28. PEMBENARAN SITUASI

1.4K 222 26
                                    

Setelah tiga jam berlalu sejak perdebatan murid-murid Expose Class yang meributkan persoalan kasus Danu yang masih abu-abu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah tiga jam berlalu sejak perdebatan murid-murid Expose Class yang meributkan persoalan kasus Danu yang masih abu-abu. Berawal dari Rafka yang berusaha menyadarkan teman sekelasnya supaya tidak menutup mata dan melihat keanehan-keanehan yang terjadi. Perdebatan itu berakhir saat Pak Woyo datang untuk menyeret Rafka menjelaskan terkait berita kasus Danu yang dia sebar. Berita tersebut membuat kebingungan bagi publik karena penyelidikan pertama yang terjadi kasus siswa yang bunuh diri di SMA DS di tutup, namun muncul berita baru yang di publikasikan oleh Rafka terkait penyelidikan dari kedua belah pihak menerima suap.

Kebenaran itu langsung diperbincangkan oleh murid-murid SMA DS, terutama siswa Expose Class yang tidak menerima fakta yang terjadi. Mereka menolak karena citra sekolah akan jelek. Namun, Rafka yang keras kepala tidak ingin mengalah, dia bisa lebih keras jika lawan bicara berusaha menjatuhkan harga dirinya.

Terutama Gretta dan Gengnya yang tidak percaya jika Danu bunuh diri. Berapa kalipun Rafka menjelaskan terkait keanehan, itu semua gak masuk ke kepala Gretta. Gadis itu memelas dan terus marah dengan membela sekolah mati-matian.

"Ah, sial! Bisa-bisanya preman sekolah bentak gue kayak begitu, dia kira gue takut apa!" Hentak Gretta sambil mendorong Sena hingga terjatuh ke lantai.

Gadis berambut ikal sebahu itu mengacak-acak rambutnya karena kesal mengingat kembali pertengkarannya dengan Rafka tadi. Untuk melampiaskan amarahnya, Gretta menargetkan Sena sebagai bahan pelampiasan. Gadis kejam itu jika sedang marah selalu mencari hiburan dengan menyiksa Sena secara fisik, dengan begitu dia akan merasa puas dan tenang. Gretta tidak akan berhenti membully Sena, sebab gadis itu sudah menjadi target empuk karena tidak pernah melawan. Tidak sedikitpun mengelak atau mengadu perbuatan mereka. Sena hanya menunduk takut dengan wajah memucat.

Sena sebagai korban hanya bisa pasrah, dia diam bukn berarti tidak punya alasan. Sebagai murid beasiswa yang menempati kelas inti, tidak banyak pergerakan yang bisa dia lakukan selain mempertahakan posisi terbaik di dalam kelas agar peringkatnya tidak turun. Namun, ternyata dia salah tempat memilih kelas sampah yang tidak menghargai sesama manusia.

Nola dan Nayla yang duduk sambil menatap kemarahan Gretta itu hanya diam sambil beralih menatap jauh ke arah koridor kelas lain dari lantai tiga. Mereka sekarang berada di balkon luas yang terletak di ujung kelas menuju tangga ke lantai bawah, mereka sering nongkrong di sana sambil menikmati udara terbuka dari lantai tiga kelas inti berada.

Jam istirahat juga sudah berbunyi sejak tadi dan kelas berakhir dengan semestinya. Namun, sebagian murid sedang dilema dengan perasaan berkecamuk akibat ucapan Rafka yang mencari pembenaran terkait kasus bunuh diri Danu.

"Setelah gue pikir-pikir ada benarnya juga apa yang dikatakan Rafka. Gak mungkin kan orang yang punya niat bunuh diri ada bekas luka tusukan?" tukas Nola tiba-tiba menatap ke kirinya, dimana Nayla dan Gretta berada.

"Itu pasti akal-akalan dia buat ngejebak orang lain!" Sergah Gretta cepat dengan wajah memelas, dia terus menyangkal argumen-argumen yang dikatakan Rafka sejak tadi.

DANGEROUS SCHOOLWhere stories live. Discover now