Akhirnya bisa posting kisah Airin lagi hehehehe.
Bagi yang udah terlanjur ngepens sama Mas Aidan, coba deh kenalan juga sama Randhu :* si mas2 berondong imut2 hihihi.
mari membaca makasi sebelumnya.
***********************************************************
Aku seperti orang bodoh, duduk di sini menunggunya. Seharusnya aku tidak menuruti permintaanya sewaktu diruang tunggu pemain tadi. Semustinya aku pulang saja sesudah pertandingan berakhir, aku yakin Aidan pasti mencemaskanku sekarang mana baterai ponselku pakai acara mati lagi. Tapi apa boleh buat, janji adalah janji.
************
“ Jangan menangis lagi. Kumohon” Randhu mengulurkan tangannya, jemarinya dengan lembut mengeringkan air mata dari pipiku.
“ Kenapa?” tanyaku masih tidak percaya. Berharap ini semua mimpi buruk dan sebentar lagi aku bakal terbangun sambil melihat wajah Aidan dihadapanku.
“ Maaf” jawab Randhu penuh sesal.
“ Untuk” tantangku.
“ Meninggalkanmu dan lama tidak memberi kabar”
Aku menunduk, air mataku tidak mau menuruti keinginanku. Ini menyebalkan. Setelah sekian lama tidak bertemu aku berharap bisa tampil lebih keren dari sekedar menangisi mantan.
“ Kamu berhak mendapatkan penjelasan Airin” ujar Randhu diiringi helaan nafas panjang.
“ Tak perlu, buatku masa lalu hanyalah sebaris kalimat pada bagian awal buku. Yang terpenting bagaimana alur maju dan endingnya” jawabku ketus.
Randhu tampak terpukul. “ Aku tahu, kamu memang takkan pernah berubah ya. Tetap Airin yang kucintai sejak dulu” jawabnya miris sambil tersenyum lemah.
Ya Tuhan, hentikan! Jangan ucapkan lagi tiga kata sakti itu setelah semuanya….
Randhu lebih mendekat padaku. Kedua tangannya memegang kedua tanganku “ Beri aku kesempatan lagi ya. Jika aku berhasil memenangkan pertandingan basket ini demi tim, mari kita bertemu dan bicara” pintanya memelas.
Aku sangat membenci Randhu setelah semua luka yang dia berikan padaku. Sakit akibat merasa terombang-ambing tanpa kabar berita dan tujuan jelas. Tapi sekarang, setelah bertahun-tahun lamanya kami bertemu kembali, sulit bagiku mempertahankan kemarahan itu.
“ Baiklah” ujarku sambil menelan ludah. “ Tapi hanya sekali ini saja. Dan cuma kalau kamu menang! Ingat itu” ancamku.
Randhu tersenyum lebar. Saat melakukan itu, kangguru didalam diriku melompat pelan. Ya Tuhan, tolong kendalikan hatiku.
“ Pasti Airin, demi kesempatan kedua aku bakal berjuang semaksimal mungkin” katanya penuh semangat.
Aku terdiam saat dirinya meremas lembut kedua tanganku. Seolah semua memori indah kami kembali terulang.
**********************
Harusnya aku tidak pernah membuat janji itu. Mustinya aku tak pernah…..
“ Airin!”
Leherku menoleh kebelakang dan memandang melewati bahuku. Itu dia disana. Sesosok pemuda bertubuh tinggi atletis, berkulit putih dan berambut coklat memasuki restaurant burger cepat saji 24 jam ini dengan riang. Langsung saja membuatnya jadi sumber pusat perhatian dan bisik-bisik para pengunjung yang kebetulan lebih banyak perempuannya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINNING LOVE
Romance" Ini bukan sekedar sumpah semata, melainkan soal hati. Aku mencintaimu dulu,kini, dan nanti. Penuh dan dalam " - A.S - Airin Sentosa (20) seorang gadis yatim piatu, sadar jika dia mulai jatuh cinta kepada Aidan Sentosa (34)Sepupu tiri, sekaligus cu...