25. Balita yang cerdik

10.5K 1.4K 109
                                    

Sebelum membaca tekan bintang dulu yuk♡ terimakasih
ε('。•᎑•')っ 💕

Typo tandai!♡

Siapaaa yang kangen Bonbon!?Hayoo ngakuu
.
.
.
.
Bonnie menghampiri Isabel yang sedang bermain boneka di dalam kamarnya. Ia masuk dengan muka cemberut tanpa mengetuk pintu.

"Kembalikan katak Bonbon dacal penculi!"Bonnie berteriak keras ke arah Isabel. Balita itu langsung ke intinya.

Isabel yang sedang bermain boneka tiba-tiba terkejut dengan kedatangan Bonnie. Ia kemudian menaruh Bonekannya dan memandang Bonnie tajam. "Enak saja menuduhku memangnya kau punya bukti?!" Isabel menatap tak suka ke arah balita gendut itu.

"Ada! Bonbon puna ni!" Bonnie menunjukan jepit rambut pita yang memang milik Isabel.

Mata Isabel membulat darimana bocah gendut itu menemukan jepit rambutnya yang hilang? "Kau pasti mencurinya kan?!" Isabel menuduh.

"No! Bonbon tidak culi tapi ni ada di kamal belmain Bonbon! dan ni jepit lambut kakak! Cekalang dimana mictel Alpabet?!" Balita itu berkata dengan sedikit berteriak. Ia benar-benar kesal dengan Isabel yang selalu cari gara-gara dengannya.

"Aku tidak mencuri katak jelek itu! enak saja menuduhku!"

"Yah kakak yang culi katak Bonbon! cepat ngaku!"

"Hahaha." Isabel tiba-tiba tertawa. "Katak-katakmu sudah aku beri pada ikan piranha! mereka sudah dimakan oleh ikan-ikan itu percuma kau mencarinya!"

Bonnie terkejut mengetahui fakta itu, dia memandang Isabel dengan tatapan marah. Balita itu lantas mendorong Isabel hingga terjatuh. "Dacal pelempuan jelek!" kata jelek merujuk pada tingkah Isabel yang tidak mencerminkan gadis baik.

"Berani-beraninya kau!" Isabel yang tidak terimapun berdiri dan ganti mendorong Bonnie namun saat gadis itu mencoba mendorong Bonnie dialah yang terpental dan terjatuh!

Walaupun Bonnie kalah tinggi dan lebih pendek dari Isabel, bandannya yang gempal dan bulat cukup mampu menjatuhkan gadis itu. Bayi sumo dilawan!

Isabel dengan cepat bangun, pantatnya sakit karena jatuh dua kali. Gadis itu memandang Bonnie tajam. Namun Bonnie tidak takut, ia juga memandang Isabel dengan tatapan tajamnya yang menggemaskan.

"Awas kau! ku adukan pada ibuku jika pulang nanti!" Isabel mengancam sebelum berlalu pergi.

"Adukan caja Bonbon tidak takut weekkk!" Balita itu memeletkan lidahnya ke Isabel.
.
.
.
.
.
Bonnie membawa sekeranjang kelopak bunga untuk ditaburkan pada kolam piranha. Seketika kolam yang berisi ikan ganas itu menjadi sedikit berwarna-warni karena banyaknya bunga yang ditaburkan. Di tempat inilah katak-kataknya mati, sedih sekali rasanya namun Bonnie tidak menangis seperti kemarin karena ia tak mau gadis jelek itu tertawa dan semakin mengejeknya ketika ia menangis.

"Mictel katak celamat jalan yah campaikan calam Bonbon pada mommy...," ujarnya sembari terus menaburkan bunga.

Para ikan yang tadinya bergerombol karena mengira bunga itu adalah makanan menjadi menjauh dan tidak tertarik. Kami ingin daging bukan bunga! hiks!

'Tidak bica dibialkan Bonbon haluc balac gadic jelek itu humpph!"
.
.
.
.
"Tuan muda kenapa mengumpulkan kami disini." tanya salah satu penjaga kepada Bonnie.

"Kita haluc kumpulkan cecuatu cebanak-banak na uncle!"

"Menggumpulkan apa tuan muda?"

Bonnie menyuruh uncle penjaganya menunduk untuk membisikan sesuatu. "..."

"Kalau boleh tau untuk apa itu tuan muda?"

"Lahacia, Ayo cepat kita cali cebelum waktu makan malam!" Bonnie berlari terlebih dahulu meninggalkan para penjaganya dan mulai mencari sesuatu yang ia inginkan.

BONNIEUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum