Jisoo
"Signiel Hotel, Room 316."
Jennie tersenyum saat melihat pesan dari Jisoo yang baru saja ia terima. Rasanya sudah lama dirinya tidak melihat wajah cantik sang kekasih. Oh ralat, selingkuhannya.
Hubungan gelap antar keduanya terjadi tepat setelah acara reuni sekolah yang mereka ikuti. Mereka saling bertukar kontak dan dengan rutin menghubungi satu sama lain.
Jennie tentu tidak bisa menolak pesona seorang Kim Jisoo yang telah memberikan kesan luar biasa untuknya.
"Yeobo!" Panggil seorang lelaki yang tidak lain adalah Jongin.
"Eoh, wae?" Balas Jennie.
"Lusa tempatku bekerja akan mengadakan dinner bersama. Kau mau ikut?" Tanya Jongin lalu duduk disamping Jennie.
"Hmm, molla." Jawab Jennie dengan menekan acak tombol remot.
"Ah, baiklah. Beritahu aku ne jika bisa?"
Jennie menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.
Ia kemudian bangkit dari sofa dan pergi menaiki tangga. Ingin bersiap-siap sebelum bertemu dengan pujaan hatinya.
Dipilihnya baju dengan bagian belakang yang terbuka. Jisoo sangat menyukai bagian punggung indah milik Jennie.
Setelah dirasa sudah terlihat cantik, Ia kemudian keluar dari kamar.
"Kau mau kemana?" Tanya Jongin.
"Aku ingin bertemu temanku. Aku pergi ne?"
Jongin menganggukkan kepalanya dan Jennie pun keluar dari rumah. Dengan menggunakan mobil BMW miliknya ia pun pergi.
Dilain tempat Jisoo masih terus berkutat dengan layar macbooknya. Menyelesaikan beberapa file yang harus di cek.
Hubungan Jisoo dan Lia masih berjalan sampai sekarang. Lia tengah sibuk menyelesaikan tesisnya sehingga membuat keduanya sudah jarang memiliki waktu bersama. Ditambah lagi kesibukkan Jisoo sebagai CEO perusahaan besar.
Tidak lama bel berbunyi. Hal itu tentu membuat Jisoo mengeluarkan seutas senyum. Ia bisa menebak jika yang ada dibalik pintu adalah Jennie. Wanita yang akhir-akhir ini lebih banyak mengisi waktu dengannya.
"Hi!" Sapa Jennie lalu masuk ke dalam kamar.
Jisoo tersenyum lalu mengikuti langkah Jennie dari belakang. Mereka memilih untuk duduk diatas sofa. Jennie pun tidak lupa melepaskan cardigan yang menutupi bagian punggungnya.
"Aw, my favorite part."
Ia pun lantas memeluk tubuh Jennie dari belakang. Mengecupi setiap bagian punggung seksi pujaan hatinya.
"Bagaimana kabar suamimu?" Tanya Jisoo dengan mengecupi telinga Jennie.
"Mmhh, Apakah itu penting untuk kau bahas?" Tanya balik Jennie dengan menahan desahannya keluar.
Kali ini tangan Jisoo mulai meraba paha halus Jennie. Menaikkan perlahan dress hitam yang wanitanya kenakan.
"Sayang, do it slowly!"
