MTPBB || 1

466K 19.9K 1.9K
                                    

Mahesa baru saja sampai di sekolah. Dengan pandangan biasa ketika melihat guru yang beralu-lalang yang akan mengajar di kelas masing-masing, sembari menatap ke arahnya dengan menggelengkan kepala.

"Yakali gue, lirik balik sama mereka." ucapnya dengan tawa kecil.

Sesekali dia bersiul ketika melihat siswi yang berpapasan dengan nya.

Sudah akan mendekat dengan kelasnya. Tiba-tiba dia mendengar suara teriakan yang sudah menjadi cemilan sehari-hari.

"MAHESA PRADIPTA NUGRAHA."

Mahesa pun memberi hormat pada guru yang berada di hadapa nya dengan menatap tajam.

"Siap bu bos." ucapnya sembari tangan menghormat sekilas. "Ada apa nih, manggil-manggil cowok ganteng, mau ngasih uang jajan ya. Duh Ibu baik banget deh, kebetulan bu saya lagi boke, alias nggak punya duit. Nih coba Ibu liat." Mahesa merogoh dompet dalam saku seragam sekolah, lalu membuka dan memperlihatkan isi dompet itu pada guru yang bernama Ina. "Sedih banget kan Bu, saya cuman punya uang lima ratu perak. Mana cukup buat ngajakin cewek makan, duh sedih banget hidup gue." keluhnya.

"Masa kamu nggak punya uang?"

Mahesa kembali memasukan dompet ke dalam saku celana segragamnya. "Maklum Bu, saya kan masih abegeh, belum kerja. Punya uang dari mana coba."

Ina meneliti penampilan Mahesa dari atas sampai bawah. "Udah, kamu jangan bahas uang, lagian saya juga nggak akan ngasih kamu uang. Dan kamu mau sekolah atau mau main?" tanyanya ketus.

Mahesa berdecak. "Nah ini, pertanyaan ini yang salah Bu. Saya sekarang lagi di mana Bu?"

"Di sekolah, lalu?"

"Nah berarti saya sekolah dong Bu. Duh Ibu aneh banget ya."

"Selalu sabar ngadepin kamu."

"Ciee, Ibu baperan." Mahesa menunjukkan dengan cengiran. "Oh ya Bu, saya mau cerita nih. Ibu tau nggak? Mang Mamat penjaga gerbang sekolah kita yang ada di depan?"

"Kamu tanya sama saya, jelas saya tau Mahesa. Udah deh kamu sekarang kelapangan." perintahnya.

"Dengerin saya dulu dong Bu. Mang Mamat kan lagi patah hati tuh. Gara-gara di putusin sama ceweknya. Nah karena Ibu dan Mang Mamat sama-sama patah hati, gimana saya batuin buat kalian deket, gimana Bu." Mahesa menaik-naikan ke dua alisnya. Menunggu reaksi dari guru itu. "Kalau Ibu setuju dengan usul saya, sekarang juga saya kasih deh nomer Mang Mamat biar Ibu bisa calling-calling."

Bu Ina sudah menahan amarah yang siap akan meluapkan nya pada Mahesa. "MAHESA PRADIPTA NUGRAHA!!" teriaknya.

Dengan cepat, Mahesa berlari menuju kelasnya. Sampai di kelas, dia sudah melihat teman-teman kelas nya sudah belajar. Dan juga sudah ada guru yang mengajar.

Mahesa berdehem sembari merapihkan rambutnya. "Assalamualaikum ya akhi ya ukhti. salam-salam hai saudaraku
semoga Allah merahmatimu
salam-salam wahai semua
semoga hidup jadi bahagia." Mahesa menyapa dengan menyanyikan lirik lagu. Dia masih mematung menyenderkan di pintu sembari melipat ke dua tangan.

Mereka yang melihat tikah bodoh Mahesa terdengar gelak tawa dari mereka semua. Termasuk dari guru yang sedang mengajar.

"Malah pada ketawan ,jawab salam gue woy, wah kampret semua." ujarnya.

"Waalaikumsalamwarohmatullahiwabarokatuh." sahut mereka serempak.

Mahesa masuk ke dalam kelas. "Pagi bu, tumben Ibu ikut ketawa?" tanyanya. Mahesa lalu duduk di bangku depan paling pojok.

"Sudah jangan bahas. Sebaiknya kamu buka buku paket, halaman 58." perintahnya.

"Halaman kan di depan bu, bukan di dalam kelas."

Mahesa The Perfect Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang