[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫]
"Lo cuma milik gue."
Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan. Siapa sangka cowok berandal yang dikenal cuek dan kejam ini jatuh hati pada pesona seorang cewek ya...
Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.
"Ternyata Deja Vu itu menyakitkan."
- Anya Levionna -
• • •
[Bagian 7]
****
Setelah beberapa hari, akhirnya weekend tiba. Anya memilih tempat yang sejuk di hari liburnya. Ternyata pergi ke taman tidak buruk, disini pemandangannya indah dan menyegarkan. Setelah pindah dia jarang sekali keluar, kecuali saat kejadian pencopetan itu.
Taman ini cukup jauh dari rumahnya.
Anya mengambil tempat dibagian yang tidak terlalu ramai. Karena ingin mendengarkan lagu sambil membaca bukunya dengan tenang.
Sebenarnya dia tidak terlalu suka membaca, hanya sedang ingin saja.
"PAPAAH TANGKAP AKU, PAH."
Anya menoleh saat dua anak kecil berlarian. Karena weekend banyak keluarga kecil yang berkunjung ke taman ini. Terlihat seorang bapak bapak mengerjar anaknya dengan berjalan pelan, sementara wanita yang sepertinya sang ibu hanya melihat sambil tersenyum hangat, anak itu tertawa lepas saat berhasil tertangkap.
Keluarga yang bahagia.
Anya mengalihkan fokusnya, kembali membaca buku. Dia tidak ingin mengharapkan hal yang tidak mungkin terjadi saat ini.
Ting.
Sebuah notifikasi muncul.
Facebook Anya Levionna, hari ini ulang tahunmu.
Wajahnya berubah sendu, dia membuka lockscreen lalu menghapus aplikasi berlogo F biru itu. Padahal dia ingin melupakan fakta bahwa hari ini ulangtahunnya. Karena tidak ada gunanya, tidak ada yang peduli.
Maaf ya Facebook.
"Hari ini nggak ada yang istimewa." gumamnya.
Hanya momen bertambahnya angka saja.
Matanya terhenti melihat seorang anak perempuan melangkah mendekatinya, anak itu sangat cantik.
"Kakak sendirian?"
Anya mengangguk.
Wajah anak itu berubah cemberut, "Kata mama boneka aku kebanyakan. Harus di kasih ke orang yang butuh mainan." sebuah boneka beruang mendarat sebelah tangan Anya.
"Ini Teddy, aku kasih buat kakak deh. Biar ada temannya." ujar anak kecil itu tersenyum, wajahnya menggemaskan.
Anya menatap boneka beruang itu.
Orang yang butuh mainan ya...
Tapi dia tidak butuh.
"Dadah, aku pergi dulu kak. Jaga Teddy ya." Belum sempat Anya menjawab dia sudah melambai pergi pada keluarganya.
