Bag 37

182K 27.3K 2.2K
                                    

Selamat membaca teman-teman 🤗

¥¥¥¥¥¥


     Hera terus saja bergumam tidak jelas, sambil menatap horor Silas yang sedang santai ikut sarapan di kediamannya. Tentu saja bersama Jake. Mereka berdua memang sudah seperti kutil yang selalu menempel kemanapun dirinya pergi.

"Kapan kalian kembali ke Seatland?" tanya Hera, Brian langsung melotot.

"Hera, tidak baik berbicara di meja makan. Bicarakan itu nanti." Tegur Brian.

"Aku akan kembali bersamamu." Jawab Silas enteng dengan wajah datarnya. "Karena kita akan segera menikah."

Brian menghela napas berat, berpikir bagaimana cara menegur seorang pangeran kejam, yang sayangnya sebentar lagi juga akan jadi menantunya.

"Hm, itu juga jika aku tak kabur." Hera berkata pelan, yang dapat di dengar semua orang. Brian sontak menatap Hera kaget.

Hera terkekeh. "Hahaha tidak tidak, aku tidak kabur, tenang saja ayah, calm down. Aku akan tetap menikah dengan Silas." Brian mengusap dadanya, lega.

Di lain sisi, Silas malah tampak menatap Hera dingin. Tanpa aba-aba pria itu langsung meninggalkan ruang makan, dengan di ikuti Damian yang sedang berdiri di depan pintu masuk.

"Lihatlah, si goblok itu ternyata kesal dengan perkataan mu, Hera." Celutuk Jake sambil memandang kakaknya yang pergi.

Hera mengedihkan bahunya, menaruh sendoknya. Berdiri dari duduknya, membungkukkan tubuhnya hormat di depan Brian.

"Ayah, aku juga sudah selesai. Aku akan kembali ke kamar." Pamit Hera, Brian balas mengangguk.

Jake juga ikut berdiri dari duduknya, membungkuk dengan cepat di depan Brian.

"Ayah Brian, Jake juga akan pergi menyusul suhu! terimakasih untuk sarapan yang sangat enak." Pamit Jake langsung lari mengejar Hera.

Brian menggelengkan kepalanya, pandangannya beralih pada Nicholas yang tengah diam, melamun, dan tampak murung.

"Nicholas, ada apa denganmu?" Tanya Brian. Nicholas terkesiap mengangkat kepalanya dan menggeleng pelan.

"Tidak apa ayah, aku hanya merasa lelah beberapa hari ini." Jawabnya, Brian mengangguk paham. Mungkin karena pekerjaan Nicholas di kerajaan sangat banyak. Mengingat setiap waktu dia harus membantu Raja Estefan.

"Ayah harap kau selalu jaga kesehatan Nic." Pesan Brian, Nicholas tersenyum simpul dan mengangguk.

_________

BRAK

"Hm, para setan itu tidak akan bisa masuk lagi ke kamar ini!" ucap Hera mengunci pintu kamarnya dengan cepat.

"HERAA!!"

Untung aku sudah menguncinya

"KENAPA KAU MENGUNCI PINTU KAMARMU?!!!" Teriak Jake keras, di depan pintu. Berusaha membukanya.

Hera tertawa. "TIDAK MELAYANI TAMU JENIS SETAN HARI INI!"

"SUHU APA SALAHKU?!!"

"BANYAK, LEBIH BAIK KAU PERGI DARI KAMARKU!!" Sahut Hera berteriak.

"Ayolah suhu, aku ingin kau memberikan ilmu lagi padaku." Jake memberengut.

"JIKA KAU TIDAK PERGI, MAKA AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN ILMU APAPUN PADAMU!" Tekan Hera.

Jake sontak melotot. "Akhh baiklah, aku akan pergi. Tapi kau harus berjanji mengajariku nanti!"

"YAAA SEKARANG PERGILAH!!

The Villainess (End)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن