Part 4

377 59 8
                                    

12:00 | malam

Gulf Pov

"Malam semakin larut dan sekarang angin dingin semakin kencang berhembus tapi pekerjaan menyusun obat-obatan masih belum kelar juga. Padahal sudah sejak 1 jam lalu Phi Jomm sudah pergi meninggalkan Ku..."

Gulf menatap langit, berfikir kapan pekerjaan ini Ia selesaikan dan Gulf semakin khawatir. Bagaimana tidak khawatir, soalnya Ia harus membersihkan diri paling tidak sekedar cuci muka dan bangun pagi-pagi sekali untuk memakai arang ke wajah dan tangannya kembali. Kalo soal tidur, kali ini Gulf beruntung. Ia tidak perlu berbagi tidur bersama-sama dengan yang lain saat penyamarannya begini. Soalnya malam ini iya diperintahkan untuk tidur di ruang penyimpanan obat itu.

Gulf akhirnya bangkit setelah menyelesaikan obat yang terakhir. Sekarang lututnya terasa sakit dan kesemutan membuat Ia susah berjalan. Walau demikian, Gulf tetap berjalan menuju toilet tepat dibelakang tenda penginapan sementara itu.

Setelah sampai dengan susah payah, tibalah Gulf di toilet tersebut dan segeralah Ia mencuci mukanya. Lalu sambil celingak-celinguk Gulf pun keluar, kembali ke ruang penyimpanan obat namun sayangnya walau Ia mencoba melangkah dengan hati-hati nyatanya rasa sakit di kakinya itu benar-benar mengganggu sehingga saat Ia hendak berbalik keluar, ia terjatuh tepat di hadapan gerobak jerami. Dan karena sudah merasa tidak bertenaga Gulf hanya pasrah saja. Tapi anehnya harusnya sekarang Ia kesakitan justru merasa sebaliknya...

Gulf Pov

"Aku mencoba terus berjalan, meski lututku terasa sakit sekali soalnya sekarang suasana terasa semakin sepi. Dan lagi aku tidak mau kejadian barusan itu terjadi lagi. Makanya saat ini aku benar-benar.......GUBRAKKKK!!!"

*

*

*

"Eh, kok Gak sakit ??"

"Ayolah Phi, Aku maksa loh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayolah Phi, Aku maksa loh. Kalo Phi gak cerita, Phi harus habiskan minuman ini. Kita taruhan ?"

Mew yang mendengar tantangan itu hanya tersenyum kecil.

"Siapa takut" lalu Mew meminum loki besar arak yang ke 3 tapi tetap tidak ada tanda-tanda mabuk. Karena walaupun Mew tidak suka minum bukan berarti Ia tidak bisa minum.

Singto yang merasa kesal pun akhirnya meracau..

"Phii, Ayolah Phi berbagi sedikit kriteria idaman Phi. Phi tau acara lusa itu dibuat supaya Phi memilih pasangan dari putri-putri tercantik. Masak Phiku yang pemimpin terhebat tidak suka ?? Apa phi jangan-jangan tidak suka wanita Hmmm ?" Jelas Singto sambil memicingkan matanya menatap Mew.

Lalu lanjutnya.

"Phi di kerajaan ini tidak masalah dengan laki-laki atau wanita phi tapi yang jelas phi harus cinta. Dengar ya Phi kita mau phi cepat-cepat punya pasangan. Kalau tidak Aku atau Phi Zee yang disuruh nikah duluan. Hick..hick."

"Udah-udah hush, jangan ngomong yang engak-engak. Mending istirahat lah besok pagi kita harus kemasi barang menuju barak selatan"

"Nggak, Kita gak istirahat phi klo phi belum cerita, Ayolahh phi ??" Paksa singto ke kakaknya ini.

"Hmm phi berkata jujur, bukanya phi tidak mau tapi hanya memang phi belum menemukan seseorang yang membuat phi tertarik dan jatuh cinta. Dan mungkin siapa tahu besok beneran Phi akan bertemu dirinya ??" Canda Mew.

"Ahh sudah, phi mau ke toilet dulu. Kemana arahnya ?"

Dan Mew pun berjalan mencari toilet. Namun sebelum sampai di toilet, rasa-rasanya Ia ditabrak seseorang. Refleks Mew dengan sigap menarik orang itu ke dalam pelukannya.

*

*

*

*

"PANGERAN MEW !!"

Mew Pov

"TOILET ! Hmm, jadi disini letaknya, terhalang tenda sementara rupaya. Padahal tidak jauh posisinya tapi sampai-sampai membuatku berputar-putar mencarinya."

Dan Mew pun bergegas ke toilet. Lalu tanpa memperhatikan sekitar, Mew langsung melangkah menuju kesana. Tetapi saat ingin masuk kedalam, tiba-tiba saja tubuhnya ditabrak seseorang.

"Auww, eh tapi kok gak sakit ??" Ucap orang itu yang menyembunyikan wajahnya di dada Mew. Yang membuat Mew mengerutkan keningnya saat orang itu mengangkat wajahnya, menengok ke arah Mew. Dan pandangan mata mereka tidak disangka bertemu. Melihat wajah orang itu entah kenapa Mew hanya diam. Pandangannya terkunci akan betapa indahnya dan cantiknya orang itu. Sampai akhirnya orang itu memalingkan wajahnya dari tatapan Mew dan berusaha lepas dari pelukan Mew. Mew baru tersadar...

*

*

*

"Cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cantik....." gumam Mew. Namun gara-gara terpesona, Mew baru sadar, Ia tidak menyadari orang itu sudah berlari menjauh darinya.

Bahkan panggilan Mew diacuhkan olehnya

"Heii kamu, tunggu....?"

"Heii..?" Teriak Mew lagi dan saat panggilan ke 3, Singto sudah berada disampingnya.

"Ada apa Phi, apa yang terjadi ?" Tanyanya sambil menepuk pundak Mew.

"Ahh tadi, tadi baru saja Phi bertemu seseorang yang...."

"Seseorang yang apa phi?" Tanya Singto yang penasaran.

"Ah tidak, lupakan....Ayo kembali ke istana...." Ucap Mew yang sengaja menghentikan perbuatannya karena jika Ia bercerita bisa-bisa adik-adiknya juga akan tertarik pada orang itu. Childish sih tapi buat Mew dia tidak suka apa yang Ia sukai disukai orang lain juga!






You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Private Mate for PrinceWhere stories live. Discover now