Hurts🔥💔

8.8K 761 159
                                    

E n j o y r e a d i n g
With Ri♡






Bae Irene berlari menuju ruangan Chenle begitu diberitahu oleh perawat. Ia mulai membuka perlahan pintu itu, disana ada teman Chenle yang sedang menggegam tangan anaknya. Ialah Park Jisung, sepulang sekolah anak itu menyempatkan diri mampir menegok Chenle dan berharap lelaki itu sudah bangun. Tapi apa daya, lelaki itu bahkan tidak membuka matanya sampai saat ini.

"Chenle~ya!" Irene berhambur menghampiri putranya yang terbaring. Jisung terkejut begitu Irene heboh sambil menangis. Jisung tidak mengenali siapa Irene.

"Chenle bangun nak, ini ibu nak!" Irene sakit hati melihat putranya seperti ini, ia merasa menjadi ibu yang tidak berguna.

Jisung terkejut lagi begitu Irene mengatakan kalau dirinya ibu Chenle . Bukannya waktu itu ibu Chenle tante Jieun? Batin Jisung bertanya - tanya.

"Siapa ya?" Jisung berhati - hati.

Irene menoleh kearah Jisung yang sepertinya bingung. "Aku ibu kandung Chenle!" Jawab Irene membuat Jisung semakin terkejut.

"Jadi tante Jieun itu ibu tiri?," Jisung sontak melebarkan matanya mengetahui itu. Irene mengangguki pertanyaan Jisung. Pantas saja Jisung merasa kalau Chenle waktu itu begitu pendiam jika bersama Jieun. Ternyata.....

Tunggu, dari mana bibi ini tau Chenle sakit? Jisung lagi - lagi kebingungan.

"Bibi tau Chenle dirawat disini? Apa peman Suho sudah tau?"

"Aku pun harus memaksa perempuan itu untuk mengatakan dimana putraku," Irene beralih menatap Chenle. Ia akan membawa masalah ini ke hukum dan akan mengambil hak asuh Chenle menjadi miliknya, apapun cara akan ia lakukan.

Jisung sendiri kembali terkejut, hari ini begitu mengejutkan baginya bukan?

"Seingatku perawat mengatakan sudah memberi tahu orang tua Chenle, tidak mungkin paman Suho mengabaikan Chenle," gumam Jisung yang bingung akan situasi seperti itu.

Irene melirik Jisung yang menggaruk kepalanya bingung.

"Apa kau memilki nomer barunya Suho?"

"Sepertinya ada!"

Jisung mengotak - atik ponselnya tapi berakhir memberikan cengiran bodohnya. "Aku tidak memiliki nya bi."

Irene menghela nafas mendengar jawaban itu, lalu seorang perawat masuk membawa ponsel Chenle yang terjatuh saat pingsan.

"Ini ponsel pasien, kami baru bisa memberikannya saat ini," ucap si perawat sembari memberikan ponsel itu kepada Irene, disambut baik oleh ibu kandung Chenle itu.

"Terima kasih suster!"

"Sudah tugas kami!"

Irene melihat kalau ponsel Chenle masih sama seperti ponselnya yang dulu. Ia membuka ponsel itu yang ternyata passwordnya pun masih sama seperti dulu. Irene mencari - cari nomor Suho.

"Nomor yang anda tuju tidak tersedia di negara anda!"

Irene mengumpat kesal, pantas saja Suho tidak ada disini. Ternyata dia sedang tidak korea, "benar - benar kurang ajar sekali Jieun. Bisa - bisanya dia juga membohongi Suho tentang kondisi anaknya. Perempuan gila itu benar - benar!".

WHY HE?  [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang