38 - Split up

86.5K 3.8K 1.3K
                                    

Alea membuka matanya, jemarinya bergerak perlahan, sorot mata wanita itu  menatap ruangan di sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alea membuka matanya, jemarinya bergerak perlahan, sorot mata wanita itu  menatap ruangan di sekelilingnya.

"K-kak........." panggil alea lirih. Tenaganya benar-benar belum kembali.

Arka yang mendengar suara itupun langsung menghampiri Alea. Laki laki itu mengambil duduk di samping brankar milik alea.

"Lea, ada yang sakit? Biar kak Arka panggilin dokter," Arka menatap adiknya senang sekaligus panik.

"Kak rey dimana?" tanya Alea. Mata wanita itu menelusuri setiap sudut ruangan, mencari keberadaan suaminya.

"Tunggu sebentar, dean pasti bakalan datang. Dean udah janji kalau dia bakalan datang kesini,"

Sorot mata alea menelusuri ruangan yang tengah ia tempati saat ini "Ini dimana? "

"Rumah sakit,"

"Dua hari yang lalu kamu dibawa kerumah sakit dalam keadaan kritis."

"Setelah ngejalanin operasi, kamu koma selama dua hari,"

"O-operasi apa? "

"Operasi pengangkatan janin, kamu keguguran. Kalau itu gak segera di operasi, nyawa kamu bisa terancam, kakak gak mau kalau sampai kamu kenapa Napa," ujar arka.

Alea menggelengkan kepalanya.

Arka menarik adiknya kedalam dekapannya. "Lea, ini demi keselamatan kamu,"

"Dean udah tau semua soal ini,"

"Kamu jangan pernah mikir kalau dean bakalan marah atau apa sama kamu,"

"Dean gak marah, dean cuma mau kamu selamat. Dia gak mau kalau sampai kamu kenapa napa," ujar arka

"Dean nitip pesan kalau kamu jangan terlalu banyak beban pikiran,"

"Lupain kejadian kemarin, kamu harus pikirin kesehatan kamu mulai sekarang,"

"Dokter bilang, kamu jangan terlalu banyak beban pikiran," kata arka sekali lagi.

"Satu jam lagi dean bakalan datang, tunggu sebentar disini sama kakak,"

"Kamu mau keluar dari kamar? Kakak bakalan temenin kamu keliling rumah sakit biar kamu gak bosan terus-terusan di dalam kamar. " ajak arka.

"Udah, jangan sedih lagi. Nanti haechan ikutan sedih kalau kamu nangis terus kayak gini," arka menghapus air mata yang jatuh di pipi adiknya.

"Mau pergi ke taman? Kakak bakalan temenin kamu keliling rumah sakit, kakak bakalan turutin apapun kemauan kamu mulai hari ini. Mau? "

My Husband Is Actor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang