☡Sorry for typo☡
Geong Min menggebrak dengan keras meja kesayangan milik Hyun woo. Laki laki paruh baya yang memegang kekuasaan penuh atas Black Secret, tempat dimana ia selama ini bekerja.
"Kau tidak bisa menempatkanku pada keadaan terjepit seperti ini, Brengsek!!" teriak Geong Min dengan amarah yang meluap.
"Aku tidak menempatkanmu pada keadaan apapun, Minie. Bukankah selama ini kau adalah tangan kananku yang selalu berdarah dingin? Lalu kenapa kau berat sekali untuk melakukan perintahku yang sekarang? Apa kali ini bayaranku tidak cukup untukmu?" Hyunwoo terus bertanya santai sambil melipat kedua kakinya diatas meja yang tadi sempat menjadi sasaran empuk tinjuan Geongmin.
"Apapun alasannya, kau tidak perlu tau. Yang pasti aku tidak ingin melakukannya kali ini," ujar Geong Min sambil menahan kesal.
"Mudah saja ... aku akan dengan senang hati memberi tahu kan hal ini kepadamu berkali kali jika kau ingin terus mendengarnya. Ambil uang ini dan bunuhlah Jungkook. Atau ... keluargamu yang akan menjadi penggantinya. Aku dengar, kakakmu adalah salah satu hyung dekatnya digrup. Bukan begitu??"
Geongmin terdiam, tapi matanya terus menatap kesal kearah lelaki berjas hitam rapi didepannya tersebut.
"Dan aku juga berjanji Geong Min ahh ... jika pekerjaanmu kali ini telah selesai. Aku akan mencoret namamu, dari anggota Black Secret. Itu yang kau mau, bukan? Aku tau kau masih berharap untuk bisa menjadi anak yang baik untuk keluargamu," lanjutnya membuat Geongmin menatap tajamnya sebentar lalu mengambil uang itu dan pergi sambil membating pintu.
¤¤¤
Waktu sudah menunjuk tepat pada angka dua belas malam. Baru saja sekitar seratus dua puluh menit yang lalu keadaan dorm kembali sepi setelah beberapa saat terisi keramaian karna kedatangan tamu yang dibawa oleh ketiga maknae line.Untuk saat ini, para penghuni dorm memang sudah tidak lagi beraktivitas, terkecuali Jungkook. Anak itu sedang diam menyaksikan bulan malam yang hampir pudar ditelan awan, dengan hamparan langit yang luar biasa cantik dimalam ini. Seakan menolak, untuk menyesuaikan keadaan hati Jungkook yang sedang berkecamuk tidak karuan.
"Kau menghiburku, atau menghina kehidupanku? Huhh?"
Dengan suasana kamar yang tadi sempat Taehyung dan Jimin hancurkan bentuknya. Bukannya dibersihkan seperti biasa, Jungkook malah menambah keadaan kamarnya menjadi tambah hancur. Bahkan saat ini tangannya sudah bercucurkan darah karna goresan luka dari serpihan kaca yang tadi sempat ia banting kedinding, tapi bukan telapak atau jari jemarinya lah yang merasakan kepedihan. Melainkan hatinya yang kini kembali tergores tanpa sedikitpun berbekas akan noda darah.
Bagaimana tidak? Jungkook harus memaksakan senyumnya disaat ingatannya kembali berputar, tentang bagaimana hidupnya mulai dihancurkan.
Jungkook masih sangat mengingat dengan jelas bagaimana Park Eun Seo memerintahkan para bawahannya untuk menyeret paksa Jungkook kepada dua lelaki bejat yang tidak pernah ia ingin untuk diingat.
Btw, Vhy udah lupa banget sama namanyaT_T .. antara bnr atau salah kyknya namanya udh pernah Vhy sebutin di part2 awal. Tapi karna udh lama g ngetik, sampe Vhy sndri jga udh lupa gmna alurnya. Parah bgt ya yeorobun,,, maaf.
Jungkook tidak menyangka bahwa dia adalah seorang paman dari salah satu hyung kesayangannya. Jungkook tidak bisa, ia tidak tega jika harus meruntuhkan senyum Jimin yang sempat melebar hanya karna bertemu kembali dengan sang paman yang telah lama menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero Oclock ll JJK
FanfictionJungkookie__ Ini terlalu rumit untuk dimengerti. Tapi sayang sekali, kunci dari semua konflik ini adalah berawal dari teka teki. Kesan nyata dari sebuah waktu yang terus terulang setiap harinya. Berawal dan berakhir disatu tempat yang sama, namun di...