Knot by Cloudhie

59 3 0
                                    

Challenge : Knot, from Vinacchi

Sera pernah mengatakan kalau dia ingin sebuah syal—rajutan tangan. Katanya akan digunakannya nanti ketika musim penghujan tiba. Padahal negara kami ini bukanlah negara dengan empat musim, tidak ada musim salju yang akan terlalu dingin sehingga kamu akan memerlukan mantel untuk bepergian. Tak perlu ada syal yang menempel di leher hanya  untuk membuat hangat.  Tapi Sera bilang dia ingin rajutan tangan itu, musim penghujan akan menjadi saat yang cocok. Dan tidak peduli aku berkata apapun, tetap saja gadis itu bersikeras untuk mendapatkan satu rajutan tangan.

Maka ketika hari ulangtahunnya tiba, aku susah payah bekerja paruh waktu hanya untuk mendapatkan satu syal rajutan tangan yang cukup tebal dengan harga yang lumayan mahal. Untuk mahasiswa sepertiku yang kuliah dari hasil beasiswa, hal itu  cukup merepotkan. Tapi Sera bukan gadis yang banyak maunya. Ini pertama kalinya dia meminta sesuatu dariku dan karena  aku adalah kakak yang memiliki sindrom sister complex tingkat akut, maka aku mengabulkan permintaan itu.

Hari itu aku sudah membungkus rapih syal rajutan yang kubeli di Mall saat aku pulang dari tempat kerja. Begitu mendapatkan bayaran untuk kerja paruh waktu, aku lalu bergegas untuk membeli syal yang sudah kuincar sejak dulu. Bukannya apa, syal itu terlihat popular dan sepertinya akan segera terjual habis. Beruntung aku masih bisa mendapatkan satu. Segera saja kubeli dan kubungkus seperti layaknya sebuah kado ulangtahun kebanyakan.

Sera tidak merayakan ulangtahunnya. Kami tidak bisa merayakan ulangtahunnya. Keluarga kami bukanlah keluarga kaya. Terlebih lagi setelah ayah pergi untuk bekerja di luar negeri hanya untuk memberi kami uang makan untuk hidup. Ibu telah meninggal, kini hanya ada aku  dan Sera di rumah kami yang kecil. Sera bukan gadis yang banyak permintaan. Dia selalu memahami betapa kami harus menghemat karena ayah tidak rutin mengirimkan uang. Belum lagi biaya sekolah Sera harus dibayar sendiri, makanya banyak hal yang harus kami korbankan. Meski begitu, aku berusaha untuk menyempatkan diri mencari kerja paruh waktu guna mendapatkan uang tambahan agar aku bisa sesekali membuat Sera tersenyum lebih lebar dari biasanya.

Salah satunya seperti hari ini. Setelah mempersiapkan semuanya dan pulang ke rumah, aku sudah siap untuk menunggu Sera tiba di rumah dengan senyumannya yang biasa. Tadi pagi aku tidak sempat mengucapkan selamat ulang tahun karena Sera sudah tidak ada di rumah ketika aku baru bangun tidur. Adik kecilku yang hari ini mencapai umurnya yang ketujuh belas itu memang sempat mengatakan kalau akan sibuk untuk mengurus kegiatan festival di sekolahnya hari ini.

Siang sudah menuju sore. Sebentar lagi Sera akan pulang. Aku sudah menyiapkan sebuah kue ulangtahun  yang ikut kubeli bersamaan dengan kado untuknya.

Ketukan di pintu adalah tandanya.

Saat kubuka pintu dan mendapati dua orang bertampang sangar alih-alih Sera berdiri di depan sana, ada sesuatu dalam diriku yang merasa khawatir.

Ketika mereka bertanya apakah rumah ini rumah dari gadis bernama Serania Hanum, kekhawatiranku menjadi-jadi. Meski begitu, masih bisa kudapati diriku mengangguk sebagai jawaban. “Aku kakaknya,” kataku. Lalu mereka saling berpandangan, memberikan tatapan yang paling tidak kusukai—tatapan iba.

“Adik anda mengalami kecelakaan dan  kini  terbaring di rumah sakit—“

.

.

Aku tidak tahu apa salahku. Aku tidak tahu apa salah adikku. Kami selalu berusaha untuk hidup sebaik mungkin tanpa membuat orang lain merasa terganggu. Bisa kurasakan jantungku berdegup kencang sembari aku berlari sekuat tenaga di koridor rumah sakit. Mereka bilang dia berada di unit gawat darurat. Tidak sadarkan diri. Sera tengah bertarung dengan kematian dan dia mulai kalah. Ketika dokter keluar dan mencariku, mereka mengatakan Sera terus menyebut namaku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[Chain Fiction Project] Individual ChallengeWhere stories live. Discover now