Status: Complete
' Chan sudah punya Hyunjin, Minho tau itu. Ia juga tidak terlalu dekat dengan Chan yang notabe nya adalah atasan nya.
Hubungan keduanya hanya sebatas 'CEO-Sekretaris' tidak lebih. Jadi, bagaimana bisa Minho hamil anak dari atasa...
Pagi-pagi sekali Minho sudah bangun, semalam ia sudah mengabari Seungmin bahwa ia tidak pulang dan sepertinya akan meminta jatah libur lebih.
Dan lagi-lagi, Seungmin iyakan.
Kini Minho tengah membantu bibi Jung dan Bunda membuatkan sarapan untuk anak-anak panti.
Karena jumlah anak-anak panti yang tak sedikit, jadi mereka harus bangun lebih awal untuk membuatkan sarapan.
Pukul 6, sarapan sudah selesai dibuat dan satu persatu anak panti mulai datang ke ruang makan.
" Pagi Minho hyung dan si kembar!" sapa Minjeo
" Pagi juga tampan, aduh semakin besar wajah mu itu semakin tampan ya." puji Minho tak henti-hentinya.
" Ish, hyung ini dari kemarin memujiku terus." sungut Minjeo yang merasa maloe.
Minho terkekeh.
Tak lama kemudian ruang makan mulai ramai dengan anak-anak panti yang sudah siap dengan seragam mereka.
Anak-anak di panti asuhan ini rata-rata berusia 7-16 tahun.
Mereka yang sudah 18 tahun biasanya akan memilih keluar dari panti dan hidup mandiri diluar sana seperti Minho dan Byounggon dulu.
Panti asuhan yang merawat Byounggon tak jauh dari panti asuhan Minho, mereka tak satu panti.
" Kalian makan duluan ya, hyung mau ngasih Jeochan minum susu dulu." ucap Minho dengan tangannya yang memegang botol susu yang sudah terisi dengan susu formula.
" Baiklah, nanti Jangin anterin makanan buat hyung ya!" seru seorang anak laki-laki yang bernama Jangin.
" Terimakasih sayang~"
Minho pun berlalu menuju kamarnya dimana tempat Jeochan kini berada.
Saat memasuki kamar hal pertama yang Minho lihat adalah anak itu yang tengah duduk diatas kasur dan menangis.
" Mommy..hiks hiks.."
Minho menutup pintu dengan pelan kemudian melangkahkan kakinya ke kasur.
" Jeo-ya??"
Jeochan menoleh, ia menghentikan tangisannya, matanya mengerjap menatap Minho.
Sedetik kemudian ia kembali menangis.
Minho meraih tubuh Jeochan untuk ia dekap, dengan lembut Minho mengelus punggung Jeochan membuat anak itu merasa tenang.
" Sudah ya, jangan menangis lagi."
Minho memposisikan Jeochan untuk berbaring, kemudian botol susu yang ia bawa sedari tadi ia berikan pada Jeochan.
Jeochan yang memang merasa lapar pun meminum susu itu dan tak perlu waktu yang lama Jeochan sudah selesai meminum susu itu.
" Ih pinter banget sih, anaknya Jeongin~" ucap Minho sembari mencubit pipi Jeochan pelan karena merasa gemassss.
Sementara anak itu diam saja saat pipi nya dicubit oleh Minho.
Tak lama setelah itu suara Jangin pun menginterupsi keheningan yang terjadi diantara Minho dan Jeochan.
" Hyung??? Jangin masuk ya??"
Minho yang tadinya tengah asik menatap wajah Jeochan pun kini teralih menatap ke arah pintu.
" Ya, silahkan."
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
Jangin pun masuk dengan hati-hati karena ia membawa sepiring makanan serta segelas minuman di kedua tangannya.
" Astaga, kau pasti kerepotan." ucap Minho, tangannya dengan sigap langsung menerima piring yang Jangin sodorkan padanya.
Sementara gelas itu Jangin taruh ke nakas.
