Part 4-Running In The Dark

7.1K 336 9
                                    

malaaaam ^^

ada yang nungguin Melvin-Valeria-Marvin-Inggit?

nih, aku bawain part 4 nya ya :D

selamat menikmati ;)

“MESUUUUUUUUUUUUUUUM!!!”

            Teriakan Valeria disusul dorongan keras pada dadanya membuat Marvin terjungkal ke belakang sekaligus tersentak kaget. Laki-laki itu mengerang keras ketika merasakan nyeri pada punggungnya yang terbentur kerasnya lantai. Kemudian, ketika dia mendongak, dia bisa melihat Valeria sudah berdiri sambil berkacak pinggang dengan kedua mata yang melotot ganas ke arahnya seraya mengibaskan rambutnya ke belakang.

            Saat terjatuh dalam posisi Marvin berada di atas tubuh Valeria tadi, laki-laki itu bisa merasakan dunianya ditembus oleh Valeria melalui tatapan mata gadis itu. Dan Marvin sangat tidak suka apabila ada orang lain yang mencoba untuk memasuki dunianya. Dunianya adalah miliknya sendiri. Dunianya adalah privasinya. Meskipun yang dilakukan oleh Valeria hanyalah menatap kedua matanya, namun Marvin merasa gadis itu sudah mengetahui sebagian dari dunianya yang memang sengaja dia sembunyikan dari dunia luar.

            “Sinting!” maki Marvin sambil mencoba bangkit berdiri.

            Baru saja Valeria akan membalas makian yang dilontarkan oleh Marvin tersebut, suara langkah kaki yang terdengar sangat tergesa mendekat ke arah mereka berdua. Marvin dan Valeria otomatis menoleh dan menemukan sosok Melvin yang sedikit terengah sudah muncul di ruangan tersebut. Melvin menatap kembarannya juga Valeria secara bergantian.

            “Ada apa?! Ada apa?!” tanya Melvin panik. Dia kini menatap Valeria dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan cemas. Seolah meneliti keseluruhan fisik Valeria guna memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. “Lo nggak apa-apa, kan, Val?”

            “Gue yang apa-apa, orang gue yang jadi korban!” sungut Marvin ketus sambil menoyor kepala Valeria. Gadis itu jelas tidak terima. Dia ingin membalas namun Melvin dengan sigap langsung menahan tubuh gadis itu.

            “Lo  brengsek banget, sih, jadi cowok?!” teriak Valeria kesal. Dia benar-benar terbakar emosi saat ini. Pertama karena Inggit, kedua karena iblis yang kabur dari neraka di depannya.

            “Gue emang brengsek dan gue rasa lo emang tau soal reputasi gue yang satu itu.” Marvin membalas teriakan Valeria tadi dengan nada dingin dan rendah. Laki-laki itu menatap tajam dan sinis gadis galak di depannya itu sambil bersedekap.

            “Mar, cukup!” perintah Melvin. Laki-laki itu langsung menempatkan tubuhnya diantara Valeria dan saudara kembarnya tersebut. “Nggak usah pakai acara ribut-ribut, lah... sebenarnya ada apa, sih?”

            “Lo tanya aja sama cewek brengsek itu,” ucap Marvin datar. Kini tatapan tajam dan sinis itu berubah menjadi tatapan merendahkan dan mengejek. “Nggak akan ada yang bisa tahan sama cewek sialan teman mungil lo itu lebih dari satu detik, Vin... dan gue benar-benar heran sama lo karena lo mau aja berteman sama dia.”

            “Mulut lo nggak pernah disekolahin, ya?!” seru Valeria penuh emosi. Dia sudah mencoba untuk mengontrol emosinya, demi Melvin, tapi rupanya Marvin malah semakin menyulut api pertengkaran diantara mereka. “Apa, sih, masalah lo sama gue, HAH?!”

            “Harusnya gue yang nanya!” Marvin meringsek maju, bermaksud untuk memasang tubuh tingginya di depan Valeria. Namun karena keberadaan Melvin diantara keduanya, membuat Marvin tidak bisa melakukan hal tersebut. Laki-laki itu hanya bisa berdiri di depan Melvin yang menahan tubuhnya agar tidak mendekat ke arah Valeria namun tatapan mata Marvin tetap menyorot tajam, menguliti gadis itu melalui kedua matanya. “Ngapain, sih, lo harus deketin kembaran gue? Lo mau harta kita, iya? Makanya lo berpura-pura baik dan bermaksud untuk memanfaatkan Melvin, kan? Iya, kan?! Cewek matre!”

UNTOUCHABLEWhere stories live. Discover now