"Aku.."
"Hm?"
"Janji mendengarkan cerita ku sampai habis? kau tidak boleh memukul ku, berteriak atau mengikat ku lagi." Jean berdiri dari duduknya, ia membersihkan kotoran yang menempel di celananya.
"Heh kau mencurigakan." [Name] menjauh, ia malah dibikin was-was oleh pria ini.
"Aku dituduh mengambil Magical Calanthe yang berada di Evergarden, padahal sama sekali aku menyentuhnya saja tidak, terakhir kali aku membantu tukang kebun kerajaan untuk menyiramnya bahkan, tapi entah kenapa sesaat aku selesai menyiram bunga itu, malah hilang dan aku dijadikan tersangka oleh Raja."
Jean terduduk kembali, pandangannya merendah mengisyaratkan bahwa pria matang itu menyimpan kekecewaan diraut wajahnya,
[Name] yang mendengarnya, seketika membeku.. mungkin tubuhnya yang merasa sakit disebabkan oleh salah satu elemen kekuatannya dicabut paksa. Ia akhirnya ikut duduk di samping Jean, mengusap punggung tangannya bermaksud memberi kekuatan untuk pria yang ada di sampingnya ini.
Kalau begitu, ia harus segera menanam Magical Calanthe lagi, jika tidak segera dilaksanakan sesegera mungkin, negeri Paradise akan segera mengalami bencana. apalagi ia harus segera kembali ke Dreamland.
Untuk sementara waktu, ia akan membuat pemuda tak bersalah ini aman dari Raja.
"Lalu kau sendiri? apa kau penghuni hutan ini?"
"A-ah.. ya.. ya sejak lama." jawab [Name] kikuk, ia tak tahu harus berbohong seperti apa.
"Bagaimana kau bisa tahan tinggal disini? kalau begitu apa kau punya tempat beristirahat? bukankah ini hutan terlarang?" Jean bertanya demgan tak sabar
"Ti-tidak, aku.. aku baru saja tersesat juga." nyaris saja keceplosan.
"Buruk juga peruntunganmu." Wajah pria itu jadi sedikit lebih sombong sekarang,
"Heh bukankah kau sama saja? justru lebih sial kau daripada aku. dikejar oleh satu pasukan istana, kalau aku sih mending menghilang saja."
"Tidak, menjadi buronan tidak buruk juga, aku jadi bisa bertemu dengan mu." wajah Jean menoleh ke arah [Name] dan menarik bibirnya, menciptakan senyum simpul,
"H-hah.. maksudmu?"
"Tidak. lupakan. ah kau tidak berniat keluar dari sini? biar aku antar keluar, tapi aku tak ikut. aku akan tinggal disini."
"Nggak! aku.. aku mau disini saja, menemanimu." Sesaat Jean tertegun, mengapa gadis ini mau repot-repot bersamanya? padahal ia yakin di luar sana pasti ia punya keluarga yang menunggu.
"Hei, kalau keluarga mu mencari mu bagaimana?"
"Ah.."
"Daripada itu aku ngantuk dan lapar. kau punya makanan tidak?" oh syukurlah Jean langsung mengganti topik pembicaraan.
YOU ARE READING
ANTAR ATMA; Jean Kirstein
FanfictionTerikat oleh restu yang tak akan pernah singgah dalam cerita mereka, hadirnya satu sama lain t'lah mengisi kehampaan jiwa. Perbedaan dimensi 'tak akan menghalangi kedua insan yang sekuat tenaga untuk melawan kepada takdir. ⠀ANTAR ATMA. ⭒ ──...