Donghae milirik Yesung, begitupun juga dengan Yesung yang melirik Donghae, saat ini mereka sedang ada di meja makan untuk sarapan di hari minggu pagi ini, tidak ada yang pergi bekerja dan bersekolah hari ini.
Tapi satu yang berbeda dari sarapan kali ini, adalah Ten. Ya Ten, Ten dengan segala tingkah laku anehnya yang tak bisa ditebak.
Anak itu sedari tadi tak henti hentinya meminta tambahan minumam pada maid yang menemani mereka makan. Bukan minuman seperti orange juice, tapi minuman seperti...hmm...sampanye, ya memang wajar sih, dia sudah di umur legal, hanya saja...hanya saja ini masih terlalu pagi untuk 3 gelas sampanye yang sudah ditegak oleh Ten.
"Hey Mark"
"Iya?"
"Mau mencoba?"
"Sampanye? Tidak, aku tidak bisa" Mark menolak dengan cepat, menatap gelas yang disodorkan hyungnya.
"Hey boy, bukankah kau sudah legal?"
"Belum, masih ada 1 tahun lagi" ujar Mark.
"Aa, baiklah"
"Dad?" Ten mengacungkan gelasnya pada sang ayah.
"Masih terlalu pagi untuk bersulang Lee Yeonghum" ujar Donghae menatap Ten dengan malas.
"Tidak ada peraturan jam berapa kita bisa minum, minum saat kita ingin, dan aku sedang ingin pagi ini" ujar Ten kembali menegak minuman di gelasnya.
"Aku tidak tau jika sampanye disini lebih enak" ujar Ten.
"Hyung sering minum? Kau tidak mabuk?" Tanya Mark.
Ten terkekeh geli lalu mengacungkan gelas kosongnya.
"4 tahun belakangan, aku banyak menghabiskan malam ku di club, jadi aku terbiasa minum, jika aku stress juga kadang aku minum, dan 2 tahun belakangan ini setiap bangun pagi, entahlah...seperti jadi rutinitas untuku meminum segelas sampanye setiap pagi, dan mabuk? Aku belum pernah mabuk dengan 2 botol anggur dan sampanye sejauh ini" ujar Ten panjang lebar. Tanganya sibuk memainkan gelas kosong di tanganya.
Yesung menggelengkan kepalanya pelan.
"Dasar anak kecil nakal" gumam Yesung.
"Sorry mom hehe" Ten terkekeh kecil melihat wajah jutek yang dipasang oleh mommynya.
"Dasar brandal kecil, kau sudah seperti pemabuk" ujar Donghae.
"C'mon dad, America tidak seperti Korea, disana itu it's fine" ujar Ten mengedikan bahunya.
"Owh ya dad" Ten tiba tiba mencondongkan tubuhnya ke arah Donghae, membuat Donghae terkejut dengan gerakan cepat Ten.
"Ten, jaga sikapmu, kita di meja makan sayang, duduklah" ujar Yesung. Ten menurut dan duduk, tapi matanya masih memandang Donghae.
"Aku mau motor dad" Ten berujar membuat Donghae dan Yesung menatapnya berbarengan, begitu juga Mark.
"Untuk apa?"
"Rubi terlalu besar, jika macet tidak bisa cepat" ujar Ten jujur, jujur sih memang, tapi dibalik itu, niatnya ingin motor beda lagi.
"Baiklah, pilih sesukamu, nanti daddy belikan--
"No, aku hanya butuh untuk waktu singkat, hmm bagaimana dengan motor milik bodyguardmu, pinjamkan padaku satu" ujar Ten memasang wajah berbinar.
"Kenapa tiba tiba nak?"
"Hanya ingin mom" jawab Ten.
"Baiklah, nanti minta saja pada paman Han, aku akan mengatakan padanya" ujar Donghae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo DESTINY! 《JaeTen》
Teen Fiction"Kau tau, kadang pikiran seorang seniman bisa sangat berdeda dengan orang orang lainya, imajinasi yang terlalu luas dan emosi yang beragam. Aku ingin seorang itu, yang mengerti diriku, mengerti makna dari lukisanku, mengerti bagaimana aku ingin menj...