01: Why is it?

72 11 0
                                    


Hope you enjoy reading it ^^

********************

Author's POV

Kringgg...

Kringgg...

Kringgg...

Akhirnya bel istirahat berbunyi. Beberapa murid pergi keluar dari kelas mereka. Dan yang lain, hanya sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Ada banyak siswi yang sibuk memainkan handphone mereka. Dan juga ada yang sedang membaca buku.

Dan para laki-laki....
Hmmm, kebanyakan sibuk bermain games di handphone mereka.

Sudah seminggu mereka pergi dan belajar di SMA ini. Memang, waktu terasa berlalu begitu saja.

Terlihat ada seorang perempuan yang sedang duduk dengan kepalanya disandarkan ke atas meja. Kedua tangannya sedang memijat pelan kepalanya. Dia sendirian. Dari hari pertama masuk sekolah, dia selalu seperti itu .

Sendiri...

Sendiri...

Dan kesepian...

Tak tahu sebabnya mengapa. Tapi, dia terlihat seperti gadis yang ramah sebetulnya. Dia selalu mendesis kesakitan karena kepalanya, mungkin.

Yamamoto Nanami. Ya, itulah namanya. Panggil saja dia 'Nana'.

Dia terlihat berbeda dari murid lain. Mungkin karena dia sedang sendiri sekarang.

Dia selalu mencoba sebisanya untuk berteman dengan yang lain.
Tapi kelihatannya usahanya masih saja gagal.

Kedua tangannya masih memegang kepalanya. Ada apa dengannya? Mungkin hanya dia yang tahu sebabnya.

*****************************************

Nanami's POV

Fyuhhhh...

Aku hanya bisa menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Tidak ada yang berubah sampai sekarang. Sendiri dan kesepian. Hanya itu saja. Sudah seminggu aku bersekolah di SMA ini.

Menurutku, sekolah ini sangat bagus. Terutama dengan fasilitasnya. Ternyata Mama tidak salah memilihku bersekolah di SMA ini. Dan aku juga suka dengan gurunya.

Kebetulan wali kelasku adalah guru yang supel dan menyenangkan. Dia guru sejarah.

Ya!! Pelajaran kegemaranku. Beruntungnya aku!

Aku sendiri sekarang. Ya, kalian juga sudah tahu tentang itu. Aku tidak tahu mengapa. Murid-murid yang lain sibuk dengan aktivitas mereka masing.

Dan satu lagi, teman sebangku di sebelah kananku belum datang ke kelas ini.

Guruku berkata bahwa dia masih ada urusun dengan perpindahannya dari kota lain. Setahuku, namanya Mikasa.

Ya... Mikasa...

Mikasa...

Mikasa...

Tapi tunggu sebentar.

Mikasa?! Dia adalah seorang gadis yang aku anggap sebagai sahabatku. Tapi sampai sekarang, aku tidak tahu perasaan dia terhadapku. Maksudku, aku tidak tahu, dia menganggapku sebagai teman biasa atau sebagai seorang sahabat.

Tapi, nama 'Mikasa' dimiliki oleh banyak orang juga. Jadi, belum tentu dia adalah gadis yang kumaksud.

Kami mulai berteman sejak kelas 3 SD.
Mungkin usahaku untuk membuatnya bahagia masih sia-sia.

Aku ingin menjadi sahabatnya. Sungguh, aku terus terang. Tapi, kali ini aku akan membuktikan padanya, bahwa aku adalah sahabat yang sejati untuknya.

Aku tidak tahu mengapa dia selalu menghindar untuk menjadi sahabatku. Aku pikir, hanya dia yang cocok untuk menjadi sahabatku. Ya, pasti suatu saat nanti, dia akan menyadarinya.

Sekarang, tinggalkan dulu masalah tentang 'Mikasa'.
Aku tidak tahu. Kepala bagian kananku sangat sakit. Aku merasa sangat pusing.

Sejak kemarin, pusing ini sangat menggangguku. Sial memang. God, help me, please!

Aku duduk sambil menyandarkan kepalaku di atas meja. Tanganku memijit pelan kepalaku. Tapi, sama saja. Tidak ada gunanya.

Kringgg...

Kringgg...

Kringgg...

Ouchhh.... Bel masuk sudah berbunyi. Imajinasiku pecah karena suara bel itu. Dan tentu saja, pelajaran ketiga akan dimulai. Dan saat aku lihat jadwalku, pelajaran ketiga adalah Matematika.

Arrgghhh.. Damn! Pelajaran ini hanya membuat kepalaku bertambah pusing saja.

Akhirnya, tidak perlu ditunggu, guru matematika sudah datang. Guru itu masuk kelas dan pelajaran segera berlangsung.

*****************************************

Author's POV

Sekitar jam 01.46pm, kelas selesai. Nana sedang berjalan keluar dari kelasnya. Dia selalu mendesis kesakitan karena kepalanya. Dan karena pusing, ketika dia berjalan dia hampir jatuh. Dia pulang jalan kaki. Biasanya, dia pulang atau berangkat sekolah menggunakan sepeda.

Setelah dia sampai di pintu depan rumahnya, pusingnya semakin memburuk saja. Dia mengambil kunci dari tasnya dan membuka pintu.

Rumahnya masih kosong. Nana masuk rumah dan duduk di sofa. Dia mengambil handphone lalu memainkannya sebentar.

"Argghhh.... Pusing di kepalaku ini hanya mengganguku saja." Nana berkata sambil mematikan handphone nya.

Setelah beristirahat sejenak. Dia segera mandi dan makan siang. Kemudian, dia mencuci piring dan kembali ke kamarnya.

Nanami's POV

Arrgghhh....

Kenapa kepalaku ini sangat menggangguku? Aku pikir, sakit kepalaku ini disebabkan mungkin karena terlambat makan siang.

Aku berbaring di ranjang dan melirik handphone. Aku membukanya dan mencari nomor Mama. Aku ingin menelponnya.

T-Tapi tunggu sebentar...

Aku pikir, aku tidak perlu menelpon Mama. Aku tidak mau membuatnya khawatir dan sedih. Dia pasti sangat lelah karena pekerjaannya di butiknya.

Tapi, kepalaku sangat sakit.

Mou~ I can't resist myself. What must I do now?!

TBC~

》》》》》》》》》》》》》》》》

Hulla~~
Bagaimana chapter ini? Apa kesan kalian?

Utarakan komentar kalian di box-comment ! Jangan lupa, tinggalkan vote kalian^^

Because Of....Where stories live. Discover now