38%

16.9K 1.6K 46
                                    

Hari ini (namakamu) meminta Talita dan Azril menemani nya ke apartment lama, Iqbaal meminta (namakamu) untuk mengambil semua barang-barang nya dan (namakamu) tidak di perbolehkan lagi tinggal di sana oleh Iqbaal


"Gila ya Iqbaal, baru jadi pacar aja kayak gini," ucap Talita saat mereka berjalan di lorong apartment

"The power of bucin," ucap Azril

"Sebenernya gue juga gak suka diginiin, gue masih bisa ngejaga diri sendiri dan gak perlu kayak gini. Gue udah gede kali bukan anak kecil lagi," ucap (namakamu)

"Orang tuh bersyukur punya pacar pengertian nya kelewatan, dari pada punya pacar yang gak peka? tukang selingkuh? gak setia?" ucap Talita

"Amit-amit!" ucap (namakamu)

"Eh? Kaiyla?"

Azril menunjuk ke arah seseorang yang berdiri di depan pintu apartment (namakamu), dan benar saja itu Kaiyla. Azril dan Talita saling bertatapan sedangkan (namakamu) menatap Kaiyla bingung

"Lo ngapain?" Tanya Azril dengan tatapan curiga nya

"Ha? Eng-enggak! Gue cuma gak sengaja lewat aja," ucap Kaiyla

"Lewat? Emang lo ngapain ada di sini?" tannya Talita yang juga sudah curiga

"Hmm.. Ke rumah temen gue," ucap Kaiyla

"Ka-kalo gitu gue duluan!" ucap Kaiyla dan langsung buru-buru pergi

Talita menatap Azril begitu juga dengan Azril, mereka kembali saling bertatapan. Kedua nya mulai curiga dengan keberadaan Kaiyla yang tiba-tiba bisa ada di sini

"Lo ngerasa ada yang aneh?"

~~

(namakamu) menghela napas nya saat Talita dan Azril selalu berbicara tentang Kaiyla yang tadi tiba-tiba berada di depan apartment nya, sampai mereka sudah berada di penthouse Iqbaal Talita dan Azril mesih terus membicarakannya

"Udah ih jangan di omongin terus nanti Iqbaal denger!" bisik (namakamu) sambil menatap kesal ke Talita dan Azril

"Denger apa?"

(namakamu) memejamkan matanya saat ia mendengar suara Iqbaal, Talita dan Azril hanya memamerkan jajaran gigi mereka

"Denger apa?" tanya Iqbaal sekali lagi

"Enggak, enggak apa-apa," ucap (namakamu) tersenyum pada Iqbaal

Iqbaal menatap (namakamu) datar, "Apa?"

(namakamu) menghentakkan kaki nya kesal sambil mengerucutkan bibir nya, "Tadi ada Kaiyla di depan apartment aku, tapi gak ada apa-apa kok beneran!"

"Kenapa masih gak mau cerita sih? kamu pikir ini masalah sepele?" Tanya Iqbaal kesal

"Yang penting aku gak apa-apa kan? Kamu gak perlu khawatir," ucap (namakamu) sambil mengelus lengan Iqbaal

Iqbaal menghela napas kasar, "Ak di ruang kerja, kalo butuh samper aja,"

Iqbaal beranjak pergi membuat (namakamu) menatap nya dengan tatapn sendu

Kapan semua nya kembali seperti awal?

~~

(namakamu) sedang membereskan pakaiannya, Talita dan Azril sudah pulang dan Iqbaal juga masih belum keluar dari ruangan kerja nya. (namakamu) membuka koper nya dan kembali memasukkan baju-baju nya, (namakamu) benar-benar sudah tidak tinggal di apartment itu sekarang

Saat sedang membereskan barang-barang nya ponsel nya berbunyi dan (namakamu) langsung mengangkat nya Ternyata itu Adele yang menelpon

"Halo Del kenapa?"

"Kak kapan pulang ke Sydney? Perusahaan papa lagi gak baik,"

"Maksud lo?"

"Papa hampir bangkrut karena rekan bisnis nya tiba-tiba ngambil semua saham nya, gue gak ngerti juga kenapa,"

"Terus sekarang papa gimana?"

"Papa lagi coba bujuk rekan bisnis nya pokoknya papa sampe jarang pulang ke rumah sekarang,"

(namakamu) meremas ujung baju nya, kenapa harus sekarang? kenapa semua masalah datang pada nya setiap hari?

"Gue pulang sekarang,"

"Kak tap--"

(namakamu) langsung mematikan sambungan teleponnya dan kembali memasukkan beberapa baju nya dengan asal ke dalam koper dan setelah itu bergegas pergi keluar kamar

saat ia keluar kamar Iqbaal juga keluar dari ruang kerja nya, Iqbaal melebarkan matanya saat melihat (namakamu) yang hendak pergi dengan cepat Iqbaal menahan lengan gadis itu

"Kamu mau kemana?!" tanya Iqbaal

"Aku harus pulang ke Sydeny sekarang! Lepas Baal aku buru-buru!" ucap (namakamu) sambil mencoba melepaskan tangan Iqbaal dari lengannya

"Enggal! Kamu ngapain ke sana? kenapa mendadak?!" ucap Iqbaal sambil terus mencengkram lengan (namakamu)

"Ini penting Iqbaal! kamu gak bisa ngehalangin aku kayak gini!" ucap (namakamu) sambil terus mencoba melepaskan cengkraman tangan Iqbaal

"Kamu mau ngapain?!"

(namakamu) menatap Iqbaal dengan tatapan marah nya, "BISA LEPAS TANGAN AKU SEKARANG?! INI SAKIT! DAN KAMU GAK USAH BANYAK TANYA UNTUK APA AKU KE SANA! AKU PUNYA KELUARGA IQBAAL! KELUARGA AKU PUNYA MASALAH DAN AKU HARUS BANTU MEREKA! LEPAS TANGAN AKU SEKARANG!"

Iqbaal menatap (namakamu) dengan tatapan tidak percaya nya dan sedetik kemudian ia langsung melepaskan cengkramannya dari lengan (namakamu), (namakamu) langsung pergi meninggalkan Iqbaal yang masih mematung di sana

~~~

(namakamu) sudah berada di dalam pesawat menuju Sydney, saat masih di Bandara tadi Azril dan Talita sudah menelponnya berkali-kali namun (namakamu) mengabaikan nya karena ia sama sekali tidak ingin mereka tau apa yang sedang terjadi dengan keluarga nya

cukup di Jakarta (namakamu) membuat mereka susah

sudah 2 jam ia berada di pesawat dan ia tidak bisa memejamkan matanya, pikirannya terlalu banyak sampai ia tidak bisa mengistirahatkan badan dan otak nya sejenak

Dan lagi-lagi (namakamu) hanya bisa menangis, kenapa semua masalah datang dengan sekaligus di waktu seperti ini

~~

Iya tau pendek ;)

dan btw ff ini part ya gak banyak kayak yang lain hehe


[6] PosesifWhere stories live. Discover now