7 | Pelajaran Buat December

47 14 8
                                    

BOT BEFORE LOVE15:07

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BOT BEFORE LOVE
15:07

Pilla
Curhat.

Bot Before Love
Hai! Ini adalah layanan baru dari Bot Before Love. Kami membuka ruang untuk menjadi teman dengar buat kamu.
Layanan baru ini tidak berbalas karena Bot Before Love membebaskan kamu mengatakan ataupun mengetik sebanyak apa pun isi hati kamu ke kami.

Bot Before Love
Ketik "berhenti" jika kamu merasa hatimu sudah tenang.

Pilla
Gue gila gak sih harus curhat sama lo? Gue gak bisa buat Noreen jadi teman curhat lagi karena lo tau sendiri, kalau gue curhat sama dia, yang ada Noreen malah lebih bela December dibandingkan gue, sahabatnya sendiri.

Pilla
Tepat tadi, gue kasih pelajaran buat December. Pertama kalinya gue berhadapan secara langsung sama cowok itu. Gue lihat December di dekat tangga gedung khusus atlet basket. Gue marah di depan muka dia. Gue maki-maki dia tepat di depan banyak orang. Gue gak peduli kalau di sana mungkin cuma ada teman-teman satu jurusannya. Tapi semua orang lihat gue yang gak berhenti-berhenti buat bilang semua keburukan December, termasuk dia yang udah tega bilang kalau Noreen bukan tipenya.

Pilla
Gue juga terus dorong December. Niat awal gue lakuin itu supaya gue gak terlihat kecil di depan badan dia yang tinggi. Supaya dia juga dengar ucapan gue. Supaya dia tau kalau dia gak bisa seenaknya sama orang lain. Dan, jelas, gue gak mau terlihat lemah di depan cowok sombong kayak December.

Pilla
Tapi gue gak tau apa yang sebenarnya terjadi pas gue lihat December tiba-tiba jatuh di tangga. Gue benar-benar gak lihat kalau gue udah dorong dia sampai ujung. Tapi itu bukan salah gue. Nggak mungkin itu salah gue.

Pilla
Lo tau kan? Lo jelas memihak gue? Bukan gue yang buat December jatuh. Gue sama sekali gak tau apa-apa. Gue gak tau kalau December berdiri sampai ujung tangga kayak gitu. Lagian kenapa dia gak tahan? Badan dia kan lebih tinggi dari gue. Lebih besar juga tenaganya. Masa sama dorongan tangan gue aja kalah sih?

Pilla
Semua orang di sana lihat gue, tatapan mereka kayak menyalahkan gue banget. Saat banyak orang tolong December yang udah ada di bawah, sementara banyak orang juga yang menatap gue kayak benci banget. Emang gue salah? Gue sama sekali gak salah. Yang dari awal salah itu December!

Pilla
Apa semua orang gak dengar keburukan December yang udah gue ucapkan di depan orangnya langsung? Kenapa jadi gue yang salah?

----------

Gimana chapter ini menurut kamu?

NEXT?

VOTE!

KOMEN!

SHARE ke teman-teman kamu!

TERIMA KASIH

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Before December ComesWhere stories live. Discover now