~CALEB~
Aku sudah kembali ke Los Angeles sejak seminggu yang lalu. Begitu di Los Angeles, aku langsung disibukkan dengan semua pekerjaanku di kantor. Karena selama sebulan sebelumnya aku sudah terbiasa bekerja di ladang. Kini, begitu kembali ke kantor rasanya sangat berbeda. Aku merasa bosan karena yang kulakukan sejak tadi hanya duduk di balik meja sambil memeriksa data atau laporan di komputer serta menandatangani beberapa dokumen. Selain itu, aku juga merasa pengap karena sejak tadi terus berada di dalam ruangan yang tertutup.
Karena merasa tidak fokus, aku memutuskan keluar sebentar untuk mencari udara segar. Aku memutuskan pergi ke atap bangunan kantorku yang terletak tepat di atas lantai ruanganku saat ini. Begitu sampai di sana, aku berdiri sambil mengamati pemandangan kota Los Angeles yang ada di bawahku. Bukannya merasa lebih baik karena sudah berada luar ruangan, tapi aku malah merasa semakin lelah dan pusing. Bagaimana tidak? Pemandangan luar ruangan yang kudapatkan adalah pemandangan kota yang sangat sibuk dan ramai. Banyak sekali orang berlalu lalang serta kendaraan yang memenuhi jalan. Selain itu, bunyi kendaraan yang sedang melaju di jalan raya di bawah sana juga terdengar bising.
Ini sangat berbeda dengan keadaan dan suasana di Texas. Di Texas, suasananya sangat tenang, nyaman dan menyejukkan. Di sana tidak ada pemandangan yang sangat ramai dan melelahkan mata seperti di Los Angeles sini. Dan jika sudah seperti ini, aku merasa seperti ingin kembali lagi ke Texas... lalu bertemu dengan Bella.
Ya, bertemu dengan Bella. Baru seminggu aku tidak bertemu dengannya, aku sudah merasa merindukannya. Aku rindu dengan cara dia marah, kesal dan mengomeliku. Aku rindu ucapannya yang tajam dan sering menyindirku. Dan aku sangat rindu dengan senyum dan tawa yang akhir-akhir ini sering dia tunjukkan padaku sebelum aku kembali ke Los Angeles.
Tunggu, aku merindukan Bella? Dan kenapa aku merindukan Bella? Apakah itu berarti aku sudah mulai tertarik padanya?
Tidak. Aku buru-buru menjauhkan hal itu dari pikiranku. Bella memang gadis yang baik. Tapi, aku sudah punya Tessa. Aku tidak mungkin menyukai Bella. Apalagi, kami baru dekat selama beberapa minggu. Tidak mungkin aku tertarik pada Bella dan berpaling dari Tessa secepat dan semudah itu, bukan? Mungkin, aku hanya merasa kagum dengan segala kelebihan yang ada dalam diri Bella. Ya, mungkin yang kurasakan pada Bella saat ini hanya rasa kagum. Itu saja. Tidak lebih.
Karena merasa bahwa pemandangan di atap gedung kantor tidak membuatku merasa lebih baik, akhirnya aku memutuskan untuk masuk lagi ke dalam. Namun, saat sedang berjalan, tiba-tiba ponsel dalam saku celanaku berbunyi yang menandakan ada telepon masuk. Aku berhenti sejenak untuk mengangkat panggilan tersebut. Ternyata, itu adalah panggilan dari Matt, sepupuku.
"Halo, Matt...", jawabku menerima panggilan tersebut.
"Astaga, Caleb. Kemana saja kau selama ini? Kenapa akhir-akhir ini sangat sulit menghubungimu?", Matt langsung mengomeliku.
"Maafkan aku, Matt. Akhir-akhir ini, aku sangat sibuk."
"Sibuk berlibur maksudmu?", Matt menanggapi dengan nada sarkastik.
"Berlibur?", tanyaku bingung.
"Beberapa waktu yang lalu, aku menelpon orang tuamu karena kau tidak menjawab ponselku. Dan mereka mengatakan bahwa kau sedang berlibur."
Aku memang belum mengatakan pada Matt bahwa beberapa waktu yang lalu aku pergi ke Texas. Dan rupanya, orang tuaku juga tidak mengatakan hal itu pada Matt.
"Ngomong-ngomong, ada apa kau menelponku?", tanyaku mengalihkan topik pembicaraan. Itu karena aku masih belum ingin bercerita pada Matt tentang pertemuanku dengan Bella di Texas.
"Oh ya, apakah besok kau ada acara? Aku ingin bertemu denganmu."
Sepertinya, bertemu dengan Matt adalah ide yang bagus. Setidaknya, aku dapat mengalihkan rasa bosan dan pemikiranku tentang Bella yang menggangguku akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Fiancé
RomanceCaleb Braxton terpaksa harus bertunangan dengan seorang gadis desa bernama Bella Chester. Caleb yang merupakan pria arogan, tentu saja menolak rencana pertunangan tersebut. Apalagi, Bella adalah gadis desa yang menurutnya tidak sepadan dengannya. Ca...