PART 8. WEEKEND

115K 23.9K 14.1K
                                    

30 Agustus 2021.

ALHAMDULILAH BII COME BACK!!

KALIAN SEHAT KAN? MUDAH MUDAHAN SELALU SEHAT YA.

ABSEN DENGAN EMOT PERTAMA DI HP KALIAN DONG PREN.

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM COMMENT DISETIAP PARAGRAFNYA!! JANGAN SIDER!

UDAH SIAP?

Let’s go!

HAPPY READING
__________________

PART 8: WEEKEND

Jangan insecure.
Kamu indah, teramat sangat.

Bastiono Gilang Ardana.

***

Aurin mengecek bahan belanjaannya satu persatu, memastikan untuk tidak ada yang tertinggal. Siang ini dia memang diberi tugas oleh mama Susan untuk belanja bulanan di supermarket karena wanita itu tengah menghadari arisan bersama si kecil, Lexi.

Aurin yang biasanya menghabiskan akhir pekannya dengan belasan episode drama korea, saat ini harus rela beranjak dari tempat tidurnya ditemani manusia kutub yang sialnya sedari tadi hanya memantaunya seperti mandor proyek tanpa berniat membantu sama sekali.

“Waktu lo 5 menit lagi."

Aurin menatap laki-laki yang menjulang tinggi seperti tower listrik disampingnya dengan tatapan membunuh.

“Wikti li 5 minit ligi,” tirunya.

“Heh Sugiono! ini ada 70 barang yang harus dibeli. Dari pada lo cuma ngomong doang mending bantuin gue cari barang!”

“Ngga, mal-- ARRGHT.”

Aurin menginjak kaki Eza keras.

“Tolong ambilin itu,” pinta gadis itu menunjuk sebotol kecap yang berada di deretan rak paling atas. Kalau saja ia bisa menggapai barang itu, ia tidak akan meminta bantuan Eza. Sayangnya tubuhnya bahkan hanya sebatas dada si Sugiono.

“Makanya tumbuh tuh keatas, gak melebar kemana-mana,” sindir Eza.

“Makanya tinggi tuh bagi-bagi jangan maruk, Dasar titan!” balas Aurin merebut kecap yang sudah ada ditangan Eza.

“Kak Eza?”

Eza dan Aurin menoleh pada sumber suara.

“Salma,” kata Eza melihat Salma yang juga tengah mendorong sebuah troli yang dipenuhi bahan makanan.

Gadis dengan rambut hitam sebahu itu melihat Aurin dengan tatapan menilai dari atas hingga bawah, lalu kembali beralih pada Eza. “Lagi belanja juga Kak?”

Eza menganggguk. “Sama siapa?” tanyanya pada Salma.

“Aku sama Kak Jovan. Ini..?” Salma ingin menanyakan sosok Aurin yang berdiri disamping kakak kelasnya itu.

“Temen,” jawab Eza cepat.

Aurin tersenyum pada Salma dengan sedikit mengangguk sopan. Matanya tak lepas dari manik mata Salma ketika gadis menatap Eza. Ada sesuatu dibalik mata indah itu, tatapan seseorang yang tengah... memuja?

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang