Chapter 2

3.1K 5 0
                                    


                  Setelah kejadian terakhir rakha mencium pipiku kami tidak pernah bertemu lagi dan hanya bertemu di saat perayaan agama. Rakha melanjutkan pendidikannya mengambil jurusan bisnis, setelah gagal dalam tes angkatan yang dilakukannya. Sebentar lagi aku dan zach akan SMA. Di saat sekolah aku mempunyai pacar seorang ketua di angkatan dan sangat di takuti, aku terjebak dalam hubungan toxic, namun bertahan sangat lama dia selalu melarangku ini dan itu, sangat posesif semenjak berpacaran aku tidak mempunyai pertemanan dengan laki-laki seperti biasanya, karena Rico akan selalu cemburu yang berakhir dengan pertikaian.

                 Aku sedang mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman dan ada satu laki-laki yaitu Reza dan tiba tiba Rico datang langsung memukul reza dengan tangannya di depan orang banyak, aku melerai mereka hingga membuat emosiku naik dan menamparnya.

''what are you kidding me? Karena dia kamu nampar aku?'' ucap rico dengan penuh emosi setelah aku menamparnya.

''rico, aku sama ejak gak ngelakuin apapun loh, kami kerjain tugas dan kami gak berdua!'' marahku dengan menggebu-gebu pada rico dan pergi meninggalkannya.

          Aku tidak membalas pesan dan mengangkat telponnya sama sekali, ya tentu saja aku marah dia sangat mempermalukanku dan kekanakan, namun aku masi menyukainya. Rico datang ke rumahku izin pada orang tuaku untuk bertemu denganku, dia masuk ke kamarku dan langsung memelukku meminta maaf.

''honey.. forgive me! Aku emosi, aku cemburu kamu bersama lelaki itu, dia menyukaimu dari dulu aku gak bisa liat kalian berdua'' ucap rico memelukku dan menangis meminta maaf.

Aku masih tidak menjawab karena amarah yang terpendam jika di keluarkan akan sangat meledak.

''honeyy pleaseeee! Aku gak bakalan gitu lagi, jangan marah sama aku please!'' ucapnya masi memohon padaku.

''rico kami gak beduaan loh, kamu gak lihat apa itu kami ngerjain tuga bu yasmin dan ada yang lain juga! Seharusnya kalau kamu percaya sama aku gak bakalan gitu pikiran kamu dan apa coba mukul anak orang sampai kayak gitu'' amarahku yang tertahankan meledak dengan sempurna.

''aku minta maaf baby, aku Cuma cemburu sama dia'' terang rico masi memelas meminta maaf.

''rico ini udah yang kesejuta kali kamu bertindak asal, semua teman-teman aku kamu pukul, semua co! sampai gak ada yang mau berteman sama aku bahkan sekelompok bareng, yang cewe juga mereka jadi menghindar sama aku, aku jadi bahan gossip dimana-mana. Aku selalu nurutin kamu, apa yang kamu suruh aku turutin, sampai gak berdekatan sama siapapun, kamu masih gak percaya sama aku ha. Kamu keterlalu co!'' aku teriak mengeluarkan seluruh emosiku yang tak tertahankan lagi.

''maafkan aku honey, aku janji gak bakal gitu lagi'' ucap rico berjanji padaku sambil menangis.

Aku bangkit dan duduk di kasurku melepaskan pelukan rico.

''baiklah aku terima maaf kamu dan ini terakhir kalinya'' endingnya aku memaafkannya dan emang selalu begini, aku selalu luluh dengan air matanya.

''thank you honey, aku janji'' ucap rico dengan senyum dan langsung memelukku dan seketika ia mencium bibirku dan aku terkaget dengan itu dan hanya terdiam (my first kiss).

               Setelah kejadian permintaan maaf rico dan ia menepati janjinya untuk berubah dan tidak berbuat onar, namun tanpa aku ketahui ternyata ia masih memukuli dan mengancam teman-teman yang mendekati sepulang sekolah, ada yang di pukulin dan ada di ancam secara mulut. Aku mengetahui itu karena Jessica sahabatku memberitahuku dan aku melihat dengan mataku sendiri, namun aku membiarkannya saja karena lelah sekali dengan pertengkaran dan permintaan maaf rico yang tidak pernah ditepati.

