46. Eksekusi Situasi [1]

2.4K 136 23
                                    

***

"Anne? Reno sudah bisa dihubungin?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Anne? Reno sudah bisa dihubungin?"

Anne terus saja menelpon Reno namun nihil, sepertinya Reno sengaja mematikan ponselnya. Anne mendengus malas sudah paham dengan watak kekasihnya, Reno pasti kabur meninggalkannya.

"Kayaknya beneran kabur deh tan. Pasti Reno nyamperin Marsha," Sebal Anne membuat Dea binggung.

"Marsha siapa? Reno gak punya pacar selain kamu kan?" Cemas Dea.

"Marsha itu mantan pacar Reno, Tante. Awalnya hubungan aku sama Reno baik-baik aja Tan. Tapi sewaktu Marsha gak terima kalau Reno putusin Marsha buat aku, Marsha sering gatel dan pengen ngerebut Reno," Jelas Anne menunduk.

"Marsha suka banget ngehasut Reno, sampai banyak sekali janji yang Reno janjiin buat aku tapi gak pernah di tepati Tante. Maaf, aku harus buka fakta ini tan. Aku bohong bilang kalau Reno selalu ada buat aku padahal Reno selalu nyamperin Marsha karena Marsha suka banget sebar fitnah tentang aku, tan di sekolah," Jelas Anne sedih.

Tangan Dea mengepal, ia tidak mau Anne sama seperti dirinya hanya karena wanita lain.

"Anne, kita batalin aja liburan ke Jepang. Tante mau ketemu sama Marsha."

"Tante mau ngapain Marsha? Gak usah tan, aku baik-baik aja selama Reno masih ada buat aku---"

"Tante gak suka kalau ada cewek yang berani ngerusak hubungan anak-anak Tante. Apalagi Tante suka banget sama kamu, kamu harus jadi menantu Tante, Anne."

Ide yang menggebu-gebu membuat Marsha ingin sekali menyelesaikan problematika yang sedang dirasakan beberapa orang dewasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ide yang menggebu-gebu membuat Marsha ingin sekali menyelesaikan problematika yang sedang dirasakan beberapa orang dewasa.

Dipertigaan sebelum gangnya, Marsha memutuskan untuk memesan sesuatu kepada anak-anak nakal yang menjual barang itu.

"Makasih kak, semoga rejekinya lancar selalu ya!" Ucap anak laki-laki berpamitan pergi.

Seusai bertransaksi Marsha pulang. Beberapa menit mengendarai motor kini Marsha sudah sampai di rumahnya, menutup gerbang dan memasuki rumahnya. Marsha membawa plastik berisi barang yang Jemmy dan Reno tidak ketahui.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Where stories live. Discover now