03. MENDAPAT PEKERJAAN

17 1 0
                                    

"Ternyata lebih sulit
Mendekatkan diri kepada Allah, dari pada mencari pekerjaan.

_Nadia humaira Az-zahra

بسم الله الرحمن الرحيم

(HAPPY READING)
.
.
.
.

(✿✿✿✿✿)

Saat ini Nadia sedang berjalan ke arah warung namun saat di tengah perjalanan Nadia melihat seseorang yang berteriak minta tolong sepertinya ada yang sedang kecopetan, tanpa berpikir panjang Nadia langsung menghampiri orang tersebut.

"Tolong, tolong tas saya dicopet." Teriak orang tersebut, setelah mengambil tas bapak bapak tersebut sang pencopet pun langsung berlari dengan cepat. Nadia yang melihat itupun langsung menghampiri orang tersebut.

"Maaf Pak ada apa ya?" Tanya Nadia kepada orang tersebut.

"Itu nak tas saya di copet sama orang itu, tolongin saya nak, kejar copet itu, soalnya di situ ada barang barang berharganya." Ucap orang tersebut dengan suara yang terbata bata, sambil menunjuk ke arah sang pencopet yang sedang berlari darinya.

Nadia yang mendengar itupun merasa bingung apakah dirinya harus mengejar pencopet itu? Atau dirinya harus membiarkan pencopet itu kabur? dengan membawa tas bapak bapak tersebut.

"Ini gimana ya? Masa iya aku ngejar copet itu sih? Kan ngga mungkin juga, tapi kasian juga sih bapak bapak ini kalau ngga di tolongin, tapi kalau di tolongin ngga mungkin juga aku bisa ngejar pencopet itu sedangkan pencopet itu aja larinya cepat banget." Batin Nadia, yang merasa kasihan kepada bapak bapak tersebut, ia sebenarnya ingin sekali membantu bapak bapak tersebut.

namun dirinya masih bingung, ia juga tak berani karena ia adalah seorang wanita, apalagi ilmunya saja belum cukup untuk melawan seseorang.

Bapak bapak yang melihat Nadia yang tengah diam sambil melamun entah memikirkan hal apa itu. Tanpa berpikir panjang bapak bapak itupun langsung memanggil Nadia dengan suara yang sedikit agak keras.

"Nak." Panggil bapak bapak tersebut dengan suara yang sedikit agak keras. Dan itu mampu membuat Nadia tersadar dari diamnya.

"Eh, iya Pak ada apa?" Tanya Nadia yang sedikit agak terkejut, dan itu mampu membuat Nadia langsung tersadar dari lamunannya.

"Itu nak tolong kejar copet itu, saya mohon banget nak soalnya ditas itu ada barang barang berharganya, saya mohon baget nak, kejar copet itu takutnya nanti copet itu keburu jauh larinya." Mohon bapak bapak tersebut. Nadia yang mendengar itupun merasa tak tega oleh bapak tersebut, hingga akhirnya Nadia memilih menolong bapak bapak tersebut.

"Iya Pak tenang aja, sekarang bapak diam di sini dulu, biar saya yang kejar copet itu, dan saya pastikan tas itu akan kembali ke tangan bapak dengan selamat." Ucap Nadia, yang berusaha menenangkan bapak bapak tersebut, ia tak tega melihat bapak bapak tersebut, hingga akhirnya tidak ada pilihan lain selain mengejar pencopet tersebut.

"Yaudahlah ngga papa, kasihan juga kalau misalnya bapak bapak ini ngga ditolongin." Batin Nadia ia sejak tadi masih bingung apakah dirinya harus mengejar pencopet tersebut, sedangkan ilmunya saja belum cukup untuk melawan sang pencopet tersebut.

Antara Luka Dan TakdirWhere stories live. Discover now