MTPBB || 40

83.4K 6K 313
                                    

"Yaudah." kata Maudy. "Kenapa ya lo ke rumah gue, Lon?" tanya Maudy dengan penasaran.

"Gue tau, gue sama lo nggak saling kenal. Kenal pun kita di kenalin kemaren sama Mahesa."

"Iyah gapapa. Gue juga seneng bisa kenal sama lo." sahut Maudy.

Alona mengangguk.

"Jadi ada apa lo ke rumah gue?" tanya Maudy kembali.

"Sebenarnya Intan suka sama Mahesa. Jadi gue mau bilang sama lo, kalau ada masalah kesalah pahaman di antara kalian. Jangan percaya, gue nggak mau hubungan sahabat gue hancur karena ulah Intan. Meski Intan orang yang mau ngerebut Mahesa dari lo itu sahabat gue juga."

Maudy tidak merasa terkejut dengan yang Alona katakan bahwa Intan menyukai Mahesa. Bahwa dia pun sudah tau bahwa Intan memang menyukai Mahesa. Dari cara Intan memandang Mahesa pun Maudy sudah tau.

Tapi yang Maudy tidak percaya Alona begitu baik padanya. Padahal mereka tidak terlalu kenal.

"Makasih lo udah kasih tau gue. Tapi gue juga udah tau kalau Intan suka sama Mahesa."

Cara berucap Maudy memang santai. Namun dalam hatinya dia takut, jika Intan akan berusaha terus merebut laki-laki yang sudah dia cintai. Maudy tidak ingin kehilangan orangbyang dia cintai untuk yang kedua kalinya.

"Kalau lo udah tau, lo harus hati-hati sama Intan. Karna Intan orangnya nekad. Nggak pernah peduli dengan orang lain, jika apa yang dia inginkan nggak dia bisa di miliki. Maka dia akan melakukan apapun."

"Tapi kenapa lo peduli sama hubungan gue sama Mahesa?" tanya Maudy, menatap Alona serius.

"Kasih sayang yang Mahesa tunjukkan ke lo itu nggak pernah dulu tunjukkan pada siapapun. Bahkan dia nggak pernah peduli dengan cewek lain. Meski dia banyak mantan nya, tapi dia nggak benar-benar menganggap mereka itu pacarnya." jeda Alona. "Cuman lo yang dapat pedulinya lebih dari Mahesa. Gue liat juga Mahesa sayang banget sama lo."

Maudy menjatuhkan air matanya. Dia menangis, karena terharu dengan Mahesa yang selalu bersabar menunggu dia untuk menerima nya. Namun dia beruntung karena sekarang sudah menerima Mahesa sebagai orang terpenting di hidupnya sesudah keluarganya.

"Gue minta, lo jaga cinta Mahesa. Karna Mahesa kalau udah sayang sama seseorang bahkan yang dia cintai. Dia nggak akan pernah melepaskan orang yang di cintai, termasuk itu lo."

Air mata Maudy terus berjatuhan. Entah kenapa rasanya dia ingin menangis ketika mendengar ucapan Alona tentang Mahesa.

Maudy menghapus air matanya. "Apa Mahesa pernah cinta seseorang sebelum gue?" tanya Maudy.

Alona menggeleng. "Mahesa nggak pernah jatuh cinta dengan siapapun. Meski gue sahabatan sama dia baru 1 tahun. Tapi gue yakin kalau Mahesa belum pernah jatuh cinta. Kecuali dia jatuh cinta sama lo."

"Bahkan gue juga udah jatuh cinta sama Mahesa." batin Maudy.

"Makasih Alona. Lo udah mau kasih tau gue."

"Sama-sama. Gue cuman mau kasih tau lo aja. Kalau lo harus hati-hati sama Intan."

"Tapi Intan sahabat lo kan?" tanya Maudy.

"Kalau sahabat melakukan nggak baik. Gue nggak akan membiarkan dia melakukan kesalahan pada orang yang baik seperti lo dan Mahesa." ucap Alona.

"Ternyata Alona baik banget." batin Maudy.

"Gue pulang dulu ya." pamit Alona.

"Makasih Alona sekali lagi. Lo udah mau cerita ke gue."

"Lo kan pacarnya dari sahabat gue. Pasti gue nggak mau liat hubungan kalian putus."

Mahesa The Perfect Bad BoyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt