45. What's Planned?

4.8K 157 18
                                    

***

"Laporan bulanan hasilnya belance kan? Kenapa harus kesini segala?"  Maki Dita malas. "Meskipun kita udah gak ada hubungan, gue juga gak seenaknya hancurin bisnis mantan gue sendiri!" Cibir Dita kelewat muak pasalnya Juan selalu saja menuduhnya.

Juan yang tadinya duduk di samping Dita mengeryit, "Tapi kemarin Dean ngirim laporan keuangan gak belance, yang bener yang mana?"

"Menurut lo aja? Kita bangun bisnis ini sama-sama terus lo seenaknya nuduh gue? Dean cuma karyawan baru yang gak tahu seluk beluk caffe, tapi lo malah nuduh gue dan nyuruh Marsha buat mata-matain gue? Letak nurani lo dimana, Juan?!" Muak Dita.

"Kalau sekali lagi lo nuduh gue yang tilapin uang, gue keluar!! Urusin aja bisnis lo sendiri!"

Juan paham situasi ini memang merumitkan untuknya dan merugikan untuk rekan seteamnya.

"Kenapa jadi gini sih?!"

"Sebenarnya lo kesini juga cari apa kalau masalah udah beres dari kemarin-kemarin. Sampai nyuruh Marsha buat ngecek semuanya, tandanya secara gak langsung lo nuduh gue." Kata Dita tidak terima.

"Apa karena gue dulu pernah hampir morotin lo, jadi lo bales semuanya begitu gue mulai nebus semuanya?" Lirih Dita berkaca-kaca. "Lo juga ninggalin gue dengan selingkuh sama temen les lo dulu kan?"

"Dita... Jangan bahas sesuatu yang sudah lalu. Gue cuma mau nanyain kejelasan mengenai laporan keuangan caffe gue aja. Wajar dong kalau laporan selalu gak belance, makanya kita omongin baik-baik jangan marah-marah terus." Melas Juan.

"Siapa yang gak marah kalau lo terus nyinggung ini terus dan terus! Sampai Marsha harus turun tangan padahal Marsha udah gak kerja disini, Juan. Kalau semuanya udah kelar gak usah berbelit lagi! Kalau gue gak butuh uang buat biaya kuliah, gue udah out dari sini." Lirih Dita berdiri lalu berlalu memilih mengantarkan pesanan daripada berdebat yang tidak akan ada habisnya.

Jadi Dita tidak enak, selalu disalahkan dan selalu mendapatkan tanggung jawab besar. Jika dunia berpihak ke Dita, Dita tidak mau mengenal Juan.

Di caffe biasa, Bella mengajak Anne untuk bertemu sekadar menanyakan kabar dan juga bertukar pikiran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di caffe biasa, Bella mengajak Anne untuk bertemu sekadar menanyakan kabar dan juga bertukar pikiran.

Awalnya Bella menggebu-gebu perihal rencana gila apa yang akan membuat Marsha kapok. Tapi semakin Bella berhealing dengan dirinya sendiri, Bella tidak ingin membuat rencana itu terkabul.

"Kamu baik-baik aja kan, Bell? Aku coba hubungin kamu dari kemarin tapi kamu susah buat di hubungin. Aku mau jelasin perihal rencana kita---"

"Kita sudahin aja semua rencana-rencana kita buat hancurin Marsha. Lo tahu kan Anne, setelah gue putusin buat melepas semuanya di pantai kemarin. Ternyata gak ada gunanya gue buat hancurin hubungan Marsha sama Jemmy. Dendam gak akan pernah bisa nyelesain semuanya, apalagi jelas perasaan Jemmy cuma buat Maesha. Kalau gue sampai balas dendam, tandanya memang gue gak tahu malu udah dibantu Jemmy waktu itu. Kalau lo mau bales dendam sendiri silahkan, gue gak masalah kalau---"

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Where stories live. Discover now