Hujan yang Tak Lagi Sama

8 0 0
                                    

Kamu sedang apa? Disini hujan. Tiba-tiba saja aku teringat kala kita sedang berteduh di sebuah ruko sore itu. Lalu tanganmu menengadah membiarkan tiap tetes air hujan menggenang di telapak tanganmu. Sembari melakukan itu, kamu pun bercerita tentang kamu yang menyukai aroma hujan. Menyejukkan -katamu. Lalu sejak hari itu akupun mulai mengikuti jejakmu. Ya, menyukai hujan. Karena apa? Karena ia telah memberi aku waktu lebih banyak untuk tetap berlama-lama bersamamu selama ia tengah melakukan rutinitasnya.
Tetapi ketika kalimat perpisahan yang juga kamu ucapkan saat hujan turun, sejak saat itu hujan tak lagi sama bagiku. Ia telah mengantarkan kamu untuk pergi menjauh dariku. Bahkan hujan juga dengan sengaja membuatku menerka, apakah kau menangis kala itu?

Untaian KataWhere stories live. Discover now