Here We Go
.
.
.
"Selamat malam semua, silahkan menikmati makanannya. Sambil nongkrong kami hibur dengan lagu ya. Ada yang mau request lagu??"Suara itu, batin seseorang.
"Ada yang Request nih bang, Lagu nya T2 yang Tak Jodoh." ucap salah satu personil band pemegang gitar yang ada di panggung kecil di pojok Cafe.
"Itu yang nyanyi Cewek ya, Non??" Tanya sang Vocalis.
"Iya bang lagu pasangan yang cuma jagain jodoh orang" Sahut seseorang dibalik drum, Harit.
"Wahh,, Yang request kayak nya di tinggal kawin nih. Saya bercanda doang ya. Kita persiapan dulu ya" Ucap sang Vocalis menyiapkan lagu yang di persembahkan.
.
.
.
"Mon, kamu ngelamun??" Tanya gadis cantik yang bernama Cinta itu."Gak kok Cin, tadi sempet hilang fokus sebentar" Jawab Pria yang di panggil Mon oleh Cinta tadi, Chimon.
"ohh,, jadinya kamu mesen makanan apa??"
"Tom Yam udang pedes sama es teh aja"
"Oke, aku pesen dulu ya. Kayak nya kita yang musti ke kasirnya deh"
"Iya, makasih ya" setelah itu Cinta segera menuju ke tempat pemesanan makanan.
"Baiklah kami akan menyanyikan yang di request tadi ya. Maaf agak lama suara saya menyesuaikan nada nya dulu. Selamat menikmati" Mendengar suara itu lagi Chimon akhirnya membalikan badan untuk meyakinkan pendengarannya. Betapa terkejutnya ia, saat mengetahui yang berada di panggung adalah orang yang dihindari semenjak 5 tahun lalu.
(Anggap Aja Pluem Purim yang nyanyi)
Di tengah nyanyian tak sengaja sang vocalis bertatapan dengan salah satu pengunjung. Sang pengunjung pun kaget dan memutuskan tatapan itu.
"Mon, bentar lagi makanannya bakal dianter" Ucap Cinta.
"Ohh... Oke" Balas Chimon.
"Suara Vocalisnya enak ya, lihat deh pengunjung yang lain pada menikmati" Ucap Cinta secara tiba - tiba, membuat Chimon melihat sekelilingnya. Dan benar adanya para pengunjung begitu menikmati suara dari Pluem Purim, sang mantan kekasih.
"Beruntung banget pasti yang pacaran sama dia, Eh tapi Mon bukan nya kamu bisa gitar ya?? 5 tahun kita nikah kamu belum pernah nyanyi buat aku, padahal tiap malem aku denger kamu nyanyi lagu ini juga" jelas Cinta.
Karena aku hanya melakukan itu untuk orang yang aku sayang, Cin. Dan bukan kamu orangnya. Orang itu adalah orang yang saat ini di atas panggung, Batin Chimon.
Chimon tidak menjawab hanya membalas dengan senyuman saja. Cinta tampak heran dengan Vocalis di depan. Karena sedaritadi saat dia duduk tatapannya selalu ke arah meja yang saat ini di tempatinya.
Daritadi vocalist nya liat kesini mulu, gak mungkin kan dia suka sama aku?,Batin Cinta.
Hingga lagu selesai pun tatapan Vocalist itu tidak lepas dari meja nya.
"Sekian dari saya, berikutnya akan ada yang penampilan dari teman saya silahkan menikmati" Sang Vocalist, Pluem meninggalkan panggung.
"Cinta, aku ke toilet dulu ya" Ucap Chimon sebelum meninggalkan Cinta.
Saat keluar toilet tanpa di sangka, Chimon bertemu dengan Pluem. Chimon tampak terkejut tetapi tidak dengan Pluem. Karena ia memang sengaja menunggu Chimon.
"Apa kabar Mon?" tanya Pluem saat Chimon sudah ada dihadapannya.
