Bab 5

1K 133 23
                                    

"GUE cuma punya lo, Nu. Cuma lo."

"Nu, lo nggak akan ninggalin gue kan? Lo bakal terus ngelindungin gue kan, Nu?"

"Nu, gue udah nggak punya siapa-siapa selain lo."

Lalu sayup-sayup suara debur ombak menabrak karang, hembusan angin yang meniup pepohonan palem, daunnya bergoyang saling bergesekan. Tak lama, pekikan memilukan sahut-menyahut. Langit yang semula biru menjadi hitam, gelap gulita. Bahkan cahaya bulan pun tak ada.

"Nu?"

"Nu?"

Ranu terhenyak, ia terbangun dari mimpi buruknya. Sekali lagi, mimpi buruk yang sama. Bukan hanya sekali dua kali, hampir setiap malam, Ranu memimpikan hal yang sama. Keringat Ranu bercucuran, napasnya terengah-engah.

Tiga kali ketukan di pintu.

"Ranu, kamu nggak apa-apa?" suara cemas ibunya dari balik pintu. Ranu menghela napas, masih berusaha menetralkan degup jantungnya.

"Nggak apa-apa, Ma."

"Kamu yakin nggak mau ketemu psikiater yang Mama kenalin ke kamu kapan hari? Kamu mimpi buruk lagi, kan?"

Ranu mendesah. "Ranu nggak apa-apa, Ma. Ranu mau lanjut tidur lagi."

"Ranu,"

"Ma.. Udahlah. Ranu bilang nggak apa-apa," sela Ranu, tak ingin mendengar lebih banyak kata keluar dari bibir ibunya.

Ibunya melangkah pergi, derapnya semakin lama semakin tak terdengar.

Ranu bangkit dari tempat tidur, menarik kursi di balik meja belajar dan menyandarkan punggung, pundaknya terasa berat bukan main.

Led ponselnya menyala. Pertanda ada pesan masuk yang belum terbaca. Ranu menatap jarum jam di dinding. Pukul dua dini hari. Setelah terbangun dari mimpi buruknya, Ranu tak bisa lagi tertidur.

One unread message.

Nada?

From: Nada
Text: Sori ya Nu, kayaknya telepon gue ganggu istirahat lo. Lain kali gue SMS dulu deh sebelum nelepon. Hehe.

Ranu terdiam.

Tanpa ia sadari, Ranu membiarkan ibu jarinya bergerak mengetik pesan balasan.

From: Ranu
Text: Gpp, Nad. Kebetulan aja gue lagi capek bgt hari ini jadi pengin tidur cepet.

Pip!

Ranu terkejut lagi. Langsung ada balasan dari Nada. Ranu menoleh ke arah jam dinding lagi. Ini jam dua dini hari, tapi ia dapat balasan kilat dari gadis itu.

From: Nada
Text: Loh, tapi kok belom tidur? Oh, lo nugasnya jam segini ya? Iya sih jam menuju subuh tuh emang otak lagi encer-encernya, soalnya gue juga gitu hehe.

From: Ranu
Text: Gue kebangun, Nad. Trus nggak bisa tidur lagi.

From: Nada
Text: Tau nggak, kenapa orang Jepang kalo mau tidur selalu mandi air anget dulu? Selain ngilangin capek, juga bikin lebih nyenyak. Katanya sih, gue pas mau ngebuktiin uda keburu diomelin Mama. Nanti rematik katanya. Huh.

From: Ranu
Text: Oh ya? Tau dari mana?

From: Nada
Text: Dari mana ya, gue lupa haha.

From: Ranu
Text: Haha. Yauda, Nad, buruan tidur, gih. Gue mau nyoba balik tidur.

From: Nada
Text: Bentar lagi, tanggung. Good night, Nu.

BIANGLALA UNTUKMU [fin]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora