I. Valentine's Day 🍫

167 23 2
                                    

Valentine's Day © Ayren and Sapphire

~~~

Bagaimana mungkin Drama Sprite Ruan Nanzhu bisa kehabisan naskahnya? Jawabannya adalah tidak akan ada hari Ruan Nanzhu kehabisan naskah selama dunia masih menjadi panggung sandiwara.

Siang itu, Lin Qiushi sedang bermain Sudoku di ponselnya saat sebuah tumpukan kertas tebal disodorkan di depan matanya.

"Nanzhu, apa ini?" Lin Qiushi mendongak dan ekspresi kebingungan terpampang jelas di wajahnya, tetapi tangannya menerima dokumen tersebut dan membaca judulnya.

"Kisah Tak Terkatakan antara Chef yang Terampil dan Pelanggan Setianya"

Ada juga sebuah huruf G yang tercetak agak besar di pojok. Itu sepertinya rating untuk naskah ini.

Namun, dia menjadi bertanya-tanya, apakah judul seperti ini benar-benar termasuk dalam rating G? Tanda tanya memenuhi kepala Lin Qiushi.

"Judulnya sangat ... aneh, apa ini naskah terbaru untukmu yang diberikan oleh Zhang Yiqing?"

Ruan Nanzhu duduk di sampingnya, memeluk pinggang Lin Qiushi dan mencium telinganya.

"Salah. INI. NASKAH. KITA. Untuk hari ini." Ucapnya perlahan, dan penuh penekanan dengan menjeda kata demi kata.

"Apa maksudnya?" Lin Qiushi bertanya dengan refleks, dan bulu kuduknya meremang seketika.

Apakah pria ini serius? Kali ini, dia bahkan sangat niat menyiapkan tumpukan kertas yang tebalnya nyaris menyaingi kamus bahasa.

Lin Qiushi tidak tahu harus tertawa atau menangis. Mungkinkah dia juga bisa ikut casting di drama terbaru Zhang Yiqing setelah menyelesaikan naskah ini?

Saat dia melihat senyum yang menggantung di bibir Ruan Nanzhu, Lin Qiushi tahu pria itu benar-benar serius.

Kalau sudah begini, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Jadi baiklah, selama Ruan Nanzhu bahagia.

"Akan kubaca dulu."

"Mh." Ruan Nanzhu membiarkan Lin Qiushi membacanya, dia menyandarkan kepala di bahu kekasihnya.

Meskipun senyumannya tampak tulus, tetapi ada kilat kelicikan yang tersembunyi dalam sepasang netranya.

Ruan Nanzhu menghitung dalam hati, tetapi tidak ada tanda-tanda Lin Qiushi akan memberi komentar. Jadi, dia mendongak dengan dagu yang masih bertumpu di bahu Lin Qiushi.

Napas hangat menggelitik telinga Lin Qiushi saat Ruan Nanzhu bertanya dengan suara yang menggoda, "Linlin, bagaimana? Sudahkah kamu membacanya? Aku sedikit lupa, coba bacakan untukku sebelum kita mulai."

'Sedikit lupa kepalamu.'

Jika dia tidak tahu bahwa Ruan Nanzhu-lah yang menyusun naskah ini sendiri, dia mungkin akan percaya ucapannya.

"Aku ingin bertanya satu hal. Bukankah ini rating G? Mengapa ada adegan ..."

Dia membalik halaman, kemudian terdiam sejenak, menyiapkan mental terlebih dahulu untuk membacanya.

"Dalam restoran yang remang itu, seorang chef berdiri di depan meja kerjanya, sementara pelanggan setianya duduk di atas meja kerja, sangat cantik seperti sebuah apel merah yang segar.

Chef tersebut mengambil apelnya. Jari-jemarinya seperti pisau yang tajam. Dia bermain-main di atas kulit apel sebelum menggoresnya.

Saat potongan kulit pertama terlepas, aroma manis yang meresap dari dalam apel menyentuh indera penciumannya. Sang chef menundukkan kepalanya, menghirup aromanya dalam-dalam.

Proses mengupas menjadi lama, chef menikmati tanpa terburu-buru. Dia akan membelai permukaan apel yang sudah terbuka, mencubit dan menggosok hingga meninggalkan tanda di atasnya. Apel yang telah terbuka dan berwarna putih telah mengalami proses oksidasi enzimatik dan melanin telah membuatnya berubah dari putih menjadi coklat kemerahan ketika terpapar udara.

Chef itu tersenyum puas, seolah-olah dia telah membuat mahakarya yang fantastis. Tidak bisa menahan rasa laparnya lagi, chef menggigit dan mengunyah dengan nikmat."

Usai membacakan, Lin Qiushi bertanya lagi, "Ini ... apakah kamu salah menentukan ratingnya?"

Meskipun kata-kata yang ditulis penuh dengan metafora, tetapi dia tidak bodoh untuk mengetahui bahwa ini sangat vulgar.

Ruan Nanzhu tertawa mendengar Lin Qiushi membacakan naskahnya. Saat pria itu membaca, telinganya berangsur-angsur memerah, sangat merah seolah-olah akan meneteskan darah di detik berikutnya.

Lantas dia mengambil naskah dari tangan Lin Qiushi dan memberinya jawaban, "Memang benar ini rating G. Ini naskahku, jadi aku yang menentukan ratingnya. G untuk Get your leg over (berhubungan sex)."

Ruan Nanzhu tersenyum.

Lin Qiushi tidak tahu bahwa kata-kata yang seharusnya indah bisa dibuat menjadi vulgar oleh Ruan Nanzhu. Dia khawatir mengalami after-effect saat dia melihat jari-jari ramping Ruan Nanzhu sedang mengupas apel untuknya suatu hari nanti.

"Qiushi, jangan melamun. Kemarilah, aku sudah menyiapkan propertinya." 

Ruan Nanzhu beranjak dari tempatnya duduk, menuntun Lin Qiushi menuju dapur.

Lin Qiushi mengikutinya dan benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi saat melihat dapur. Dia menutupi kedua mata dan separuh wajah dengan telapak tangan. Tertawa hampa.

Ruan Nanzhu kali ini benar-benar sangat niat untuk melakukan roleplay. Ada banyak bahan makanan yang tercampur menjadi satu, seragam chef, dan bahkan sekotak kondom.

Sangat tidak tahu malu dan tidak senonoh.

Orang mana yang akan menaruh kondom di dapur? Tentu saja, Ruan Nanzhu akan melakukannya seolah-olah itu hal yang biasa.

Seringai Ruan Nanzhu semakin licik. Dia memeluk pinggang Lin Qiushi dan mengangkatnya ke meja dapur. Kedua tangannya bertopang di kanan-kiri tubuh kekasihnya.

"Banyak orang menikmati coklat di hari ini, tetapi kau lebih manis dan enak dari coklat. Jadi, biarkan aku menikmati Hari Valentine juga, hm?"

Dia kemudian menggigit ringan leher Lin Qiushi.

Tangan Lin Qiushi terulur untuk memeluk tubuh Ruan Nanzhu. Aroma kekasihnya yang unik, seperti campuran es dan salju menyeruak ke dalam indera penciumannya.

Dia akan membiarkan Ruan Nanzhu melakukan apa pun yang dia inginkan, dan memberikan semua yang dia butuhkan.

Hanya seperti itu. Tinggal di sampingnya, mencintainya, dan memberikan segalanya.

"Selamat hari Valentine, Nanzhu."

~~~

Kaleidoscope Of Death FF (Kumpulan OS)Where stories live. Discover now