SoH - 36. The Secret is Revealed

185 16 4
                                    

Semuanya sudah salah sejak awal.

Seharusnya ia tahu.

Ketika bawahannya yang tidak berguna gagal membawa wanita yang selalu berhasil menghindari setiap pintu maut yang dipasangnya, Freya.

Alih-alih membawa wanita bersurai merah jahe, mereka justru membawa gadis kecil dengan helaian mahkota langit malam. Di sela-sela kesadarannya dalam pengaruh obat bius, netra ungu antiknya bersinar dengan sangat tenang menanggapi situasi yang tengah melandanya. Hal yang sangat tidak wajar untuk ditunjukkan oleh seorang gadis kecil yang baru saja diculik dan dipenjara di tempat asing.

William amat sangat terganggu ketika melihat tatapan gadis itu dari layar monitor. Terlepas dari rasa tidak nyamannya akibat kegagalan bawahannya membawa Freya dan malah membawa bocah kecil itu, William bangkit dari kursi strategisnya dan menghampiri gadis itu di ruang isolasi.

Sekarang ia sangat menyesali keputusannya. Seharusnya ia tidak melakukannya. Seharusnya ia lebih mempercayai firasatnya dibandingkan memuaskan rasa keingintahuannya yang kini berbalik menjadi racun baginya.

Walaupun terdengar gila, entah kenapa William berpikir bahwa gadis itu secara sengaja menawarkan diri sebagai sandera.

Kini rasa ketidaknyamanan itu semakin membesar dan menggerogotinya. Bayangan gadis itu menatapnya menggunakan wajah Ryu terus menghantuinya. Ekspresi sinis yang ditunjukkan gadis itu sama persis dengan raut sinis William ketika jenuh dengan hidupnya.

William tanpa sadar menggigiti ibu jarinya. Semakin lama waktu berjalan, suasana hatinya kian memburuk.

Ia menendang pintu ruang kontrol dan mendapati para pegawainya menatap layar-layar monitor yang terpasang berjejeran dengan raut wajah pucat pasi.

"Ada apa?" tanya William dengan nada suara tinggi. Suaranya terdengar nyaring di ruangan yang sunyi itu.

Semua pegawainya tampak ragu. Mereka saling bertatapan. Dari sorot mata mereka penuh keraguan. Namun semua orang berpikiran hal yang sama.

Bukankah dia sudah tahu?

William yang kesal dengan kebisuan pegawainya, menarik kursi pegawai ruang kontrol terdekat dan memaksanya menjawab.

"Jangan buat aku mengulangi pertanyaanku," ancamnya.

Ancaman William terbukti ampuh. Pegawai pria berusia pertengahan dua puluh tahunan itu segera sadar dari kebingungannya.

"Well ... umm ..." pria muda itu masih kesulitan kata-kata. "Kita diretas, Sir. Sistem keamanan kita dibobol satu per satu oleh variabel asing."

Asing.

Asing?

Omong kosong.

Tidak ada seorangpun yang tidak mengenali pembobol itu.

Siapa lagi jika bukan wanita jenius pemilik sesungguhnya dari segala sistem yang mereka pasang.

Saphira Westcliff.

Gadis yang dibawa olehnya sendiri dari jalanan karena kepintaran yang ia perlihatkan secara tidak sengaja kepada William. William yang tamak tanpa ragu membawanya dan membesarkannya sebagai aset berharga untuk dieksploitasi.

Sampai aset tersebut menyadari apa yang tengah coba ia kerjakan dan membelot bersama penyusup Asia kiriman musuhnya.

Tapi bukan William namanya jika ia tidak bersiap dengan segala kemungkinan yang ada.

Menyimpan banyak alternatif adalah tindakan preventif yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang seperti dirinya.

Jadi jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi, ia bisa membuang kartu-kartu yang dipegangnya tanpa ragu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret of Heart - RevealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang