1

4 3 0
                                    

                       Liana pov.

Hai nama ku liana septiana,ya mungkin nama yang hampir sama.saat ini aku telah lulus dari kuliah ku selama tiga tahun,dengan jalur beasiswa.
Sungguh aku merasa beruntung karna bisa mendapat kesempatan walaupun hanya melalui sebuah beasiswa,tak apa.

Setelah selesai dengan segala hal tentang skripsi dan kelulusan, akhirnya aku lulus, walaupun tak masuk jejeran murid paling pintar.

Tapi ditengah kebahagiaan yang menghampiri, sebuah badai besar menerpa kehidupan ku dab keluarga,bagaimana tidak ayahku yang menafkahi sudah di pensiunkan,dan ibuku hanya pedagang kain di pasar.
Melihat beban yang ditanggung keluarga,aku akhirnya mulai mencari pekerjaan .

Mataku menatap gedung pencakar langit yang menjulang didepanku ini,baru beberapa menit tadi aku tiba,dengan langkah pasti aku memasuki kantor,kepalaku celingak celinguk mencari meja resepsionis,hingga ditemukan,di ujung tempat ku berdiri.

"Mbak maaf ada yang bisa saya bantu ?" ucap resepsionis itu sopan.

"Iya mbak,saya mau melamar kerja disini,kalo boleh tau tempat audisi nya dimana mbak" balas ku sopan

"Oh,iya.mari saya antarkan"
Ucap nya sembari menuntun ku ke ruang yang dituju.

Setelah sampai resepsionis itu meninggalkan ku untuk masuk ke ruangan.

"Tarik nafas na kamu bisa" ucapku sendiri.

Pemandangan pertama yang ku lihat adalah banyak nya orang yang juga ingin melamar kerja disini, segelintir dari mereka bahkan ada yang berpakaian kurang sopan menurutku,lihat saja belahan dadanya terlihat jelas ditambah pinggul besar nya yang terlihat eugghh...

Menunggu cukup lama,akhirnya nama ku dipanggil,didalam ruang aku ditanya banyak hal tentang pendidikan,kinerja,pengalaman,sampai biodata ku pun ditanya.

Setelah itu aku hanya disuruh kembali dan menunggu,yah padahal alu tau sejak awal kalau kau disuruh menunggu ada dua kemungkinan,pertama kau diterima,dan kedua ditolak.

Saat ini tersisa aku dan dua orang,satu perempuan dan satu laki laki.

"Hei, siapa nama mu ?" perempuan itu bertanya

"Oh hai,namaku liana septiana biasa dipanggil ana salam kenal " ucap ku mengulurkan tangan.

Dia membalas dan berkata "kenalkan namaku dania sapitri,kau bisa memanggilku dania " balas nya riang.

"Ehmm,dan kau.." lirik ku pada laki laki disebelah dania.

"Oh,hai.nama ku ezra firdaus,senang bertemu denganmu"hanya ku balas dengan senyum dan angguk kan.

#                                                                 
#
#
Satu hal hari ini yang membuatku bingung sekaligus senang,bagaimana tidak saat kau berharap dapat diterima menjadi karyawan biasa,yang rasanya itu sudah cukup bagiku ternyata Allah memberimu lebih,sungguh sangan senang bukan.
Seperti saat ini aku digiring menuju ruang sekertaris,ya sekertaris ! Berkali kali aku berterima kasih pada tuhan.

Ruangan ini hanya ada meja kerja,komputer,dan tumpukan berkas berkas yang sepertinya ditugaskan padaku.
Lima meter daru tempat ku,sebuah pintu kayu berbingkai rapi terpampang jelas dimata.
Mengikuti instuksi dari resepsionis aku masuk kedalam

"Permisi" ucap ku pelan

"Masuk" jawab suara itu,terdengar dingin dan tajam

"Pak ini adalah sekertaris baru anda" ucap si resepsionis sopan dan membungkuk.

"Baikalh kau boleh pergi" ucap nya dingin sambil menelisik ku seakan menilai tampilanku.

"Perkenalkan pak nama saya liana septiana pa,saya sekertaris baru anda" ucap ku menunduk.

My Cold BoyWhere stories live. Discover now