kamu mencintai nya terus meminta pada Allah agar didekatkan dengan orang yang kamu inginkan . Terus menjadi baik tapi bukan untuk mendapatkan hatinya tapi untuk mendapatkan ridho Allah " ucap umi sambil tersenyum.

Sifa lega setelah menceritakan semua pada uminya , sekarang dirinya , umi dan Allah yang tau rahasia hatinya .

BERSAMBUNG

THANKS ❤️

CINTA DIAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang