08. fail awakening

375 123 14
                                    

30 menit berlalu begitu saja saat Jaemin berbaring dikasurnya. Jantungnya masih berdebar kencang karena hampir ketahuan memasuki area terlarang.

Jaemin tidak tau siapa yang malam-malam begini datang ke tempat semacam itu. Cukup sekali saja ia melakukan hal-hal sembrono seperti tadi. Yang jelas, Jaemin merasa jera.

Dia bisa di drop out jika ketauan.


Malam itu, Jaemin membiarkan pintu kamarnya terbuka. Entah apa yang sedang dilakukan Jina diluar sana. Gadis itu belum juga menyusulnya setelah ia berhasil keluar dari tempat aneh itu.

"Kenapa pintunya nggak ditutup?" 

Suara Jeno cukup membuatnya terkejut. Aroma menthol tercium kuat darinya. Tanpa bertanya, Jaemin sudah tau anak itu pasti baru saja merokok diam-diam dengan Hwang Hyunjin.

"Masih gerah.."

Jeno mengernyit. Ini adalah musim gugur dan pemanas ruangan di kamar mereka bahkan belum menyala. Jawaban itu membuatnya skeptis.

"Darimana aja tadi?"

"Dari pusat kota, ketemu mamaku." Jawab Jaemin berbohong.

"Terus kesininya?"

"Naik mobil, lah.."

"Tapi kok kayak habis lari gitu?"

Jaemin terdiam. Matanya melirik Jeno yang sedang menatapnya aneh. 

Tanpa menjawab pertanyaan pemuda itu, Jaemin segera bergegas untuk pergi ke kamar mandi. 


Terlalu banyak hal melintas di pikirannya hingga membuatnya merasa sedikit pusing. Jaemin berpikir bahwa pihak sekolah pasti menyembunyikan banyak hal yang tidak seharusnya.

Tapi jika memang benar, itu semua diluar kuasa Jaemin. Dia tidak punya jabatan, kekuasaan atau apapun itu untuk membongkar semuanya.

Yayasan Harim bukanlah suatu hal yang bisa di hadapinya dengan mudah. Bahkan SMA Harim adalah salah satu sekolah swasta terbaik di Korea. Hampir semua murid disana adalah anak orang kaya. Tentunya pejabat sekolah memiliki banyak koneksi dari sektor manapun.

Mereka bisa dengan mudah membungkam masyarakat atas insiden bunuh diri Kang Mina yang masih janggal dan menutup kasus begitu saja tanpa adanya proses penyelidikan.

Apakah mereka memiliki aliansi dengan mafia atau sejenisnya?


Pemuda itu kembali ke kamarnya dan mendapati pintu itu masih terbuka.

Lee Jina..

Jaemin melihat gadis itu meringkuk dibawah meja belajarnya, sementara Jeno memainkan ponselnya.

"Jaem.." Lirihnya.

Na Jaemin langsung memakai kedua earbuds miliknya tanpa basa-basi dan berlagak seolah dia sedang menelfon seseorang.

"Ada apa?" Jaemin bertanya sambil meminum air dari botolnya. Lelaki itu berusaha tetap tenang.

"Aku tau siapa yang bunuh Kak Mina.." Lee Jina mendongakkan kepalanya. Matanya terlihat begitu sembab. "Dia Jung Jaehyun.."

"Uhukkk.." Jaemin tersedak saat air itu tidak sengaja masuk melalui hidungnya.

Botol yang dipegangnya jatuh ke lantai dan tangannya bergetar hebat.

"Loh, kenapa?!" Jeno refleks mengambil beberapa lembar tissue sekaligus kemudian mengelapkannya pada lantai yang basah.

Mata sipitnya memicing aneh pada Jaemin yang sedang memandang ke arah meja belajarnya. Temannya itu terlihat sangat aneh belakangan ini.

Evanesce ✔Where stories live. Discover now