" Tidak juga.. Hyung, Jangin pamit pergi sekolah dulu ya." ucap Jangin buru-buru pamit sebelum ia kebablasan bermain dengan Jeochan sampai lupa waktu.
" Hati-hati ya! Belajar yang bener!"
" Hum!" kemudian Jangin melangkahkan kakinya keluar dari kamar Minho tak lupa menutup pintunya kembali.
Dan ruangan itu hening.
Sembari Minho makan, Jeochan bermain dengan boneka diatas kasur.
Anak itu begitu pengertian ya...
' Kenapa Jeongin tega ninggalin anak ini sendiri disini? Apa rencana baru yang sedang Chan rencanakan?'
Saat tengah asik mengunyah sambil melamun, tiba-tiba Minho merasa baju nya ditarik oleh tangan kecil milik Jeochan.
" Hm? Kenapa?" tanya Minho setelah ia menelan makannya.
Walau tidak mengerti apa perkataan Minho namun tangannya refleks menunjuk popok nya.
" Udah penuh?"
Jeochan menganggukkan kepalanya.
Segera Minho habiskan makanannya yang tersisa sedikit lagi kemudian meminum air seteguk.
Minho beranjak dari kasur, kemudian membantu Jeochan untuk turun dari kasur.
Minho sebenernya pengen ngegendong Jeochan, tapi ga bisa.
Perutnya terlalu besar, sehingga susah bagi dirinya untuk menggendong Jeochan.
Minho membawa Jeochan ke kamar mandi, bermaksud memandikan anak itu dari pada mengganti popok nya.
Selesai mandi dan memakaikan popok dan pakaian pada Jeochan, anak itu ia biarkan bermain diatas karpet bersama mainannya sementara dirinya mulai sibuk dengan urusannya.
Minho menghubungi Jae.
Minho rasa ia butuh bantuan Jae si CEO perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan si ahli teknologi tersebut.
Felix ternyata kalo milih calon pasangan hidup ternyata ga maen-maen ya.
Menantu keluarga Lee
Misi |
| Butuh bantuan?
Yep |
| Apa tuch?
Tolong bantu gue cari tau keberadaan manusia bernama Yang Jeongin |
| Yang Jeongin? Ada perlu apa lo sama dia?
Gue mau ketemu sama dia |
| Cuma itu?
Kalo lo kepo, cepet cari dulu dimana keberadaan tuh orang baru gue kasih tau alasan sebenarnya |
| Hm, licik
| Tau aja Lo gue kepo
| Hasilnya bakal gue kasih tau nanti
| Secepatnya
Bagus |
Kalo uda dapet hasilnya lo boleh dateng ke panti asuhan Yeono |
| Lo ngapain disana?
| Ngedaftarin diri ndiri jadi anak yatim piatu biar di rawat?
| Apa ngedaftarin anak lo yang bakal jadi yatim?
Goblok banget ya laki nya Felix |
Miris |
Chan ngga mati, dasar ayam! |
| Hehe
| Peace bro
| ❤️
Read
Minho menyimpan ponselnya, matanya kini kembali fokus pada Jeochan yang tenggelam pada dunianya sendiri.
" Mungkin selama lima hari kedepan gue bakal disini.." gumamnya
" Eh tapi kayaknya ga bisa ya.. Banyak yang mesti gue urus.." lanjutnya kembali bergumam.
to be continued
[B/A]:
Mulai dari chapter ini, Ddae bakal mulai buka-bukaan.
Ga pake kode-kodean lagi 👁️👄👁️✊
Jangan lupa vote setiap chapter gaes!
Buat kalian yang sider, ini kesempatan buat kalian baca ulang cerita dari awal dan vote‼️
Temukan setiap kejanggalan, dan buat teori kalian soal
'Apa sih maksud dari kebahagiaan nya Chan?'
'Hwang Minhyun ini kenapasih sampe ngajak Minho kerjasama begitu?' selain Hwang Minhyun kalian mesti curigain keluarga Hwang yang lainnya :D
Well..
Gue uda rombak ulang ending nya, gue ga bakal pake plot twist atau ide sebelumnya..
Jadi mwehehehe 🌚
See ya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.