05 Landing

18 3 39
                                    

"Nanti aku bantu bujuk dia kalau ngambek, Ana tenang dulu ya. Lihat nih D bisa acroBATic."

Makin dibujuk makin menangis pula diriku. Aku panik, kak Resti panik, Dick Grayson jungkir balik. Atraksi dari laki-laki yang mengaku pacarnya Kak Resti tidak bisa membuatku lega. Hatiku sedang ada yang mengganjal, aku mau segara menyelesaikannya sebelum semakin runyam. Jika aku tidak dimaafkan bagaimana dengan hubungan kami kedepannya.

"Jangan nangis, An."

"Aku nggak nangis cuma kelilipan, nanti selesai sendiri kok. Mending Kak Res nyuruh Bang D berhenti jungkir balik. Kasihan."

"I'm okay asal adik ipar baik-baik aja," sahut Dick. Dia selesai dengan atraksinya, aku mencoba tersenyum. "Aku baru dapat kabar kalau Conner bersama Timothy , mereka akan ke sini sebentar lagi. Jadi jangan nangis ya?"

"Iya jangan nangis, An. Harus semangat, katanya mau jadi anak kesayangan ayah."

Aku mau bertanya, apa hubungannya? Namun, malas.

Sehingga aku memutuskan diam dan duduk di atas atap karena tidak bisa turun. Tolong salahkan penjahat kota Gotham yang secara acak mau menyerang walaupun tahu di hadapannya ada Nightwing dan NightQueen sehingga sepasang kekasih itu harus mengamankanku di atas atap selagi mereka bertarung. Juga, jangan salahkan mereka yang bukannya menurunkan anak berusia empat tahun ini dan malah menghiburnya di atas atap orang.

"Jangan nangis, An."

"Enggak nangis!" seruku. Aku mengangkat kepalan tangan ke udara. "Pokoknya kalau Conner balik aku bakal minta maaf sama dia!! Pokoknya aku harus dimaafkan."

"Aw lucunya," komentar Dick. Dia menyikut kak Resti dan berbisik-bisik, hebatnya aku masih bisa mendengar apa yang mereka bicarakan dengan suara lirih. Seperti, "Adikmu lucu Res, mirip kamu."

"Kamu yang lebih lucu dan keren, pokoknya kamu nomor satu." Kak Resti tersipu malu-malu kadal. Memang dasar Fangirl militan.

"Jelas dong aku keren. Pacar Resti Queen harus keren."

Iya iya Bang, kamu keren tapi kerenan adikmu! Cocok untuk dinafkahi!

"Tapi kalau jatuh nggak aesthetic," sahutku

"Gaya jatuh Nightwing itu ikonik bukan aib." Kak Resti menyangkal, dia mencekal Dick yang mau melompat untuk menebar pesonanya. "Ya kalaupun ada aib yang lain bikin aku tambah cintahhh."

"Resti ... ternyata kamu begitu mencintaiku."

Siapa sih yang menghadirkan wajah terharu Nightwing yang seimut kelinci? Apa nggak ngereog Kak Resti kalau begini?

"BANGET!"

Tuh kan, mulai lagi bucinnya.

"Walaupun kamu banyak kurangnya tapi aku bakal jadi fans sekaligus pacar nomor satumu!"

Beberapa kalimat setelahnya secara otomatis disensor oleh otakku karena terlalu manis. Bisa diabetes diriku menyaksikan dua orang kekasih saling adu gombalan. Hell ya, kapan ya aku begitu.

"Darling!"

"CONNER!"

Dari langit sesosok manusia jamet melesat ke arahku. Tubuh kami bertubrukan yang secara otomatis berguling dari atap hingga jatuh ke tanah. Ada jeritan khawatir dari Kak Resti dan Dick tetapi aku justru tertawa setelah punggungku membentur tanah, tidak sakit loh.

"Maaf Kak! aku udah kelewat ngeledek kamu tadi. Ampun ya, jangan marah atau kabur-kaburan begini. Aku nggak mau kau benci."

"Darling aku juga minta maaf. Aku kira kamu benci aku dan butuh waktu sendiri, aku benar-benar nggak tau kamu mengira aku marah! Aku nggak marah!"

Keluarga BencanaWhere stories live. Discover now