Alkisah pada suatu ketika, Bima ingin mencari kesejatian dan kesempurnaan diri. Ia begitu gelisah; begitu singkatnya kehidupan ini dan akan sia-sia saja tanpa adanya arti dan makna. Apa sebenarnya tujuan dari kehidupan ini? Apakah Tuhan telah begitu sembarangan melempar dan bermain dadu atas takdir kita sebagai manusia, sehingga memang kita diciptakan hanya untuk tiga hal semata: reproduksi, ekskresi, dan mati? Apakah memang makna kehidupan antara satu orang dan orang lainnya berbeda? Lantas, bagaimana cara mencari tujuan dan makna kehidupan serta ketenangan batin yang hakiki? Ataukah memang seperti yang telah dikatakan Nietschze dalam tulisannya "Die fröhliche Wissenschaft" bahwa "Gott ist Tott" atau "Tuhan telah mati?" sehingga kita sebagai manusia berkehendak bebas merdeka begitu saja tanpa ada aturan yang menjaga kita?
1 part