Ada tujuh neraka yang berkobar. Ada jiwa yang harus diadili. Ada dosa yang harus dipertanggung-jawabkan. Kira-kira, neraka manakah yang akan membawamu setelah kau mati?
A collaboration by 7 authors hosted by Catalorn. First theme from En Masse: Gods...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KATALAVAÍNETE
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[]
MATANYA mengerjap pelan. Ia masih berusaha beradaptasi dengan tubuh barunya. Pusing menghantamnya saat ia berusaha duduk.
"Hei! Jangan bangun, bodoh! Kau baru saja jatuh dari lantai dua." Pekikan dengan nada lumayan cempreng terdengar.
Dewi Kemalasan, yang ditugaskan membawa satu nyawa manusia ke Neraka Kemalasan dengan cara mendekatinya lewat tubuh manusia, yang sekarang bisa kita sebut Zoe menengok ke sumber suara.
Lelaki besar dengan tampang bak preman menatapnya tajam. Zoe mengernyit heran. Siapa berandalan ini? Batinnya dalam hati.
"Kau siapa?" tanyanya dengan nada datar.
"Astaga! Demi spongebob yang berwarna kuning, kau tak ingat kakakmu sendiri, Zoe Woo? Mau kutendang dari kartu keluarga?!"
Zoe mencoba mengingat-ingat. Sua, kaki tangannya di Neraka, bilang tubuh yang ia tempati memiliki kakak yang bersahabat dengan Kim Namjoon.
"Kakak?"
Zoe mencicitkan suara. Wajahnya kelihatan pucat dan ada perban dengan noda darah di pelipisnya.
Lelaki yang meneriaki Zoe barusan mengembus napas cemas. Ia mendekat lantas mengusak rambut hitam sebahu Zoe.
"Kau pusing? Perlu sesuatu?"
"Iya, sedikit pusing. Berapa hari aku pingsan?"
"Dua hari."
Kemudian, hanya diam yang terjadi. Zoe melirik dirinya di cermin yang ada di seberang kasur.
Lumayan juga, batinnya.
"Kak, aku lapar."
"Tunggu, ya. Namjoon bilang ia akan datang dengan membawa makanan."
Zoe mengangguk kecil. Ia lantas bertanya karena penasaran, "Kak, kenapa aku tak ingat namamu?"
"Dokter bilang kau kena gegar otak ringan. Huh, dirimu yang dulu saja sudah menyusahkan apalagi sekarang."
Zoe sedikit mendengus setelah mendengar perkataan kakaknya.
