21. Kumohon Bertahanlah

11K 1.7K 54
                                    

Familyship & brothership

.

Hari semakin larut, sang rembulan pun sudah memancarkan sinarnya. Alynx masih setia terlelap. Jex mengklaim Alynx koma setelah melakukan beberapa pengecekan.

Anak-anak Alynx pun juga masih stand by di rumah sakit. Acrux sudah sadar sore tadi. Regulus sendiri masih betah menemani para sepupunya. Sedangkan Cedric, ia harus mengurus berkas-berkas dikantor untuk menggantikan Alynx sementara waktu.

Saat ini ketujuhnya tengah berada di kamar samping Alynx, kamar itu memang dipergunakan jikalau anggota Lynx ada yang di rawat dan beberapa lainnya menginap maka kamar itulah yang digunakan. Di dalam kamar itu juga terdapat pintu yang menghubungkan ke ruang perawatan.

"Kak Regulus pulang aja, udah malem juga," ucap Aries yang sedang menata beberapa setel bajunya dan para saudaranya yang dibawakan oleh orang suruhannya. Mereka berencana untuk menginap bersama beberapa malam di sini. Lalu untuk kedepannya mereka agar bergantian.

Arcturus menganggukkan kepalanya, "Iya kak pulang aja, kita gak apa-apa kok."

Regulus menggeleng, "Gak, kakak di sini nemenin kalian, takut kalian butuh sesuatu," ucapnya lalu menyeruput teh hangat yang baru saja ia buat.

"Gak usah kak kita bisa sendiri, lagian ada bang Acrux juga," sahut Antares.

Regulus sekali lagi menggelengkan kepalanya sambil melirik Acrux yang tengah merebahkan dirinya di sofa panjang, "Acrux masih lemes gitu, kakak di sini pokoknya," ucapnya tegas.

Aries menghela napas, "Terserah kakak deh."

Regulus itu satu spesies dengan Acrux, kalau sudah maunya itu ya itu, gak bisa diganggu gugat lagi.

"Besok kalian tetap kerja dan sekolah?" Tanya Regulus menatap satu per satu sepupunya secara bergantian.

Acrux mengubah posisinya menjadi duduk, ia merasa dirinya sudah tak selemas tadi, "Aldebaran masih harus tanding lagi, Auriga mungkin bisa libur sehari buat besok. Aku juga gak ngantor besok, triplets?" Tanyanya menatap Aries, Arcturus dan Antares.

"Kita ambil jatah cuti," jawab Arcturus dibalas anggukan oleh kedua saudara kembarnya.

Acrux menganggukkan kepalanya, "Bagus kalau gitu."

"Mending kalian mandi terus ganti baju abis itu makan malem, kakak pesenin makanan," ucap Regulus sambil mengotak-atik ponselnya untuk memesan beberapa menu makanan dan minuman.

"Siapa dulu yang mandi?" Tanya Aries.

Aldebaran mengangkat tangannya, "Aldebaran," ucapnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia mengambil setelan baju yang tadi sudah di masukkan ke lemari kecil oleh Aries.

Setelah Aldebaran selesai mandi, mereka satu per satu juga bergantian membersihkan diri.

"Ayo makan," ucap Regulus yang tengah selesai menyiapkan makanan.

Ketujuhnya makan dengan keheningan. Entah kenapa anak-anak Alynx merasa kosong, biasanya waktu makan seperti ini pasti ada Alynx yang mengawali topik pembicaraan, membuat suasana makan menjadi lebih hangat.

"Mereka belum lapor Res?" Tanya Acrux pada Antares di sela makannya.

Antares menggeleng, "Masih di selidiki lagi, sopir truknya juga lagi koma. Dua pegawai toko bunga luka berat, dugaannya sih rem blong," jelasnya lalu mengambil satu lagi potongan ayam namun tangannya ditampol oleh Arcturus.

Aries menghela napas, "Rem blong itu emang gila sih," ucapnya lalu lanjut menyuapkan makanan pada mulutnya.

Aldebaran menghela napas melirik ke arah adiknya itu. Auriga yang biasanya akan bercerita tentang kesehariannya kini menjadi pendiam.

ALTAIRWhere stories live. Discover now