Ghea menghembuskan napasnya lelah. Entah sudah keberapa kali dia melakukannya sesaat setelah pembagian kelompok terjadi. Tentunya kalian sudah menebak jika kelompoknya tidak sesuai harapan Ghea.
Kenapa dia harus sekelompok dengan Nanda dan Lolita?!!
" Ghe, lo baik-baik aja sekelompok sama mereka?" tanya Zeva.
Ghea mau tidak mau tersenyum kecut kearah Zeva," mau gak mau kan? Gue gak mungkin bilang ke kepsek kalau gue gak mau sekelompok sama mereka. Nanti ditanyain lagi," ucapnya.
" ya kasih tau aja kejadian yang benernya" ucap Frisca.
" gak bisa, Frisca. Gue gak mau nambah masalah. Bisa-bisa gue libatin OSIS juga" sahut Ghea.
Nia menghela napasnya saat melihat Ghea masih saja terlalu baik," yaudah. Kalau mereka macem-macem, lo bilang ke kita aja," ucapnya.
Ghea mengangguk. Walaupun dia sebenarnya yakin tidak akan ada masalah di kelompoknya. Karena Titan ada disana. Dia tidak mungkin membiarkan adanya masalah di kelompoknya.
Pak Tirto memberikan pemberitahuan jika setiap kelompok wajib berkumpul dan memberikan nama untuk kelompoknya dan memilih ketuanya.
Ghea duduk tepat diantara Titan dan laki-laki yang seingatnya bernama Ivan. Laki-laki yang waktu itu bertemu dengan Raven di lorong gedung IPS.
Biar Ghea beri tahu. Setiap kelompok terdiri dari 10 orang. Dan di kelompoknya kini ada dia, Titan, Ivan, Nanda, Lolita, Andres, dan 4 orang yang tidak dia kenali. Bukannya tidak pernah lihat. Dia pernah lihat tapi tidak tahu namanya.
Entah apakah hari ini adalah hari sial baginya atau bukan. Kenapa juga dia harus sekelompok dengan orang-orang yang memiliki masalah dengannya?
Selama anggota kelompoknya membicarakan tentang nama kelompok mereka dan siapa ketuanya, Ghea hanya menjawab saat ditanya dan selebihnya dia memperhatikan kelompok lain. Dia benar-benar tidak nyaman dengan kelompok ini.
" Ghea, ada usul?"
Ghea sedikit tersentak saat Titan bertanya padanya. Dari semua anggota di kelompoknya, dia paling menghindari adanya perbincangan dengan Titan. Entah kenapa dia merasa ada aura menyeramkan dari Titan.
" oh, gue ikut aja deh. Gak tau mau usul apa" sahut Ghea tersenyum kecil.
Titan mengangguk dan hendak bertanya ke anggota lain, sebelum suara Nanda keluar dan memojokkan Ghea.
" OSIS kok gak nyumbang ide? Bukannya lo sering kasih pendapat kalau ada rapat? Atau lo numpang nama doang?" tanya Nanda.
Ghea merasa tidak terima dengan perkataan Nanda. Tapi tepat di sebelahnya ada sang ketua Komite Kedisiplinan. Dia tidak mau sampai Titan marah disini. Sebisa mungkin dia menghindari adanya pertengkaran walaupun hanya adu mulut.
" apa OSIS harus nyumbang ide? Kalau gitu, lo kapan? Jangan cuman bergantung sama OSIS doang" ujar Titan datar.
Apa Titan baru saja menolongnya?
Ghea menatap Titan yang kini sibuk menulis ide dari setiap anggota. Dia pun mudah mengajak yang lainnya untuk mengeluarkan ide. Dan dia juga memimpin dengan baik.
" kalau lo ketuanya, gimana?" tanpa sadar, Ghea justru mengungkapkan apa yang dia pikirkan.
Tentu saja Titan dan semua anggota di kelompoknya langsung menatap terkejut. Ghea sendiri terkejut dengan perkataannya. Kenapa dia bisa asal bicara?!!
Tapi respon yang didapatkan justru lebih baik dari dugaan Ghea. Anggotanya banyak yang mendukung usulnya. Kecuali Nanda dan Lolita.
Dan setelahnya, kelompok mereka diketuai oleh Titan dengan nama kelompok QQ. Nama itu diberikan oleh salah satu anggota di kelompoknya yang bernama Aya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea's World
Teen FictionSebagai ketua Sekbid Sastra di OSIS, Ghea mau tidak mau bertanggung jawab atas Klub Sastra yang tampaknya akan bubar. Karena semenjak dirinya masuk, Klub itu sudah tidak ada anggota lagi. Kalau tahun ini tidak ada lagi anggotanya, maka Klub itu dibu...