              Sampai suatu ketika aku dan keluargaku berkumpul dengan paman tertua dan aku bertemu rakha dan zach, setelah sekian lama aku bertemu dengan cinta pertamaku rakha dan zach tentunya. Aku telah lulus sekolah dan melanjutkan kuliah di jurusan bisnis, sedangkan zach mengambil jurusan teknik.. yap anak ipa sejatii!

''hei.. gimana mau masuk kampus mana?'' tanyaku pada zach di saat kami duduk berdua.

''masih belum tau sih, mau coba dulu tes angkatan kalau gak maybe masuk teknik deh'' jawabnya dengan santai.

''ohh waww ipa sejati ya..'' ucapku meledeknya dan dia hanya tertawa.

''ko mau masuk jurusan apa?'' tanya padaku.

''psikiater kalau masuk si, kalau gak paling bisnis deh'' jawabku padanya.

''wah ada ipa sudah berpaling yah aha..'' ledeknya kembali padaku dan aku hanya tertawa.

''mikir yang pasti ajadah, soalnya cari kerja susah ya mending buat usaha ntar atau lanjutin usaha bokap'' terangku padanya dan langsung di jawab anggukan olehnya.

                 Tiba – tiba my first love datang dan dia hanya diam, sama sepertiku dia berubah menjadi prince es yang diam-diam merhatiin dan sedangkan aku menjadi gadis cerewet, namun di dekatnya aku selalu menjadi batu.

''abel makanlah dulu tuh sama rakha'' tanteku dengan berteriak menyuruhku makan karena aku belum makan sendiri karena asik ngobrol dengan zach.

''oke tann'' jawabku dan langsung menuju meja makan dan mengambil nasi dan lauk pauk yang sangat lezat.

             Aku duduk berhadapan dengan rakha dan hanya menunduk kebawah tidak berani melihat matanya, ia pun sama hanya diam. Aku merasakan aura yang mematikan merinding badan ini kaku seperti batu. Aku tidak berani menatapnya namun sesekali mata kami bertemu dan aku mencoba mengalihkan tatapan itu, sama hal dengannya. Perasaanku masih sama seperti dahulu saat bertemu dengannya dan ini sangat membingungkan.

          Aku mendapati chat dari rico dengan pesan memarah-marahiku dan aku kaget karena tidak tau penyebabnya. Ternyata di saat aku dirumah pamanku kami semua ada berfoto-foto dan para tetua memfotoku dengan rakha dan zach, lalu my mom mengoupload ke instagram dan facebook. Rico yang melihat itu langsung menelponku 100x namun tidak ku angkat karena baterai yang habis dan memberikan pesan lebih dari 1000x, dia memarahiku dan benar-benar marah. Aku menjelaskan kalau itu sepupuku dan dia tetap tidak terima, aku menangis menjelaskan padanya dan bodohnya aku meminta maaf padanya. Hingga puncaknya aku mengoupload foto ospek kampus dan zach berkomentar ''kakak cantik'' dan rico marah melihat itu, hingga keluar semua kata kasarnya padaku dan aku menangis.

''kita putus!'' ucapku padanya dengan berani aku mengatakan kata-kata yang sangat tabu dalam prinsipku dan ya akhirnya kami putus, rico masi memohon padaku untuk tidak memutuskanny, namun keputusanku sudah bulat.

'' its my new life!'' teriakku di kamar dan membangunkan seluruh orang.

'' ada apa abelle?'' ucap mom dan dad berteriak menanyaiku.

''nothing mom .. dad'' jawabku

                  Aku mulai menjalani kehidupan kampus dengan berbeda, aku bebas berteman dengan siapa saja dan tidak takut untuk melakukan apapun yang aku mau. Di kampus aku tidak ada berhubungan serius dengan pria karena masih trauma dengan toxic boy. Laki-laki banyak mengejarku dari awal ospek hingga akhir semester, namun trauma dan kebiasaan untuk sendiri membuatku nyaman menjalani hidup tanpa memikirkan hal yang tidak berguna.

Gimana guys udah terlepas dari toxic boy belum, jangan karena takut menyesal untuk mengatakan putus menjadikan kita terus menyakiti diri sendiri :)

Vote
Comment
Follow me!

To be continue~

Cousins LoveWhere stories live. Discover now