02. MENCARI PEKERJAAN

20 1 0
                                    

"Semuanya akan terasa berat
Ketika kita hidup, tetapi jauh
Dari sang Pencipta."

_Nadia humaira Az-zahra

بسم الله الرحمن الرحيم

(HAPPY READING)
.
.
.
.

(✿✿✿✿✿)

Sesampainya di kantin, Nadia dan jasmin langsung duduk di tempat yang sudah di sediakan. Setelah itu jasmin langsung memesan makanan kepada sang penjual tersebut.

"Bi, pesen mie ayam tapi campur bakso ya bi, kaya biasa, sama es nya es teh manis aja ya bi. " Ucap jasmin kepada sang penjual tersebut.

"Siap neng." Ucap sang penjual, lalu membuat makanan yang di pesen oleh jasmin.

"Eum, kamu ngga pesen makanan Nad?" Tanya jasmin.

"Ngga nanti aja, lagian juga aku belum lapar." Ucap Nadia lalu memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.

"Yakin?, apa jangan jangan kamu ngga punya uang ya buat beli makanan?" Ucap jasmin dengan tatapan menyelidik.

"Ngga, aku masih punya ko uang, cuma aku lagi males aja, lagian juga aku udah sarapan ko tadi pagi." Bohong Nadia kepada jasmin, padahal ia belum sarapan tadi pagi, ia terpaksa berbohong karena Nadia tidak ingin merepotkan sahabatnya yang sudah banyak membantunya.

"Owh, aku kira kamu ngga punya uang buat beli makanan, kalau misalnya kamu ngga punya uang nanti aku traktir." Ucap jasmin.

"Ngga usah, aku masih punya ko uang buat beli makanan." Ucap Nadia sambil tersenyum, walaupun sebenarnya saat ini Nadia sedang lapar, namun ia harus tahan rasa lapar ini, karena ia tak ingin merepotkan sahabatnya.

"Owh yaudah, kalau gitu." Ucap jasmin, lalu memainkan ponselnya.

Sambil menunggu pesenan jasmin datang, Nadia yang kini tengah melihat ke arah luar kantin yang menurutnya sangat bagus, Nadia masih memikirkan bagaimana kehidupannya nanti sedangkan uang simpanan yang dia punya di ambil oleh ibu tiri dan adik tirinya.

padahal uang itu untuk membeli makanan sehari hari, jika uang itu di ambil Nadia dan keluarganya mau makan apa? Apalagi Nadia cuma mempunyai simpanan cukup hanya untuk membeli makanan sehari hari.

Padahal yang makan juga ibu tiri dan adik tirinya tapi Kenapa mereka yang ngambil, sungguh tega sekali mereka kepada Nadia.

Bagaimana nasib Nadia selanjutnya? Sedangkan gaji Nadia menjadi guru saja tidak cukup untuk mencukupi kebutuhannya sehari hari.

apalagi ibu tiri dan adik tirinya yang boros yang selalu menghamburkan hamburkan uang untuk kepentingan yang tidak jelas.

Rasanya Nadia ingin sekali mencari  pekerjaan yang gajinya lumayan untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari.

"Eum, gimana ya, apa aku cari kerjaan aja? Tapi aku ngga mau ninggalin ayah, apalagi ayah lagi sakit, apa aku tanya jasmin aja ya siapa tau aja jasmin punya kenalan orang yang bisa ngajak aku kerja, yah kayanya aku tanya jasmin aja deh." Batin Nadia, ia sebenarnya ingin sekali mencari pekerjaan, namun ia juga tidak tega meninggalkan ayahnya, apalagi ayahnya yang sekarang sedang sakit, hingga akhirnya Nadia mencari solusi dengan bertanya kepada sahabatnya jasmin.

Antara Luka Dan TakdirWhere stories live. Discover now