"eh-mm ba-baik kak" jawab Chimon dengan gugup.
"Selama ini kamu kemana aja?? Kakak selama ini nyari kamu, Mon" ucap Pluem dengan tenang, jujur dari pendengaran Chimon ada nada kekecewaan di dalamnya walaupun ia tersenyum. Walaupun sudah lama ia tak bertemu dengan Pluem, tetapi Chimon masih cukup hafal bagaimana seorang Pluem.
"Maaf kak, ada sesuatu yang gak bisa aku jelasin ke kakak" jawab Chimon dengan tertunduk, kini perasaan Chimon campur aduk antara sedih, bimbang, dan rindu.
:
:Flashback
5 tahun lalu.
"Mon, umur kamu kan udah dewasa. Sudah cukup umur buat menikah" ucap papa gun dengan lembut.
"Tapi Mon masih mau kuliah pa" balas Chimon.
"kamu masih bisa kuliah. Tolong papi sekali ini aja ya nak. Mon nikah sama anaknya temen bisnis papi. Anaknya cantik kok, baik, santun pula" Papa gun berusaha meyakinkan Chimon. Walau ia tau akan sedikit sulit.
"Papa tau kan Mon sudah punya kekasih"
"Papa tau, sayang. Tapi ini demi perusahaan papi yang akan bangkrut nak."
"Apa gak ada cara lain?"
"Yasudah, kalo memang kamu gak mau. Papi akan cari cara lain. Papi gak mu bikin anak Papi ini menderita" Ucap Papi Off. Itu membuat Chimon bimbang, karena selama ini papi nya selalu memberikan apapun yang ia mau tanpa terkecuali. Chimon tidak ingin menjadi anak yang durhaka.
"Gak usah papi. Mon mau kok nikah sama anaknya temen papi. Tapi apa Mon boleh minta 2 permintaan??"
"Boleh nak. Apa itu?"
"Kasih Mon waktu seminggu buat putus dari Kak Pluem dan Mon mau pindah kampus"
"Kenapa pindah kampus nak?"
"Mon gak mau ketemu sama kak Pluem setelah putus. Dan Mon akan berusaha mencintai istri Mon kelak pa"
"Baiklah akan papi urus kepindahan mu. Terimakasih ya Nak" Papi Off memeluk Chimon. Papa gun ikut bergabung.
:
Pluem sedikit bingung dengan kekasihnya ini, hampir seminggu ini sangat manja. Bukan berarti selama ini tidak pernah manja, tetapi yang ini lebih parah seperti tanda perpisahan.
"Mon, kamu kenapa akhir-akhir ini kok level manja nya meningkat?" tanya pluem.
"Gapapa, Mon cuma pengen aja."
"Kakak gak yakin, bilang sama kakak ada apa sayang??"
"Gapapa kak. Mon cuma lagi pengen manja ke kakak"
"Yaudah, Mon tahun depan kakak udah Wisuda. Kamu datang ya temenin kakak jadi pendamping wisuda kakak" Chimon tidak membalas yang dikatakan Pluem.
"Kakak harus bahagia ya, walau gak sama aku. Kakak harus tetep tersenyum dan secubby sekarang"
"Kamu ngomong apa sih Mon, kok random banget"
"Gapapa, pokoknya kakak harus bahagia"
"Kamu gak mau ninggalin kakak kan?? Kata - kata kamu tuh kayak mau pergi jauh"
"he-heheheheh"
Setelah hari itu Chimon tidak ada kabar sama sekali. Pluem sudah mencari Chimon tapi hasilnya nihil karena kata teman - teman nya ia pindah kampus dan tidak ada yang tau dimana. Tapi Pluem masih berharap chimon akan datang di salah satu hari pentingnya.
.
"udahlah kak, Chimon gak bakal dateng" ucap sang adik, Frank. Frank mengetahui apa yang sebenarnya terjadi tapi ia tak ingin membuat kakaknya makin terpuruk.