SUNNY ▪ Kim Junkyu

Daftar Ulang ➖ 2

Hari ini untuk pertama kalinya aku akan menginjakan kakiku di Universitas, tempat dimana aku akan melanjutkan pendidikan ke depannya.

Aku kemaren sampai ke kota ini, bersama teman-temanku yang ingin melakukan tes sbmptn di sini. Seusai tes, kami akan liburan bersama disini. Oleh karena itu teman-temanku sanggup mengeluarkan biaya untuk melakukan sbm di kota orang.

Kami menginap disebuah homestay yang letaknya sangat dekat dengan Universitas ku. Kebetulan mereka tes sbm, dilaksanakan di Universitas ku.

Teman-teman ku telah bersiap dari dini hari karena kami harus mandi bergantian. Yang paling santai sih aku.

Daftar ulang di mulai jam 7. Tapi, kalau aku melihat grup yang dibikin khusus untuk para calon mahasiswa baru untuk sekedar berbagi info dan berkenalan. Mereka bilang, kalau mereka sudah ada yang mengantri buat daftar ulang.

Wow! Calon-calon mahasiswa baru itu, sangat bersemangat sekali rupanya.

"Zel kamu gak mandi? Aku udah selesai nih, Sally numpang mandi di kamar Vena sama Rena." Ucap Rachel teman sekamar ku yang merupakan sahabatku juga.

Fyi, keempat temanku tadi semuanya mengikuti sbm. Hanya aku sendiri yang daftar ulang, dikampus nanti. Sendirian hm.

"Si kembar udah mandi? Anjir, rajin banget teman-teman ku ini." Jawabku, setelah di resfon oleh anggukan pertanda iya oleh Rachel.

"Yaudah aku mandi dulu. Kamu siap-siap jangan sampai ada yang ketinggalan. Kalo aku sih berkas udah aku periksa tadi. Lengkap di dalam map." Ucap ku kepada Rachel lagi.

"Iyaa Zel iyaaa, kamu cepetan mandi. Kita berangkat barengan aja." Rachel mendorongku ke dalam kamar mandi.

"Eh! Rachel, perlengkapan mandi aku di bawa Sally!"

Setelah siap aku dan keempat teman ku segera berangkat ke kampus hanya dengan berjalan kaki. Aku duluan berpisah ke tempat daftar ulang. Tak lupa aku mengucapkan semangat kepada teman-temanku.

"Rachel jangan gugup, Sally jangan panik ya, kalo gak tahu jawabannya. Rena jangan ngasal jawabnya, Vena hati-hati diperiksa lagi jawabannya, okey. Semangat guys! Aku padamu!" Ucapku lalu melangkahkan kaki ku ke arah tempat pendaftaran ulang.

Ternyata benar seperti kata orang yang berada di grup. Barisan dari antrian daftar ulang ini udah sangat panjang. Dan sekarang, aku berada di barisan paling terakhir. Iya, kalau misalnya aku maju, barisan belakangku pun akan terisi lagi dan lagi.

Aku melihat ke sekeliling, disebelah ku ada lelaki yang cukup tinggi dan cukup tampan, eh bukan cukup sih, dia sangat tampan.

Setelah mengagumi ciptaan Tuhan tersebut aku pun melihat kearah sekeliling lagi. Dimana, rata-rata semua orang terlihat bercengkerama dengan teman-temannya.

Mungkin mereka baru kenal, mungkin sudah kenal lama, mungkin satu sma atau mungkin mereka berkenalan di grup camaba yang aku bicarakan tadi.

"Hey, kamu."

Sepertinya orang yang berdiri di sebelahku ini menegurku, tapi kan dia gak kenal sama aku. Ngapain negur segala? Cuma perasaan aku doang kali.

"Gadis berkuncir kuda, kamu loh yang aku panggil." Ucapnya lagi.

Lelaki itu memanggil diriku... EH!?

Lelaki tampan itu, menyapa diriku!

Karena baru sadar kalau dia menyapaku akhirnya aku menoleh ke arahnya.

Wah sangat tampan!

"Iyaa? Kenapa ya?" Tanya ku.

"Gak papa sih, aku cuma pengen kenalan aja, hehe." Ucapnya.

Apa-apaan sih? Apakah dia berniat modus kepadaku?

Ya gak mungkin lah, ngapain juga dia modus kepada gadis seperti diriku ini.

"Aku Jonathan Kusnanto. Panggil Jona aja. Aku dari luar kota  makanya gak kenal siapa-siapa. Dari pada bosan barisnya mending aku ngobrol sama kamu, hehe."

"Ah~ Aku Zeline Zakeisha, aku juga dari luar kota. Wah, kamu mau mengajak ku kenalan. Pasti karena aku memiki vibe, seseorang dari luar kota." Ucapku, entah mengapa aku tidak gugup berbicara dengannya.

"Ya kurang lebih begitu, soalnya kamu datang sendiri, terus gak ada berbicara sama siapa-siapa. Senang bekenalan dengan mu, Zel." Ucapnya.

"Senang berkenalan dengan dirimu juga, Jon." Jawabku.

Berkat perkenalan diri tadi aku dan Jona banyak berbincang. Dimulai dari perbincangan asal daerah sampai berada di jurusan mana.

"Aku lupa di jurusan apa hehe. Tapi seingatku aku fakultas sastra." Ucap Jona.

"Wah! Serius? Aku juga di fakultas sastra. Ah, syukurlah akhirnya aku menemukan teman di fakultas yang sama."

"Syukurlah, semoga aja kita satu jurusan dan satu prodi." Ucap Jona lagi.

Aku hanya mengucapkan kata Amiin. Satu jurusan dan satu prodi sama orang seperti Jona ini merupakan suatu keberuntungan sekali. Aku tidak boleh berharap lebih.