2 - Gajah Ungu

18 2 0
                                    

Tidak butuh waktu lama media mulai menyorot. Buku yang mungkin tidak dibaca oleh orang-orang mulai terjual habis di pasaran. Berita yang berusaha untuk menemukan fakta sebanyak-banyaknya mulai kehilangan kesabaran dan mulai mempublikasikan apapun sebelum popularitas beritanya sempat surut.

‘Ridea Hidup Kembali dari Sebuah Buku Berjudul Tahanan’ adalah judul di berita utama koran minggu itu. Maya jadi kelimpungan untuk sesaat untuk menampung semua informasi yang bisa dia tulis. Buku itu diterbitkan tak lama setelah kematian ibunya oleh salah satu penerbit besar di Indonesia. Menurut kesaksian editor penerbit tersebut, naskah tersebut dikirim dengan pos tanpa tahu siapa yang mengirimnya, hanya sebuah nama bahkan penulis tidak menerima royalti dari penjualan. Mereka mengaku menerbitkan naskah tersebut karena dinilai layak dan juga bagus untuk diterbitkan. Mereka sama sekali tidak terpikir soal siapa sebenarnya yang ada di balik nama Ridea di buku tersebut.

Dari hari ke hari berita jadi berkembang semakin besar dan besar. Begitu mudah bagi semua orang untuk menghubungkan dari satu hal ke satu hal lain, bahkan terkadang mereka jadi lebih hebat dari para detektif. Seperti penulis suatu blog bebas yang memaparkan suatu untuk menggairahkan seluruh pembacanya “Buku ini adalah kode yang dikirimkan oleh Ridea. Dia diculik di suatu tempat dan dijadikan tahanan. Sedangkan penculiknya lebih pintar lagi. Dia ingin bermain-main dengan media dan para polisi. Jika kita bisa menemukan satu kode tersembunyi di dalam buku ini, kita mungkin akan dibawa menuju kode lain yang akan menuntun kita untuk menemukan Ridea.” kemudian kata kunci untuk tulisan tersebut adalah pecahkankoderidea dan kembalikanrideahidup2.

Tak ada yang lebih membuat tertarik semua orang. Pembicaraan mereka jadi semakin panas dan terdengar terlalu pintar dari hari ke hari. Sejak saat itulah, semua orang mulai membawa buku berjudul Tahanan dan siapapun yang melihatnya pasti mengira mereka sedang memecahkan sebuah kode yang sulit. Walau tidak menerima uang, setidaknya mereka akan memperoleh kepopularitasan dan kebanggaan moral tersendiri.

Program televisi juga tak mau kalah. Mereka mulai meluncurkan sebuah acara talkshow dengan subtema Pecahkan Kode Ridea. Mereka juga mendatangkan seorang pakar, dari mulai pakar sastra, pakar psikologis sampai polisi ke dalam acara. Rating acara tersebut jadi lebih tinggi dari rating acara yang lain. Semua orang tengah menonton sambil mengernyitkan kening.

Salma, teman satu angkatan saat Ridea masih kuliah, harus mengetahui kabar soal temannya itu melalui acara televisi yang tak pernah ia tonton sebelumnya. Tiga tahun telah berlalu dan ingatan soal Ridea takkan pernah berubah dari kepalanya. Walau banyak yang terjadi dalam tiga tahun terakhir. Rasanya dunia jungkir-balik menyusahkannya, terlebih pekerjaan. Walau begitu selalu ada hal yang lebih menarik perhatian semua orang: di televisi, di radio, di internet, di youtube dan media sosial lainnya yang berkembang berkali lipat lebih banyak hanya dalam tiga tahun. Media tersebut begitu ramai membicarakan banyak isu yang memang tidak akan ada habisnya.

Salma selalu mengibaratkan isu yang ada sebagai gajah berwarna ungu. Siapa yang tidak tercengang menatap seekor gajah berwarna ungu dengan pipi kekuningan, menggunakan pita merah di perutnya menari dengan sepatu hijau? Hanya saja itu juga bukan sesuatu yang begitu disukai Salma karena di akhir waktu ada saatnya gajah itu kemudian disate secara massal.

Adiknya, Raka adalah satu dari banyak sekali orang di luar sana yang sedang mencoba perutungannya di dunia pergajahan itu. Saat Salma memasuki rumah malam itu setelah seharian bekerja, dia melihat adiknya di ruang tengah rumah sewaan mereka yang sempit, sedang menonton televisi. Sejak memutuskan untuk bekerja, Salma memilih menyewa sebuah rumah petakan yang dekat dengan kantornya dan adiknya yang akan disebutnya sebagai kutu kemudian, mulai menempel padanya dan bilang ingin hidup berdua dengannya. Salma tahu bocah itu mengambil pilihan begitu karena ingin melakukan sikap-sikap anehnya tanpa harus diomeli orang tua.

Enigma: Dewi yang HilangWhere stories live. Discover now