01. KEHIDUPAN NADIA

37 1 0
                                    

"Semua orang pasti menginginkan hidup yang bahagia, aman, damai, tentram, saling menyanyangi, tapi kenapa di kehidupan tidak ada, apakah aku tidak pantas untuk bahagia?"

_Nadia humaira az-Zahra

بسم الله الرحمن الرحيم

(HAPPY READING)
.
.
.
.

(✿✿✿✿✿)

Di pagi hari di sebuah kamar yang berukuran sedang, seorang gadis yang kini masih tertidur itupun terbangun karena mendengar suara benda yang berada di dekatnya.

"Kring kring." Suara alarm berbunyi hingga membuat Nadia terbangun dari tidurnya.

"Hoam, ini jam berapa?" Ucap Nadia sambil mengucek matanya lalu ia mematikan jam alarm tersebut, setelah itu ia melihat kearah jam dinding yang tertera di situ jam 05:00.

"Astagfirullah, udah jam 5 mana aku belum shalat subuh lagi." Ucap Nadia lalu ia beranjak dari tempat tidurnya, untuk menunaikan shalat subuh.

Setelah selesai menunaikan shalat subuh dan di tutup dengan dzikir dan sholawat, setelah itu Nadia melipat mukena dan sajadah miliknya, lalu Nadia bergegas menuju ke arah dapur untuk menyiapkan makanan untuk ayah ibu tiri, dan adik tirinya.

Setelah menyiapkan makanan untuk ayah ibu tiri dan adik tirinya, Nadia langsung bersiap siap untuk pergi mengajar, karena hari ini jadwal mengajarnya adalah pagi.

Saat hendak bersiap siap, tiba tiba saja ibu tirinya memanggil Nadia.

"Nadia kamu mau kemana?" Tanya Diana ibu tiri Nadia. yang sekarang sudah berada di depannya.

"Aku mau pergi ngajar bu soalnya ini sudah siang takutnya nanti telat, lagian juga takutnya anak anak nungguin." Ucap Nadia sambil tersenyum.

"Owh, yaudah sono pergi ngajar cari uang yang banyak biar nanti ibu bisa belanja." Ucap Diana sambil mengambil makanan yang sudah di siapkan di meja makan.

"Iya bu." Ucap Nadia lalu berjalan menuju kearah kamarnya untuk bersiap siap, belum sempat Nadia melangkah ibu tirinya sudah memanggilnya lagi.

"Nadia." Panggil Diana dan itu mampu memberhentikan langkah Nadia.

"Iya bu ada apa?" Tanya Nadia.

"Ibu mau minta uang, kamu punya uang ngga?" Pinta Diana.

"Aku ngga punya uang bu, uang aku kan udah habis, untuk bayar cicilan hutang kemarin." Ucap Nadia dengan apa adanya.

"Halah ngga usah bohong, kamu pasti masih punya simpanan uang kan?" Ucap Diana dengan nada memaksa.

"Benar bu, aku ngga bohong aku emang ngga lagi megang uang sekarang." Ucap Nadia menyakinkan ibu tirinya.

Karena memang Nadia tidak mempunyai simpanan sama sekali, mungkin Nadia mempunyai simpanan hanya mampu untuk membeli makanan sehari hari.

"Halah, percuma saya ngga bakal percaya sama omongan munafik kamu itu, mendingan sekarang siniin tas kamu sini." Ucap Diana sambil meraih tas yang berada di tangan Nadia dengan paksa.

Antara Luka Dan TakdirDonde viven las historias. Descúbrelo ahora