haruuca

Hi kak salam kenal. Jika suka cerita romance, dark love bisa mampir ya. Siapa tahu suka ^^
          
          Blurb :
          
          Matanya masih terpaut pada seorang gadis yang terkulai seolah tanpa tulang pada lantai, setetes demi setetes cairan merah pekat mulai merembes dari lukanya. 
          
          “Tidak!” teriak laki-laki itu tidak sanggup menghadapi kenyataan pahit atas kesalahannya sendiri. 
          
          Kedua laki-laki itu menampilkan eskpresi yang sama. Darah dan kulitnya seperti tersedot habis tanpa menyisakan apa pun, membuat jalan pikirnya nyaris terhenti dan tidak tahu harus melakukan apa. 
          
          Ia meringis, arah matanya bergerak ke laki-laki yang masih menggenggam senjata api itu. “Apakah ini yang kau inginkan? Melukainya …” Nada pedih menguasai tiap kata dan suaranya. 
          
          “Kau tidak mencintainya, kau hanya terobsesi kepadanya.”
          
          ***
          
          Hubungan pernikahan penuh romantisme, kehangatan, dan sehat yang dibangun selama dua tahun oleh pasangan itu menjadi kacau oleh kehadiran orang asing di antara mereka.
          
          Seseorang yang sangat terobsesi terhadap gadis itu, melakukan serangan demi serangan untuk menghancurkan benteng yang telah di bangun pasangan itu. 
          
          Bagaimana kelanjutan ceritanya? Cari tau yuk, dengan membaca cerita ini selengkapnya. 
          
          
          https://www.wattpad.com/story/347820843?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=haruuca&wp_originator=mUZQVI4jtuT%2BzPbsXVZX5nU3XniYykzdRqBLgCjp1f48Y45Fg55joGYqoLi%2BNcPKZClBHgqwo1M3vOD8373YhqlOImss5PX07jmbI6YlSF3oLzuueA0A7Nldq99rOX88

Adrianmdttr

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

Ardiaaningsih_

Hai, kak. Salam kenal. Aku izin promosi, ya.
          
          Kisah ini tentang cinta beda agama yang tak biasa. Jika kakak berkenan, boleh mampir, hehe.
          
          Ini tentang Aini, perempuan berhijab yang ramah kepada setiap orang. Pertemuan tak biasanya bersama Vaden membawa ia merasakan sesuatu yang selama 17 tahun hidupnya tidak pernah ia rasakan.
          
          Ia jatuh cinta. Pada seorang laki-laki yang teramat menyayangi nya, sosok laki-laki pencinta basket seperti dirinya. Semarah apapun Vaden, kata-kata yang terlontar dari bibir Aini selalu mampu meredam amarahnya.
          
          Ketika cinta yang dipupuk sedari bibit, kian tumbuh bersama rasa. Siapa sangka ternyata mereka berbeda. Perbedaan yang tak biasa, tak kasat namun membangun benteng kuat. Beda keyakinan.
          
          Ingin tau kelanjutan hubungan Aini dan Vaden. Silahkan tap linknya 
          https://my.w.tt/m3PJkqHRG6