8

1.5K 153 6
                                    

Mondy menuruni tangga rumahnya untuk menuju ruang makan.

"Pagi ma pagi pa" ucap Mondy kemudian duduk di salah satu kursi berhadapan dengan ibunya.

"Pagi" ucap ibu dan ayah Mondy.

"Papa denger kamu udah ada calon istri" ucap Hamzah melirik Mondy yang tengah melahap sarapannya.
"Gak mau di kenalin ?" ucap papa Mondy lagi.

"Nanti deh pa, Mondy masih sibuk di kantor banyak kerjaan" ucap Mondy masih terus memakan sarapannya.

"Gak bisa, nanti malam kamu sudah harus bawa pacar kamu itu kesini. Kita akan makan malam bersama" ucap papa Mondy tegas.

"Iya pa iya" Mondy menjawab pasrah dan segera berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke kantor.
Dan terlebih dulu menjemput Raya pastinya.

**

Raya sudah menunggu di teras ketika Mondy datang.
Mondy membukakan pintu dan menyuruh Raya masuk.

"Tumben ni orang manis banget" ucap Raya dalam hati.

Segera Mondy melajukan mobilnya menuju kantor.

"Kamu kok diem aja sih ?" ucap Mondy melihat Raya yang hanya menatap keluar jendela.

"Lah kok udah pake aku kamu aja ? Kesambet apaan ni kadal ? Ini kan diluar kantor. Biasanya juga gue lo" batin Raya lagi.

"Hey kamu kenapa ?" ucap Mondy menggenggam tangan Raya.

Raya tersentak dan tersenyum paksa melihat Mondy.

"Ah, gue gak apa-apa kok" ucap Raya melepaskan tangannya dari Mondy.

Jantung Raya berdegub kencang saat Mondy menggenggam tangannya.

Mondy menatap wajah cantik Raya yang terbalut hiasan tipis.
Cantik dan manis, dua kata itulah yang menggambarkan wajah Raya bagi Mondy.

Mondy merasa sepertinya sudah benar-benar nyaman dengan Raya. Dia ingin hubungannya dan Raya bisa berjalan lancar.
Hubungan ? Hubungan apa ? Hubungan mereka kan dilandasi dengan kebohongan.

"Sepertinya aku harus menjadikanmu milikku Raya" ucap Mondy dalam hati.

"Raya boleh aku minta sesuatu ?" tanya Mondy.

"Apa ?"

"Tolong, ngomongnya jangan lo gue. Gak enak, kalau di dengar orang lain" ucap Mondy.

Pasalnya karyawan di kantor Mondy sudah banyak yang mengetahui hubungan mereka karena setiap ditanya oleh karyawannya Mondy selalu mengatakan Raya adalah kekasihnya.

"Ya gak apa-apa, ini kan diluar kantor kalau di kantor atau di depan orangtua lo baru deh pake aku kamu" ucap Raya santai.

Mondy hanya menghela nafasnya mendengar jawaban Raya.

**

Sepulang dari kantor Mondy membawa Raya ke sebuah pusat perbelanjaan. Setelah memarkirkan mobil mereka berjalan beriringan.

"Sebenarnya kita mau ngapain sih kesini ?" tanya Raya karena Mondy tidak memberitahunya apa yang akan mereka lakukan di mall.

"Udah kamu diem aja, kita kesitu" tunjuk Mondy ke salah satu toko yang menjual pakaian wanita.
Mondy menggenggam tangan Raya dan menarik Raya ke toko tersebut.

"Sekarang kamu pilih satu dress yang kamu suka" ucap Mondy dan duduk di sebuah bangku yang ada di toko tersebut sambil memperhatikan Raya.

Raya mengangguk dan memilih dress mana yang disukainya.
Raya mengambil sebuah gaun selutut dengan lapisan brokat berwarna maroon. Dengan renda yang menghiasi bagian dada sampai ke lengkungan leher.
Dress itu terlihat sopan, Raya tersenyum melihat gaun tersebut. Tentu saja ia sangat menyukainya.
Namun saat melirik harganya Raut wajah Raya berubah cemberut dan meletakkan gaun itu kembali.

Kisah AkuOù les histoires vivent. Découvrez maintenant