vote dulu sok ditungguin
udah?
happy reading!
"Mass ihh, udah," pinta Shera sambil mendorong kepala Shakti untuk menjauh dari dada nya.
"Eumhhh," bukannya melepaskan Shera, Shakti malah membawa Shera lebih dekat dengannya.
"Massss!" Shakti membuka matanya lalu menatap Shera.
"Apwah?"
"Udah dulu nenen nya, linu tau," akhirnya Shakti melepaskan mulutnya dari payudara Shera setelah Shera mengatakan sakit.
Shakti membalikkan tubuh polosnya memunggungi Shera dan membali memejamkan matanya.
"Mas, ngapain tidur lagi? Udah mau pagi," Shera mengguncangkan tubuh suaminya.
"Mas masih cape sayang," sahut Shakti yang enggan membuka matanya.
"Mas ih! Susah banget di banguninnya heran. Jangan sampe anak aku nurun kamu Mas, amit-amit,"
"Anak Mas juga, kita kan buatnya barengan," balas Shakti yang mulai membuka matanya dan merubah posisinya menjadi duduk.
Melihat Shakti duduk, Shera buru-buru menutup tubuhnya menggunakan selimut.
"Ngapain ditutup sih? Beberapa menit yang lalu aja Mas liat," sindir Shakti membuat muka Shera memerah karena malu.
"Udah sana, Mas mandi!" titah Shera namun Shakti masih ditempatnya.
"Bareng aja, hemat air dan hemat waktu," celetuk Shakti langsung menggendong Shera, refleks Shera langsung melilitkan kakinya dipinggang Shakti dan melingkarkan tangannya dileher Shakti. Shakti menggendong Shera ke arah kamar mandi tanpa menggunakan busana apapun yang melekat ditubuh keduanya.
°°°
Satu jam mereka di kamar mandi dan baru selesai membersihkan badannya. Shera keluar menggunakan baju mandinya dengan raut wajah kesal, sedangkan Shakti keluar dengan handuk melilit pinggangnya sambil tersenyum jahil menatap istrinya yang kesal.
"Ngapain liat-liat?!" tanya Shera ngegas, Shakti duduk dipinggir kasur sambil menatap Shera yang sedang sibuk melihat merah-merah dilehernya.
"Karya Mas bagus kan?" tanya Shakti bangga karna membuat tanda lumayan banyak dileher isrinya.
"Bagus dari mana?! Ini merah-merah jelek tau! Susah juga ilanginnya!" ucap Shera misuh-misuh. Bukannya takut, Shakti malah cekikikan senang melihat Shera marah-marah seperti ini.
"Mas ngapain ketawa?!"
"Ngga," Shakti menahan tawanya. Shera yang sudah kesal pun berniat membalas dendam pada suaminya.
Bruk
Shera mendorong Shakti lalu mulai menghisap leher Shakti, "sayang!" pekik Shakti karna kaget melihat tingkah Shera menjadi agresif dan lebih bertenaga padahal belum memakan apa pun dari kemarin siang.
"Iya sayang ampun! Udah jangan banyak-banyak!" pinta Shakti, namun Shera melanjutkan kegiatan balas dendamnya.
"Mas bikin 7 aku juga harus bikin 7! Ini baru 4," balas Shera membuat Shakti mengerutuki kejahilannya yang berakhir seperti ini.
Setelah selesai, Shera bangkit lalu mengarah pada lemari Shakti untuk memakai baju milik suaminya. Shakti langsung menghadap cermin untuk melihat lehernya.
"Curang!" teriak Shakti langsung menghadap istrinya yang sedang menatapnya remeh dengan senyum smirk.
"Impas!" Shakti menatap Shera kesal yang mulai keluar dari kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakti
Teen FictionFollow dulu hayu • • • Menjadi sahabat untuk Shakti sudah membuat kepala Shera pusing dengan sifat kekanakan milik Shakti. Bagaimana jika status itu berubah menjadi suami-istri? Hanya karna sebuah amanat yang mengharuskan mereka terikat janji pernik...