}-Mulai Dari Awal-{

83 4 1
                                    

Happy Reading^^

===  ===

"Jika semua sudah ditetapkan, apa langkah pertamanya?" tanya Rey penasaran pada jawaban Luna.

"Tentu saja kita harus membuat anak." balas Luna dengan senyuman ringan. 

"Hah? K-Kita sama sama ... perempuan, loh?" 

"Tidak apa, kita akan membuat anak karena kamu tidak bisa kembali lagi ke dunia. Hanya perlu mencari bintang kok." lanjut Luna. 

"Gila kah mencari satu bintang dari banyaknya bintang yang tak terbatas?!" teriak Rey setengah setengah.

"Oh, maaf ralat. Bukan bintang tapi rasi bintang."

Mereka harus memiliki keturunan yang mendominan sifat mereka. Meskipun wujud Rey dan Deluna sama namun sifat mereka bagai dua buah dalam satu pohon. Terlihat sama namun sifat mereka berbeda. Rey lebih mendominasi raut wajah yang mudah berubah namun tidak bisa membaca suasana dan hatinya yang sangat dingin sedangkan Deluna lebih mendominasi sifat yang mudah membawa suasana namun sulit merubah raut wajah dan memiliki hati yang hangat. Mereka harus bisa menyatukan kedua sifat yang dibutuhkan dibanding yang tidak dibutuuhkan.

"Hm ... Kurasa rasi bintang yang cocok adalah rasi bintang rubah. Mari kita buat!" seru Luna antusias.

Rey hanya menatapnya lalu berpikir sejenak. Mencari akal,, tidak mungkin mencari bintang jadi membuat adalah hal yang paling mudah disini. Namun apakah mereka harus membuat matahari?

"Tidak. Kita akan mencampurkan kedua jiwa kita menjadi satu... Artinya kita akan betulan mati." jelas Luna seakan tahu isi pikiran Rey.

Rey tersentak, ia memang tidak peduli jika Luna membaca pikirannya namun penjelaan yang Luna berikan padanya sangat tidak masuk akal. Jika menyatukan jiwa dan jiwanya ikut hanyut menjadi satu maka bukan ia yang kembali melainkan sifat dominan dari keduanya.

"Tidak masalah kok Rey.. Hasil dari kedua jia yang bersatu ini akan memiliki ingatan kita, bahkan detik ini juga." lanjut Luna yang melihat wajah pahit Rey yang tak tanggung tanggung.

Rey menatapnya, memantapkan hati untuk ini dan berharap caranya adalah cara yang terbaik untuk sekarang.

"...baiklah." jawab Rey setelah berpikir dua kali.

Luna tersenyum lalu berseru, "Baiklah! Nama anak kita Reluna! Sudah disetujui kedua pihak!"

Rey kembali memasang muka pahitnya. 

"Namamu lebih banyak dari namaku. Re dariku lalu namamu Deluna yang diambil Luna. Beda dua kosakata loh." gerutu Rey kesal, merasa tidak adil.

"Lalu mau namanya Rede, Relu, Rena? Pfftt- AHAHAHAHA! Humorku hancur olehmu!" tawa Luna.

Rey hayaa menatapnya diam, ia menahan tawanya dengan wajah dinginnya. Benar benar tidak bisa membaca suasana.

"Huh. Baiklah namanya Reluna lalu apa maumu setelah ini?" tanya Rey masih dengan wajah dinginnya.

"Kita ubah masalalu. Hanya mengubah ide nama dari pikiran keluargamu saja sih." jawab Luna masih dengan tawannya yang mulai mereda.

Rey menyetujuinya dengan mudah tanpa berpikir lalu mulai membuat rasi bintang. 

===

Entah sudah berapa lama dan berapa banyak tenaga yang mereka keluarkan, keduanya berhasil membuat rasi bintang rubah. Jiwa mereka menyatu, menciptakan sebuah manusia dengan paras cantik dengan surai biru segelap malam dan ujung rambutnya yang menyala biru galaxy serta manik matanya yang berwarna biru laut. 

Tak lama warna biru galaxy dalam surai rambutnya meredup. Gadis yang terlahir itu perlahan mendapatkan kesadarannya. Ia kini berada dalam kamar lama Rey, menatap cermin dengan tatapan kosong dan berdiam diri mengumpulkan kesadaran.

"Namaku Reluna. Kini sedang berada di umur ... lima tahun mungkin." gumamnya. Tak lama ada suara air disekitar pintu. Ya, tak lain kakak laki lakinya yang sangat usil menganggu Rey dulu.

Reluna berdiam menatap pintu yang kosong dengan dingin. Oh, sebuah ide yang cemerlang masuk kedalam kepalanya.

Ia mencari minyak disekitar laci lacinya lalu ia tuang didepan pintu dalam kamarnya yang berlawanan dari tempat kakaknya menuang air. Kini sang kakak sudah pergi dengan tujuan membuat Reluna terpeleset namun apa jadinya jika minyak terkena api? Mungkin akan terjadi kebakaran.

Dengan modal nekat, ia menuang minyak hingga habis lalu ia membuka pintu, membuang botolnya didepan kamarnya lalu ia menutup pintu rapat rapat dan dikunci. Ia mengunci dirinya dikamar lalu menyalakan api dan melemparnya pada minyak.

Rok gaun putihnnya terkena percikan api membuatnya seakan akan memang hampir terkena api.

Reluna menyeringai, menunggu seseorang mencium bau asap dalam kamar. Dengan tenang ia berjalan dilantai tanpa alas kaki lalu membuka jendela lalu kembali ke titiknya diawal dan duduk. Begitu ada orang yang membuka pintu, ia akan berpura pura menangis.

Tak disangka sang duke lah yang langsung mendobrak pintu. Reluna sudah menyiapkan wajah sedihnya dengan wajah berlinang air mata. Ah, benar benar hasil yang sangat memuaskan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Night SkyWhere stories live. Discover now