PROLOG

24 4 0
                                    

Happy Reading!

"Auristela Leteshia!" Suara itu hampir saja memecahkan gendang telinga orang-orang disekitarnya.

Si pemilik nama langsung menoleh ke sumber suara, dengan raut datar dia bertanya dengan menaikkan sebelah alis. Terkesan tidak sopan karena yang memanggilnya tadi adalah seorang guru. Tapi dia Auristela Leteshia yang tidak pernah ada sopan santun sedikit pun.

"Berulah apa lagi kamu?" Tanya Miss Lucy saat sudah berada dihadapan Auristela. Bahkan tidak ada jawaban dari Auristela.

"Kamu tidak pernah berubah Stela, sudah berapa kali aku ingatkan jangan membuat ulah." Omel guru muda itu. Kemudian memijit pelipisnya pusing menghadapi siswinya yang satu ini.

"Aku lelah setiap hari mengurusi kamu Stela." Yang langsung dijawab Auristela dengan santainya, "Did I ever ask you to take care of me?"

"Bahkan aku sudah muak setiap ada yang ikut campur urusanku."

"Kalau saja kamu bukan anak donatur sekolah ini, mungkin kamu sudah dikeluarkan Auristela." Sorot mata guru itu sudah mulai menajam.

"Come on Miss Lucy, aku bahkan tidak takut untuk dikeluarkan dari sini. Mungkin jika mau pindah, pihak sekolah yang akan mengemis untuk mempertahankan ku." Ucapnya sinis.

Mereka berdua sekarang sedang menjadi sorotan para siswa dan siswi Osborne International School. Mereka yang sudah terbiasa melihat Auristela dimarahi dan kemudian membantah. Sudah seperti makanan sehari-hari menonton pertunjukan gratis tersebut.

"Aku angkat tangan dengan kelakuan kamu ini Stela." Kemudian Miss Lucy melangkah pergi meninggalkan Auristela yang tampak acuh.

Di sudut koridor ada sepasang mata yang melihat adegan itu dari awal sampai akhir. Walaupun sudah sering melihatnya, tetap saja orang itu menghela nafas lelah. Entah apa yang dilakukan gadis sombong nan angkuh itu, selalu saja membuat masalah.

Auristela tidak mengindahkan perkataan Miss Lucy tadi, dia langsung berjalan ke arah parkiran dimana mobilnya berada.  Sungguh hari yang melelahkan pikirnya. Bagaimana tidak, dia sangat puas menjahili anak-anak beasiswa di OIS.

Saat sampai di parkiran dia langsung masuk ke dalam mobil sport bewarna merah, dan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Beberapa pengemudi mengumpat saat dia menyalip kendaraan di depannya.

Tapi tiba-tiba saja ada mobil putih dibelakang yang hendak memotong jalannya. Auristela tidak akan membiarkan itu terjadi dan menambah kecepatan mobilnya, tapi sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya. Di depan sana ada seekor anjing yang sedang menyebrang jalan, dengan sigap dia menginjak pedal rem mobilnya yang menimbulkan decitan keras.

"Oh shit!" Umpatnya saat melihat mobil putih itu mendahului nya. Dia sangat tau siapa pemilik mobil sport putih itu, lihat saja besok pasti Auristela akan memberinya pelajaran.

ARSENIOWhere stories live. Discover now